Your Voice – Note 2

Author: helmyshin1

Main Cast : Key SHINee, Shin Hyun Ra

Suport Cast : Other SHINee member, Park Sonsaengnim, Kyuhyun Super Junior, Nickhun 2PM, Park Sunghye, Han Sora

Genre : Friendship, Romance, Humor

Lenght : Twoshoot

Rating : PG-13

KEY?! Kau dimana sih? Kenapa hari ini aku tak mendengar suaramu, hah? Kau tau, kau menghilang begitu saja, bodoh!

Aku masih terus berjalan menendang angin, menelusuri setiap sudut sekolah mencari sesosok Key. Tapi, hasilnya NIHIL!

Akhirnya kuputuskan untuk bertanya pada Lee Jaejin, teman sekelas Key yang kudengar dekat dengannya.

“Mmm… Jaejin, kau lihat Key tidak?” tanyaku ragu. Ia membalas dengan gelengan kepala.

“Hari ini dia tidak masuk sekolah”

“Mwo?” aku terkejut mendengar jawaban Jaejin. “Memang dia ke mana?” lanjutku yang dijawab dengan gelengan kepala Jaejin lagi.

Jangan-jangan…

***

“Benar, tadi pagi dia datang dengan terburu-buru ke rumahku.”

“ANIO!!!” Jeritku dalam hati. Ya, aku hanya mampu menjerit dalam hati.

Kulangkahkan kakiku keluar dari ruangan Park Sonsaengnim dengan perasaan yang bercampur aduk. Key… secepat itukah kau pergi? Kenapa kau tidak mengabariku sebelumnya? Aku bahkan belum mengucapkan salam perpisahan untukmu!

Tak terasa, air mataku meluap lagi. Aku segera menyekanya dengan punggung tanganku.  Tidak! Aku tidak boleh menangis. Aku sudah janji pada Key. Anio!

Aku masih punya harapan. Aku harus semangat!

Kutekan beberapa tombol yang tertera di ponselku dengan cepat, lalu menempelkannya pada daun telingaku.

Tuut.. tuuut…

Dari tadi hanya suara itu yang keluar. Key.. angkat telefonnya!

“Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada…”

Segera kutekan tombol merah cukup keras untuk mengakhiri sambungan telefon. SHIRO!

–FLASHBACK–

Key menyandarkan tubuhnya di ambang pintu perpustakaan sekolah. Bola matanya masih mengamati seorang gadis yang nampak sibuk memeriksa buku demi buku yang berjejer rapi di beberapa rak kayu. Key tersenyum kecut melihat tingkah laku gadis tersebut. Ia masih menikmati ‘pertunjukannya’ hingga akhirnya ia menghampiri gadis tersebut.

“Kau nampak bodoh” ujar Key di samping gadis tadi. Gadis tersebut tak menghiraukan ucapan Key dan masih sibuk mencari buku yang membuatnya lelah. “Gadis bodoh. Apa yang sedang kau cari?” tanya Key. Namun gadis di dekatnya tak menghiraukannya sama sekali. Key mulai jengkel dengan sikap gadis yang berdiri di sampingnya.

“YAA!! SHIN HYUN RA!! Tidakkah kau punya telinga untuk mendengarku atau mulut untuk menjawabku?” bentak Key kesal.

“Diamlah TUAN KIM KIBUM! Bisakah kau tak berteriak sedetik saja? Ini perpustakaan. Kau tau, aku bisa mati kalau tidak bisa menemukan buku yang dicari Han sonsaengnim. Buku itu hanya ada satu di perpustakaan ini!” Jawab Hyun Ra meninggikan nada bicaranya, walaupun ia tak mengalihkan sedikit pun pandangannya dari buku-buku yang tersusun rapi di rak-rak perpustakaan. Hyun Ra menghela nafas lagi-entah untuk keberapa kalinya-dan mengamati huruf-huruf yang terpampang di setiap sampul buku.

“Hei, kalian diamlah!” suara tersebut membuat Key dan Hyun Ra hening beberapa saat.

“Maksudmu, buku ini?” kata Key lirih sambil memperlihatkan sampul buku tebal yang dipegangnya di depan mata Hyun Ra. Pupil Hyun Ra langsung membesar.

“Hah? Bagaimana bisa buku itu ada di tangannmu? Dan kenapa kau tak memberitahuku kalau buku itu ada padamu?” teriak Hyun Ra merebut buku dari tangan Key.

Namun, Key hanya menanggapinya dengan santai. “Siapa suruh kutanya tidak dijawab. Bweeee…” ejek Key menjulurkan lidahnya. Ia merasa puas bisa membalas Hyun Ra atas ejekan Hyun Ra padanya tempo hari.

“Tadi Han sonsaengnim menyuruhku mengembalikan buku ini ke perpustakaan dan memberitahumu kalau tugasmu untuk mencari novel kesukaannya dibatalkan, ia baru ingat kalau buku itu masih ada padanya.” Jelas Key. Hyun Ra menghela nafas dalam dan duduk meluruskan kakinya dilantai.

“Aaah… Percuma saja. Usahaku sia-sia” keluh Hyun Ra. “Haha.. Kasihan sekali kau. Tapi, akhirnya aku bisa membalasmu. Huahahahha!!” sahut Key girang. Hyun Ra hanya dapat meruncingkan bibirnya kesal.

“Kalian berdua! Sudah berapa kali kuperingatkan agar diam?”

Hyun Ra dan Key membekap mulut masing-masing sambil berfikir. ‘Hah? Berapa kali? Perasaan baru kedua kali ini?!’

“Ada yang ingin kubicarakan padamu..” kata Key tiba-tiba. Namun kali ini lebih lirih.

“Aku tak yakin kau bisa serius,” balas Hyun Ra cuek. Key menghela nafas lagi, “Aku serius.”

“Katakanlah.”

“Aku akan pergi ke Seoul” ucap Key singkat, namun sukses membuat Hyun Ra terkejut setengah mati.

“MWO? PPO? JINJA? WAEYO?” suara Hyun Ra terdengar cukup keras hingga membuat tangan kanan Key harus bertindak menutup mulut Hyun Ra.

“Ssst.. jangan keras-keras!” balas Key lalu menurunkan tangannya dari permukaan bibir Hyun Ra.

“Aku, well.. maksudku, SHINee.. memutuskan untuk mencari pekerjaan tetap sekaligus berusaha menggapai impian kami menjadi boyband terkenal. Kau juga tau kan, kalau beberapa di antara kami sudah tidak punya orang tua lagi, termasuk aku.” lanjut Key datar.

“Kalau begitu, bagaimana sekolahmu? Kau mau pindah lagi? Padahal kau kan baru sekolah di sini sekitar 4 bulanan.”

“Aku akan melanjutkannya di Seoul”

Hyun Ra terdiam sejenak. Ia masih bingung dengan apa yang harus diucapkannya. Dengan apa yang harus dilakukannya.

“Kalau begitu… semoga berhasil!” ucap Hyun Ra tiba-tiba dengan menyunggingkan senyumannya-senyum palsunya-di hadapan Key. Key juga membalasnya dengan senyumannya.

“Mmm… kapan kau berangkat?” Key mengerutkan dahinya. “Mollayo. Yang pasti secepatnya.”

“Kalau kau mau berangkat…”

“KIM KIBUM!” teriak seorang namja bersuara berat memotong perkataan Hyun Ra. Namja itu menampakkan raut muka marah sambil berkacak pinggang dihadapan Key dan Hyun Ra.

“PARK SONSAENGNIM?” seru Hyun Ra dan Key hampir bersamaan. Mereka berdua menelan ludah ketir. “Apa yang kau lakukan disini, Kim Kibum? Aku menyuruhmu membersihkan kamar mandi. Tapi kau malah enak-enakan disini. Dan kau, Shin Hyun Ra. Kau juga dihukum!”

“Mwo?” Hyun Ra terkejut, tak menyangka kalau dia akan mendapat hukuman juga.

“Kau membiarkan murid dalam masa hukuman enak-enakan disini. Karena itu, kau harus membereskan berkas-berkas yang berceceran di ruang guru. Kau juga harus membersihkan ruangan kepala sekolah, arachi?”

“Ne, Park Sonsaengnim” jawab Key dan Hyun Ra bersamaan. Mereka berdua segera berjalan mengikuti Park Sonsaengnim alias Headmaster tersadis sedunia (menurut mereka) keluar perpustakaan.

Di depan pintu perpustakaan, Key dan Hyun Ra masih sibuk menyalahkan teman masing-masing. “Huh! Ini salahmu! Kalau kau tidak sembarangan duduk di dekatku, pasti aku tak akan kena imbas oleh Park Sonsaengnim!” gerutu Hyun Ra sambil berkacak pinggang.

Key yang tak mau disalahkan juga ikut membela diri dengan mengacung-acungkan telunjuknya di hadapan Hyun Ra, “Kau seharusnya berterima kasih padaku. Kalau aku tidak menghampirimu, kau pasti sudah mati gila gara-gara tak bisa menemukan buku yang dicari Han Sonsaengnim!”

“AAARRGGGHHH!!!” teriak Key dan Hyun Ra bersamaan membuat Park Sonsaengnim mengalihkan pandangannya ke arah dua murid yang tak bisa diatur itu dengan tatapan kejam.

“Mmm.. Park Sonsaengnim, saya akan segera ke ruang guru!” seru Hyun Ra dan langsung berlari keruang guru setelah membungkuk kepada Park Sonsaengnim.

“Eh, saya juga sonsaengnim. Saya akan ke kamar mandi!” sahut Key lalu berlari kearah yang berlawanan dengan Hyun Ra setelah membungkuk. Ruang guru dengan kamar mandi untuk hukuman Key memang berlawanan arahnya.

Alhasil, mereka berdua harus pulang terlambat karena mendapat hukuman. Key yang baru selesai membersihkan kamar mandi berniat menghampiri Hyun Ra di ruang guru. Namun ia tak mendapati seorang pun disana.

“Pasti Hyun Ra sudah pulang, sepertinya dia kelelahan,” gumam Key di jalan. Dan memang benar dugaannya, Hyun Ra kelelahan karena mencari buku dan membersihkan ruang guru yang luas berjam-jam. Hyun Ra juga tak bisa menahan rasa kantuknya. Jadi ia memutuskan untuk pulang duluan tanpa menunggu Key terlebih dahulu.

–FLASBACK END–

 

Love forever and last forever

Oh nae mam da hae do jab hi ji do neut chur su do obt neun nuhr
Geu rae do joh ah ha ni kka jung mar sa rang ha ni kka geu ruh kye sa rang eun kkok kye sok dwae ya hae

(SHINee-Our Love Should Go On)

“Onew hyung, apa ini tidak terlalu mendadak?”

“Tidak! Hanya ini kesempatan kita, Key. Lagi pula kau sudah mendatangi kepala sekolahmu kan? Kalau kita tak berhasil, kita tetap bisa mencari pekerjaan di tempat yang lebih layak di sana.” Jawab Onew dengan tangan yang masih sibuk memasukkan barang-barang ke dalam kopernya.

“Taemin! Cepat! Nanti kita terlambat!” seru Onew yang terlihat sudah hampir selesai dengan pekerjaannya. “Ne!” Sementara itu, Minho dan Jonghyun bisa tenang karena sudah selesai mengemasi barangnya. Tapi tidak dengan Key, walau ia sudah selesai dari tadi, ia belum bisa berfikir tenang. Yang ada di fikirannya saat ini hanyalah nama Shin Hyun Ra.

Key memungut ponsel yang tergeletak di atas meja dan hendak menghubungi seseorang. Namun, Onew terlebih dulu menarik tangan Key agar segera berangkat.

***

5 orang namja muda turun dari kereta listrik bersama-sama. Nampak sesimpul senyum bahagia terlihat pada raut wajah mereka, tapi ada satu yang nampaknya masih cemas dengan pikirannya.

“Jonghyun hyung.. kau lihat ponselku tidak?” tanya Key dengan mengobrak-abrik isi tas punggungnya. Jonghyun hanya menggeleng. “Aniyo.”

“Key hyung.. kau cari apa?” ucap Taemin yang merasa risih dengan kegiatan Key. “Kau lihat ponselku tidak?” Key mengalihkan pandangannya kepada Taemin beberapa detik lalu sibuk mencari ponselnya lagi.

“Mmm.. aniyo”

“Onew hyung! Ponselku hilang!” seru Key cukup keras. “Aish, Key.. jangan keras-keras. Memangnya sudah kau cari? Mungkin Kau lupa memasukkannya ke dalam tas mu.” Balas Onew. Key menggelengkan kepalanya. “Tidak, hyung. Aku yakin sudah memasukkannya ke dalam tas!”

“Heemm.. coba ku telefon” sahut Minho dan menekan beberapa tombol di ponselnya. Beberapa saat kemudian, Minho memasukkan ponselnya ke dalam saku celana jeansnya. “Kok di reject ya, hyung? Mungkin tadi terjatuh dan ada yang menemukannya.” Kata Minho. Mata Key terbelalak lebar. “Mwo? Ponsel itu penting! Aku harus menghubungi seseorang!”

“Gwenchana Key.. memangnya kau mau menghubungi siapa? Pake HP ku saja.” Usul Onew dan mengeluarkan ponsel hitamnya dari tas punggungnya. Key menggeleng pasrah, “Tidak usah, hyung. Tidak jadi.”

>>> 3 YEAR LATER <<<

–HYUN RA POV–

“Tsk. Tukang lapor telah datang rupanya.. ternyata ia masih berani juga menginjakkan kakinya disini” Teriak seseorang yeoja yang berada di dalam ruangan. Aku tak menghiraukannya dan terus berjalan tanpa menoleh pada orang itu. Namun, yeoja itu malah menghadangku bersama kedua temannya.

“Hei gadis bodoh. Berani-beraninya kau tak menoleh saat aku memanggilmu” katanya kasar di hadapanku.

“Kapan kau memanggilku? Dan bisakah kau minggir? Aku sedang berjalan” jawabku santai. Tapi raut muka yeoja itu semakin menunjukkan amarahnya.

“Cih. Kau bahkan tak menggubris perkataanku. Kau mau berjalan? Kemana? Ke surga? Mau menyusul Tuan Shin Ji Hoon dan Nyonya Shin Eunri ternyata” acuhnya dengan menatapku tajam.

Selama ini, aku masih bisa menahan emosiku menghadapinya, namun kata-katanya barusan membuatku kehabisan kesabaran. “Dan kau? Kau mau berjalan ke neraka, Park Sunghye?”

PLAK!

Sunghye menamparku cukup keras.

“Hei! Apa-apaan kau? Kenapa kau menamparku? Jangan sembarangan menampar orang!” Sunghye malah tertawa sinis. Dasar yeoja gila!

“Hahahaha… jangan pura-pura bodoh, Hyun Ra. Gara-gara kau, Nickhun dikeluarkan dari universitas dan dipenjara!”

“Memang kenapa? Hukuman itu pantas untuknya. Perbuatanku melaporkannya ke polisi benar. Siapa suruh berbuat kriminal, hah?!”

Sunghye melayangkan tangan kotornya lagi hendak mendaratkannya ke permukaan pipiku. Namun, dengan sigap aku menepisnya. “Cukup Sunghye, aku tak mau berurusan denganmu! Dan kuperingatkan, jangan sekali-kali membawa nama orang tuaku ke dalam masalahmu!” seruku lalu pergi meninggalkan Sunghye juga kedua temannya yang masih kesal.

Mahasiswa lain yang mengetahui pertengkaranku dengan Sunghye menatapku tajam sambil berbisik-bisik dengan teman di dekatnya. Dan aku tau kalau mereka sedang menggunjing diriku.

Kupasangkan earphone ku ke kedua telingaku. Kuputar lagu-lagu SHINee yang sudah ku potong dan kugabung pada bagian Key. Key, saat ini aku tak bisa mendengar suara-suara orang yang membenciku. Aku tak peduli pada mereka. Aku hanya mendengar suara yang bisa membuatku tenang. Your voice.

–FLASHBACK–

OMO~ JAM 5 SORE!

Aku harus segera pulang. Minra eonni pasti sangat mengkhawatirkanku. Aku segera merapikan buku-buku ku yang berserakan dan memasukkannya ke dalam tas dengan tergesa-gesa. Kurenggangkan kedua tanganku. Akh, tidak terasa sudah berjam-jam aku di kampus. Yah, aku memang harus mengerjakan tugas tambahan dari dosenku, Kyuhyun sunbae. Tapi mengapa tidak di rumah? Karena tugas itu harus dikumpulkan hari ini. Huh, sial sekali nasibku.

Aku berlari kecil menuju ruangan Kyuhyun sunbae, saat kuketuk pintunya, tak ada jawaban. Mungkin dia sudah pulang. Lebih baik kutaruh saja di atas mejanya. Akhirnya selesai juga tugas yang diberikan Kyuhyun sunbae.

Kulangkahkan kakiku setengah berlari menuju gerbang sekolah dengan sebuah buku pada genggamanku. Saat melewati tangga lantai 2, aku mendengar suara orang sedang bercakap-cakap cukup keras sehingga membuatku penasaran untuk mengetahuinya. Heemm.. ternyata masih ada orang.

Aku menaiki tangga demi tangga, suara itu makin jelas.

“Baiklah, 400 won.”

“Tidak, 300 won dan aku akan mengambilnya.”

“350 won. Kalau tidak, aku tak akan menyerahkannya.”

Aish, sebenarnya apa yang mereka lakukan? Aku menelan ludah getir dan mencoba mengintip mereka. Apa yang dibawa orang itu? Itu seperti… NARKOBA?!

“Baiklah, tapi kau harus memberiku yang lebih baik minggu depan.”

Nugu? Hah?! Nickhun! Ya, itu Nickhun, anak terkaya di sini. Dan dia.. siapa yang ada di depannya itu? Aku mencoba mengintip lagi agar dapat melihat mereka lebih jelas. Akh, dia kan… KYUHYUN SUNBAE?!

Aku terlonjak kaget, tanganku mulai bergetar. Tangga yang kunaiki terasa semakin panjang jaraknya. Kuurungkan niatku untuk menghampiri mereka. Aku berjalan ke belakang dengan gugup. Tapi, buku yang kupegang tak dapat kutahan lagi bebannya.

BRAK!

“Nuguseo?!” Itu suara Kyuhyun sunbae. Semoga saja dia tak mengetahui keberadaanku. Aku berlari kecil-mencoba-tak menyuarakan hentakan kakiku.

Kusembunyikan tubuhku di dalam kelas yang entah itu kelas apa. Suara derap langkah kudengar semakin keras. Jantungku berdetak semakin kencang. Aku membekap mulutku dengan kedua tanganku sendiri agar suara nafasku yang terengah-engah tak terdengar. Tubuhku sangat kaku.

“Shin Hyun Ra” ucap seseorang-yang kurasa Kyuhyun Sunbae-dengan nada membaca. Omo! Pasti dia membaca nama yang tertera di buku ku tadi!

Ada suara derap langkah yang lebih keras datang. “Nugu?”

“Biarkan aku yang mengurusnya”

Aku tak bergeming dari sudut kelas. Kupejamkan mataku untuk mengurangi rasa takutku. Ottokhae? Aku sangat takut. Seseorang.. tolonglah aku!

Beberapa saat kemudian, aku mencoba membuka mataku perlahan, dan kudapati seseorang yang lebih tinggi dariku telah berdiri di hadapanku. “Kyuhyun sunbae?” Namja di hadapanku mengangguk pelan dan tersenyum licik. “Kau berjanji kan tak akan mengatakannya pada siapa pun?”

Kyuhyun sunbae mendekat ke arahku sambil memainkan pisau lipatnya. Tapi aku tak dapat mundur lagi, karena di belakangku adalah tembok putih yang kokoh. Aku masih membisu. Tak mengangguk atau menggeleng. Kutundukkan kepalaku, berharap dia tak menangkap pandangan takut dari bola mataku. “Kau sudah berjanji untuk tidak mengatakannya pada siapa pun.”

“Mwo? Aku tidak bilang kalau aku berjanji!” seruku mulai berani.

“Haha.. Kau harus mengunci mulutmu, atau aku yang akan melakukannya.” Balas Kyuhyun sunbae dengan tatapan yang sangat mengerikan. Ia menggoreskan ujung pisau lipatnya yang tajam ke permukaan pipiku hingga mengeluarkan sedikit cairan merah pekat. “Kau tau. Aku bisa melakukan yang lebih dari ini.” Ancam Kyuhyun sunbae dan berlalu keluar.

“Sunbae.. aku kira kau orang baik!” jeritku. Kyuhyun sunbae tertawa lagi. Kali ini tawanya menggema cukup keras di seluruh ruangan, karena saat ini memang sangat hening. “Semua tak akan berjalan sesuai harapanmu, Shin Hyun Ra.” Balasnya tanpa mengalihkan pandangannya padaku.

Aku menelan ludahku ketir. Kyuhyun sunbae mendekat lagi ke arahku dan membisikkan sesuatu di dekat telingaku. “Jangan macam-macam, Hyun Ra-ssi”

Setelah itu ia benar-benar pergi meninggalkanku sendirian yang masih diselimuti perasaan takut. Key.. apa yang harus aku lakukan?

Beberapa hari kemudian…

Beberapa polisi datang ke universitas ku. Tak berapa lama kemudian, mereka kembali ke mobil membawa Nickhun juga Kyuhyun sunbae. Banyak murid yang mengerumuni mereka, tapi sepertinya teman-teman Nickhun tak ada.

Saat mereka-Kyuhyun sunbae, Nickhun, dan polisi-berjalan melewatiku, Nickhun dan Kyuhyun sunbae menyiratkan amarah yang sangat pada raut wajahnya.

“Kau….” bisik Kyuhyun sunbae di samping telingaku dengan kedua tangan yang di borgol besi. Namun, aku membuang mukaku, tak menanggapi ancaman Kyuhyun Sunbae.

–FLASHBACK END–

Yeah, beginilah aktivitasku sehari-hari setelah keberanianku menyeret Nickhun dan Kyuhyun kedalam jeruji besi. Walau kejadian itu sudah terjadi lebih dari setahun lalu, aku masih tak punya teman di sini. Semua menjauhiku. Jika berteman denganku maka keselamatan mereka akan terancam oleh anak buah Nickhun.

Banyak yang memusuhiku karena mereka adalah anak buah Nickhun juga teman-temannya. Salah satunya Sunghye, yeojachingu Nickhun. Ia selalu mengajakku bertengkar setiap hari. Padahal aku tak pernah menaggapinya. Selain itu, banyak mahasiswi yang benci padaku karena Kyuhyun sunbae. Ya, Kyuhyun sunbae memang dikenal baik hati dan menyenangkan. Apalagi wajahnya yang tampan membuat orang tertarik padanya. Padahal, hatinya busuk.

Aku berjalan sendiri, ke kantin sendiri, semuanya sendiri. Jujur, aku sangat terpuruk saat ini. Tak ada yang bisa membuatku tersenyum lagi. Tapi aku masih punya Minra eonni dan teman di luar sana.

Key.. kenapa kau tak ada saat aku sangat membutuhkanmu? Sahabat macam apa kau?!

***

 

“nani wo shi te mo (boku no kokoro wa)

mou (todokanai no ka)

Replay Replay Replay

ima mo zutto (boku no kokoro wo)

motto (itame tsukeruyo)

Replay Replay Replay”

(SHINee-Replay Jap. Vers)

Eh? Nada lagu itu seperti lagu SHINee yang pertama kudengar di cafe dulu. Tapi, kenapa liriknya seperti bahasa Jepang seperti itu?

Dengan perasaan yang penasaran, kubaca tulisan yang tertera di layar televisiku. Oh… Key, jadi sekarang kau sedang ada di Jepang. Hah? Key? Kenapa aku ingin bicara baik-baik padanya?

Cklek.

Sejurus kemudian, kutekan keras tombol remote televisiku.

noreul chajaso oeo
nal bichwojuneun jo dalbicharero
geudel chajaso oeooo
kkeuchi …

Cklek.

Kali ini yang kutekan adalah tombol hijau di ponselku.

“Yeoboseo..” kataku malas

“Hyun Ra! Cepat nonton KBS. SHINee lagi konser di Jepang!”

“Yaa.. kau tak perlu histeris seperti itu, Han Sora. Aku sudah tau, dan TV ku baru kumatikan.”

“Hah? Kenapa kau matikan?”

“Aku tidak mood.”

“Mmm.. aku pernah dengar kalau waktu SMA dulu, kau itu teman dekat Key SHINee, ya?”

“Ne. Waeyo?”

“Kalau teman dekat, kenapa kau sepertinya tidak suka SHINee, tidak sedikit pun membicarakan SHINee atau ke Seoul untuk melihat Key?”

“Pertanyaanmu tidak mutu. Kau seperti tau segalanya saja. Sudahlah, aku mau tidur. Lebih baik kau lanjutkan saja nonton SHINee.” Balasku cuek lalu menutup telefon dengan kasar.

Hah.. kenapa juga Sora itu? Lagipula dari mana dia dapat kabar seperti itu? Dasar..

***

Aku duduk bersila di atas batu besar di tepi sebuah danau sendirian. Tempat ini memang cukup sepi…

“Key?! Sebenarnya apa maumu? Sudah 3 tahun kau pergi meninggalkanku tanpa memberikan kabar. Walaupun aku bisa tau kabarmu lewat televisi. Tapi kau berangkat tanpa memberitahuku lebih dulu. Ponselmu juga tidak aktif saat kuhubungi. Huh, mentang-mentang kau sudah lebih bersinar dariku, sekarang kau melupakanku begitu saja?!” Gerutuku sembari melemparkan beberapa kerikil ke dalam danau.

“Kalau begitu, cobalah lebih bersinar lagi.” Gumam seseorang. Aku bisa mendengar suara itu walau sangat lirih. Saat ku toleh ke arah sekitarku, aku hanya menemukan sebuah keluarga sedang bercengkraman ria di dalam sebuah gubuk. Dan aku yakin, tak satupun anggota keluarga itu menyadari keberadaanku.

Huuuh.. andai saja umma dan appa masih ada, aku pasti masih bisa bahagia seperti mereka.

“Aish. Shin Hyun Ra, berfikir macam apa kau ini?” Kuketuk kepalaku sendiri agar tersadar dari pikiranku yang mulai tak jelas.

Aku menunduk pelan dan menghela nafas dalam.

“Key, apa kau tau? Kau seperti magnet bagiku. Setiap kali aku mendengar suaramu, aku selalu merasa tenang. Entah bicara atau pun menyanyi. Aku selalu ingin mendengar suaramu di dekatku. Kapan pun. Dimana pun.” Ucapku begitu saja. Aku tak mengerti dengan perasaanku. Terkadang, aku merasa sangat membencinya. Tapi, terkadang.. tidak.. memang.. selalu.. aku memang selalu membutuhkannya.

“Sekarang, aku sadar, aku bukan hanya ingin mendengar suara itu, tapi aku juga ingin selalu bersama pemilik suara itu. Aku ingin selalu bersamamu. Aku juga sadar, kalau magnet bagiku bukan hanya suaramu. Tapi, senyumanmu. Sekarang, tidak ada yang menenangkanku saat aku galau sampai aku benar-benar tenang. Hanya kau, Key. Hanya kau yang bisa. Huh! Rasanya aku benar-benar ingin memukulmu sekeras mungkin” Aku menghela nafas dalam lagi. Masih mencoba menenangkan pikiranku.

Desahan nafas terasa sangat hangat di samping telingaku. Dengan cepat, aku mendongak ke belakang badanku. Dan betapa terkejutnya aku setelah mengetahui siapa orang itu. Aku langsung berhambur memeluknya.

“KEY PABO!!” teriakku dalam dada Key sembari memukul lengannya.

 

“naega ni mam apeuge han mankeumman ttaeryeojwo charari geumankeum ttaeryeojwo

nan geureokerado gibun pullyeosseum jokesseo

sarangiran geureongeoya datumyeonseo kiwoganeun geojanha

ppichyeoitji malgo charari nal ttaeryeojwo”

(SHINee-Hit Me Baby)

Kau tau Key? Aku sangat senang. Aku bisa mendengar suaramu lagi di dekat telingaku. Benar-benar dekat.

“Mianhae. Aku memang salah… Saranghaeyo, Shin Hyun Ra”

“Nado saranghaeyo, Kim Ki Bum.” Balasku. Lalu Key mengecup ujung kepalaku lembut.

-TBC or END?-

12 thoughts on “Your Voice – Note 2

  1. segini bagus kok. tapi kalo mau dilanjutin masalah2nya jangan terlalu complicated ya thor, jadi kyk sinetron nanti

  2. Lanjutkaaaaaaaaaan! *teriakpaketoak* terlalu gantung kalau end, lanjutkan yayaya.. Ceritanya bagu! Oh ya aku baru nemu Wp ini, bangapta ya^^

Leave a reply to helmyshin1 Cancel reply