The Boys and Me [Episode 4]

Author : Iefabings

Casts :

  • Kai EXO-K
  • Luhan EXO-M
  • Sehun EXO-K
  • Baekhyun EXO-K
  • Chanyeol EXO-K
  • Kim Taerin a.k.a Meylita174 (oc)
  • Shin Minra a.k.a awsemeoneim (oc)
  • Park Heehyo a.k.a helmsyin1 (oc)
  • Do Kyunghee (Fanny) a.k.a fannyyesung (oc)
  • Kim Taehee *naik jabatan* (oc)

Support Casts :

  • D.O EXO-K
  • Suho EXO-K
  • Kris EXO-M
  • Youngeun dan Subin (oc dan gak penting)

Genre : Friendship, family, romance (?), comedy (?)

Ratings : PG-13

P.S : Saya kembali. Apa peminat ff ini masih ada? *lempar sandal granat bom atom sampe author gosong segosong-gosongnya* Maaf maaf maaf maaf aduuuuuuh. Saya tahu ini sudah benar-benar telat publishnya. Silakan marahi saya sepuasnya. Huaaaaa, banyak hal yang selalu menghalangi saya post T-T. Tapi faktanya saya juga sangat ingin cepat-cepat post ciyus cuel enelan miapah *tabok bolak balik*. Ini aja saya sudah berusaha nyempil dan Cuma bisa pake lappy sebentar </3. Kenapa saya post The Boys and Me? Karena ini chaptered dan pasti berakhir, kalau KyuRin Tale kan never ending, jadi mengalah dulu ya *pukpukin KyuRin*. Silakan kalau ingin bacok saya, marahi saya, serang saya lewat komentar. Jangan lupa review untuk part selanjutnya sebaiknya bagaimana. Okesip.

Warning! Mungkin part ini akan sangat membosankan dan amburadul. Saya sedang dalam kondisi kurang sehat saat bikinnya.*alibi* Jadi kalau sehabis baca ini jadi pusing dan mual-mual saya minta maaf sebesar-besarnya. Silakan serang saya di komentar anda. Selamat Membaca!

^0^

Author pov

“Voice?”

Mereka berenam saling tatap dengan ekspresi berbeda. Baekhyun yang paling tenang di antara mereka, jelas karena voice adalah keahliannya. Kai tampak tenang seperti biasa, walau cemas karena kemampuan menyanyinya di bawah rata-rata. Luhan yang memiliki suara cukup merdu merasa tenang-tenang saja, karena menurutnya tidak apa jika dia kalah kali ini. Dia yakin Baekhyun bisa menyelamatkan mereka. Chanyeol er… masih bingung. Dia hobi rap, tapi apa itu bisa membuatnya menjadi juara dalam battle kali ini? Ekspresi paling kacau jatuh pada Sehun. Dia yang paling tidak bisa menyanyi.

“Aku akan langsung menyerah,” ucapnya lemas.

“Mwo? Jangan begitu, Sehunnie. Kita bisa melakukannya bersama,” Luhan mengusap-usap bahu Sehun mencoba menyemangatinya.

“Tapi suaraku paling jelek, pasti aku kalah.”

“Hahaha, satu flower boy sudah kalah,” tawa Kai di sela-sela percakapan mereka.

“Diam kau, aku menyerah bukan berarti kau akan menang. Sudah bisa ditebak nanti Baekhyun kami yang akan menang,” sanggah Sehun cepat.

Kai bersiul kecil, bertingkah seolah benar-benar takut akan kata-kata Sehun.

“Kau tidak boleh menyerah sekarang, Sehunnie. Harus tetap ikut battle bagaimana pun hasilnya,” Taerin mencoba membujuk Sehun.

“Benar, Hunnie. Aku juga tidak bakat dalam bidang ini, tapi harus tetap semangat,” tambah Chanyeol.

“Nanti kita bisa latihan sama-sama,” sambung Baekhyun.

Kai hanya bisa diam dan menonton adegan yang mengharukan itu. Ya, sekarang dia merasa benar-benar sendirian. Tidak ada yang memberi semangat padanya, tak ada yang berusaha membujuknya saat dia putus asa. Dia hanya dia.

“Aish, apa yang ku pikirkan? Aku sama sekali tidak merasa kesepian,” batinnya, menepis rasa iri yang tib-tiba tumbuh dalam pikirannya. “Sudah ya, tentukan saja kapan dan dimana. Aku harus segera masuk kelas. Bye, Flower Boys jelata dan… Tuan Putri,” satu kedipan dia layangkan sebelum ditinggalkannya Taerin dan kawan-kawannya.

“Orang itu kenapa setiap melihat wajahnya aku ingin sekali melayangkan sepatuku ini,” kata Sehun sinis.

Semua menatap Sehun bersamaan. Memang kelihatannya Sehun yang paling dendam pada Kai di antara mereka berlima.

^0^

 “Voice. Apa yang bisa ku lakukan dalam battle ini? Berdiri dengan memegang mike, lalu meminta maaf karena aku tidak bisa bernyanyi. Selesai,” ucap Sehun putus asa.

“Tidak akan ada yang meminta maaf. Kau akan  tetap bernyanyi seburuk apa pun nanti penampilannya. Kalau salah satu dari kita menyerah, Kai akan senang bukan main. Kita akan dianggap pengecut,” kata Chanyeol.

“Benar itu, Sehunnie. Kau hanya butuh lagu yang tetap dan mudah untuk kau nyanyikan,” Luhan berusaha membesarkan hati Sehun kesayangannya itu.

Malam itu mereka, Sehun, Luhan, Baekhyun dan Chanyeol memutuskan untukmengatur strategi di rumah Baekhyun. Mengingat posisi Kai di battle sebelumnya yang cukup berbahaya bagi mereka, tampaknya battle kali ini benar-benar harus mereka persiapkan dengan matang. Baekhyun yang kali ini menjadi titik tumpu kekuatan mereka pun jadi stress, mencari lagu yang tepat agar tidak mengecewakan.

“Lalu apa lagu yang tepat? Baekhyunnie, ayo ajari aku menyanyi,” Sehun menghampiri Baekhyun yang sedari tadi mengaduk-aduk playlist di ipodnya.

“Kau suka lagu yang seperti apa?” tanya Baekhyun balik.

“Aku? Aku suka semua lagu, tapi tidak untuk dinyanyikan. Aku menyukainya untuk menari,” sahut Sehun lalu berdiri dan mulai melakukan beberapa gerakan dance.“Baby, baby, baby oh… like baby babybaby oh…” dan bersenandung kecil.

“Lagu itu tidak cocok dengan suaramu yang datar,” kilah Baekhyun.

“…….” Sehun menatap Baekhyun datar, merasa dilecehkan lalu kembali duduk.

“Kalau aku? Menurutmu apa, Baekkie-ah?” tanya Chanyeol.

“Kau kan suka lagu rap. Nyanyikan saja lagu favoritmu,” jawab Baekhyun tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ipod.

“Apa itu bisa berhasil? Yak, aku bertanya serius, baby,” Chanyeol merebut ipod itu agar Baekhyun memperhatikannya.

“Aigoo, aku pun serius. Yang paling utama saat kita bernyanyi adalah merasakannya. Benar-benar merasakan pesan dari lagu itu dan menyampaikannya pada pendengar. Lagu sebagus apa pun jika kita tidak menggunakan hati, tidak akan terdengar bagus. Arasseo?”

Luhan manggut-manggut setuju, sementara Chanyeol dan Sehun hanya menatapnya cengo. Mereka berdua antara kebingungan atau malah tidak paham sama sekali. Baekhyun pun menghela nafas pasrah.

“Begini, akan kutunjuk kan pada kalian,” kata Baekhyun lalu berdiri. “ehm,” dia mengatur suara lalu menyanyikan sepotong lagu.

eonjenga hanbeonjjeumeum dolabwajugetjyo

haneobshi dwieseo gidarimyeon

oneuldo chama mothan gaseumsok hanmadi

geudae saranghamnida

(Saranghamnida by Tim lyrics)

*pending bentar ya, author lagi mimisan dan sesak nafas gara-gara lihat Baekhyun nyanyi saranghamnida. Udah lihat belum? Yang belum buruan lihat, Cuma bentar tapi nyess banget dan siap kejang-kejang*abaikan.

Chanyeol dan Sehun masih dengan pandangan cengonya. Luhan memberikan applause mengagumi suara emas sahabatnya yang bertubuh mungil itu.

“Jadi apa yang kalian rasakan setelah mendengarku bernyanyi tadi?” tanya Baekhyun pada dua orang yang masih cengo di hadapannya. Mendapat pertanyaan semacam itu malah membuat mereka semakin bingung. Tidak tahu apa yang mereka dapatkan. “Katakan saja, beri komentar. Tadi saat mendengarku bernyanyi kalian merasa bagaimana?”

“Aku bingung mengatakannya. Agak merinding, seolah kau menyatakan cinta padaku,” jawab Chanyeol.

“Aku merasa hatiku seolah tertusuk-tusuk, berdenyut tidak karuan. Rasanya jika mendengarkannya sambil memejamkan mata aku bisa tertidur kapan saja, tapi tidak ingin berhenti mendengarnya,” itu jawaban Sehun.

“Nah, itu yang ku maksud. Bawalah pendengar kalian agar ikut merasakannya. Terbawa bersama lagunya seolah itu benar-benar mereka yang mengalaminya. Dan untuk bisa melakukannya, sudah pasti dimulai dari diri kalian sendiri.”

“Aku mengerti, Baekhyunnie. Pahami lagunya, rasakan, lalu sampaikan. Begitukan? Ah, sepertinya aku sudah menemukan lagu yang cocok nanti,” ucapLuhan ceria.

“Aku belum bisa memutuskan. Untuk bisa menarik hati pendengar biasanya ya menyanyikan lagu sedih. Aku tidak bisa, baekkie-ah,” rengek Chanyeol.

“Apalagi aku. Kau sendiri bilang suaraku datar,” tambah Sehun murung.

“Kapan aku bilang hanya lagu sedih yang bisa? Bahkan lagu anak-anak yang ceria pun bisa. Jika lagu yang kalian bawakan lagu upbeat, buat pendengar ikut menggerakkan tubuhnya dan ikut bernyanyi. Jika lagu sedih, buat mereka tersentuh, kalau perlu buat mereka menangis,” jelas Baekhyun.

Chanyeol dan Sehun saling pandang. Raut wajah mereka seolah mengatakan ‘Baekhyun benar juga’ lalu serentak mereka meraih ipodmasing-masing dan mulai melakukan hal yang sedari tadi dilakukan Baekhyun. Mengaduk-aduk playlist. Luhan pun mulai menyanyikan beberapa bait dari lagu pilihannya dan sesekali meminta pendapat Baekhyun.  Peran namja bertubuh mungil itu sekarang sudah seperti guru les vocal bagi ketiga sahabatnya.

“Oh ya, kalian tahu Taerin kemana? Kenapa tidak ikut kumpul?” tanya Baekhyun beberapa saat kemudian.

“Luhan yang pasti tahu, rumah mereka kan berhadapan,” sahut Chanyeol.

“Dia tidak ikut karena harus mengerjakan tugas yang menumpuk,” kata Luhan.

“Tugas? Biasanya dia akan membawa tugasnya dan mengerjakannya sambil berkumpul dengan kita kan?” celetuk Sehun.

“Entahlah, mungkin tugas kali ini agak sulit dan butuh ketenangan,” Luhan mengangkat bahunya.

“Aneh,” lirih Sehun.

“Ah, aku tahu lagu apa yang akan ku nyanyikan nanti, “ pekik Chanyeol di tengah keheningan mereka. Dan setelah itu tidak ada lagi yang membahas Taerin.

Sebenarnya tidak hanya Sehun yang merasa aneh dengan alasan Taerin itu, tiga orang lain juga merasakannya. Dan kecurigaan mereka sebenarnya cukup masuk akal, karena pada kenyataannya memang Taerin berbohong. Dia saat ini sedang berada di rumah Kai, menepati permintaan Nyonya Kim untuk menjadi teman belajar bagi putranya yang pemalas itu.

“Salah salah salah,” Taerin mencoret hampir 80% hasil kerja Kai. “Tidak ada yang benar. Sebenarnya kau kelas berapa eoh? Pelajaran kelas 1 saja tidak bisa,” Taerin mulai tak sabar karena namja pemalas di hadapannya saat ini tidak bisa menangkap penjelasannya dengan baik. Sia-sia dia komat-kamit selama hampir dua jam untuk mengajarinya.

“Kau memberikan soal yang terlalu sulit, aku jadi kebingungan. Kalau yang seperti kau contohkan tadi aku pasti bisa,” kilah Kai.

“Ini sebenarnya sama saja, hanya dimodifikasi sedikit,” sungut Taerin.

“Nah, makanya jangan dimodifikasi. Aku jadi tidak bisa,” lagi-lagi Kai membela dirinya.

“Yak, ini adalah standar ujian Negara nanti. Kau harus bisa menguasai semua bentuk soalnya agar lulus.”

“Kalau begitu jelaskan lagi.”

“Aish,” Taerin meremas-remas rambutnya sendiri. Sungguh, dia lebih memilih mengerjakan ratusan soal matematika dengan tingkat kesukaran tinggi dari pada harus mengajari makhluk yang selalu membuatnya kesal bernama Kai.

“Aku sudah jelaskan dari tadi apa itu semua tidak bisa kau cerna?”

“Mana bisa, tidak bisadi makan, tidak bisa ditelan,” jawab Kai polos, walau wajah polos sangat tidak suitable untuknya.

“Bukanwaktunyabercanda, Kkamjong,” kata Hyerin datar.

“Namaku Kai.”

“Dan kulit mugelap, Kkamjong.”

“……..”

“Cukupkan saja untuk malam ini, lanjutkan besok,” dengan putus asa Taerin membereskan buku-buku dan ponselnya ke dalam ransel kecil yang dia bawa. “Buku ini kau simpan saja untuk belajar sendiri,” digesernya buku tebal berisi soal-soal matematika dan penyelesaiannya ke dekat Kai.

“Kau sendiri bagaimana? Bukankah kau harus persiapan olimpiade?”

“Aku punya banyak buku semacam itu. Yang ini sudah kukerjakan semua, aku membuat catatan sendiri dengan rumus yang lebih mudah, siapa tahu kau lebih mengerti,” kata Taerin.

Dalam hati Kai menatap Taerin ‘hebat’. Dibukanya buku tebal itu penasaran, dan ternyata memang ada banyak catatan-catatan kecil dengan tinta biru. Cara Taerin mengerjakannya lebih singkat dari yang di bukui tu.

“Ne, aku mengerti. Kau mau ku antar?” tanya Kai.

“Ani, aku bisa naik bus.”

“Eomma akan memarahiku habis-habisan jika tahu aku membiarkanmu pulang sendirian.”

“Lalu kenapa masih tanya?” kata Taerin tak sabar.

“Aigoo, jadi sebenarnya kau mau ku antar?” tanya Kai sambil mengeluarkan smirknya.

“Lupakan,” sahut Taerin datar, lalu berdiri dan keluar dari ruang belajar itu.

“Astaga, dia sungguh pemarah,” ledek Kai lalu mengejar Taerin. “Tidak usah gengsi, katakan saja iya. Hahaha,” dia berjalan mendahului Taerin dan mempersiapkan mobilnya.

Selama perjalanan, Kai berkali-kali menoleh pada Taerin di sebelahnya dengan senyum penuh ledekan. Taerin yang menyadari itu lama-lama menjadi jengah dan melayangkan pukulan ke kepala Kai.

“Konsentrasi menyetir,” tegasnya.

Kai hanya menutup mulut menahan tawa yang hampir meledak, dalam hati bergumam, “dia sebenarnya sangat lucu.”

“Gomawo,” ucap Hyerin setiba di depan gerbang rumahnya.

“Cheonma, lain kali tidak perlu gengsi kalau ingin ku antar,” lagi-lagi Kai meledekinya.

“Bukan ingin, tapi mau karena ini sudah malam,” koreksi Taerin dengan nada datar. “Cepat pergi sana,” usirnya.

“Sungguh sopan mengusir orang baik yang baru saja mengantarmu.”

“Baik? Perlu ku ingatkan seberapa jauh kau membawaku dalam kesulitan ini? Kau itu semacam musibah yang datang dalam kehidupanku.”

“Tapi kau terpesona pada musibah ini kan?”

“Never.”

“Memang belum, tapi besok aku yakin kau akan berdecak kagum dan mengakui pesonaku.”

“Hmm…” Taerin seketika itu ingat bahwa besok adalah battle kedua. “Mengakui pesonamu berada jauh di bawah keempat kawanku kan? Iya aku tahu.”

“Cih, terlalu dini untuk mengatakan itu, tuan putri. Kai yang sexy ini akan menang. Kau lihat saja nanti,” ucap Kai dengan smirk khasnya. Tapi itu tidak membuat Taerin cemas sedikit pun. Baginya itu hanya angin lalu yang akan segera hilang.

“Silakan bermimpi,” kata Taerin tenang.

^0^

Apartemen D.O, Battle Night

D.O mendengus pasrah saat membaca pesan singkat dari Kai. Tidak ada ancaman memang, tapi semacam paksaan karena D.O tidak pernah bisa menolak permintaan Kai. Dan parahnya lagi kini yeoja yang lebih muda dua tahun darinya dengan penampilan yang bisa dikatakan ‘nyeleneh’ mengekorinya dan terus mendesak agar diizinkan ikut.

“Untuk apa? Kau bukan siswa sekolah itu kan?”

“Kau juga bukan,” sanggah yeoja itu.

“Tapi Kai memintaku datang untuk menunjukkan hasil latihannya padaku. Dan dia tidak mengundangmu sama sekali, Kyunghee,” kata D.O memberi tekanan saat menyebut nama yeodongsaengnya itu. Dia sangat tahu bahwa Kyunghee tidak suka dipanggil dengan nama aslinya.

“Shit, panggil aku Fanny, Kyungsoo,” balas Kyunghee karena dia juga tahu D.O tidak suka dipanggil dengan nama aslinya.

Secara kebetulan, Kyunghee atau Fanny datang untuk mengunjungi D.O, saudara semata wayangnya yang tinggal terpisah dari keluarga mereka dengan alasan ingin hidup mandiri. Saat didengarnya D.O akan ke SM High School untuk menyaksikan battle antar idola, dengan antusiasnya dia memaksa oppanya itu agar mengizinkannya ikut. Tapi rupanya D.O tidak seantusias itu untuk membawa serta Fanny. Dia sendiri bahkan sebenarnya enggan untuk datang.

“Kau pulang saja sana. Atau ke studio untuk latihan band dengan gengmu,” paksa D.O.

“Ani, malam ini tidak latihan dan aku akan menginap di apartemenmu. Kau tahu, aku sempat berencana untuk ikut tinggal di sini saja. Tinggal menunggu persetujuan eomma dan aku akan segera memindahkan barangku ke sini. Hebat kan?”

“Andwe. Aku ingin tinggal seorang diri. Lagi pula Kai sering menginap di sini dan hampir setiap hari berkunjung sampai larut malam.”

“Memang kenapa? Itu tidak masalah, aku kan yeodongsaengmu. Lagi pula aku sudah terbiasa bersama namja. Anggota bandku namja semua, kami sering minum bersama, bahkan tidur bersama di studio. Biasa saja,” kata Fanny santai.

“Errr… terserah kau saja tapi jangan ikut aku malam ini.”

“Ikut.”

“Acaranya membosankan. Percayalah.”

“Menurutku sangat menarik. Mereka yang selalu merasa lebih hebat dari sekolah kita bahkan sekarang mengadakan persaingan internal? Betapa bodohnya mereka,” Fanny tertawa meremehkan. D.O memang satu sekolah dengan Fanny. “Aku ingin menyaksikan sendiri bagaimana serunya pertandingan dengan sekutu sendiri.”

“Huft, terserah kau saja. Tapi setidaknya perbaiki penampilanmu. Semua orang akan menganggapmu aneh dengan penampilan seperti itu.”

“Aneh? Ini keren! Mereka mengatakan aneh karena tidak mengerti rock style. Sudahlah, ayo berangkat. Jangan ketinggalan satu adegan pun dalam acara nanti,” ucap Fanny lalu menyambar lengan D.O agar segera berangkat.

“Dasar,” dan D.O pasrah saja mengikuti rocker girl yang begitu antusias menyaksikan battle itu.

^0^

Aula SM High School sudah penuh dengan lautan manusia yang penasaran dengan challenge kedua battle antar idola. Seluruh siswa tampaknya merelakan waktu belajar mereka demi menyaksikan langsung bagaimana spektakulernya konser kecil itu yang menarik perhatian besar itu. Bahkan tak hanya siswa SM saja yang terlihat memnuhi aula. Tak sedikit siswa dari sekolah lain bahkan siswa sekolah menengah pertama menyelundup masuk secara ilegal. Seperti Taehee dan beberapa kawan yeojanya misalnya. Tampak mereka berusaha bersikap tenang dan ikut berbaur dengan ratusan remaja yang usianya di atas mereka.

“Kau yakin ini tidak apa-apa?” Subin yang paling terlihat ketakutan karena baru kali itu merasa melanggar peraturan.

“Kapan lagi kita bisa menyaksikan konser seperti ini? Dan tentu saja melihat Sehun yang tampan menyanyi,” kata Yongeun antusias, karena dia memang membiasi Sehun.

“Jangan banyak bicara, cari tempat strategis agar eonnieku yang cerewet tidak menyadari keberadaanku. Aku bisa diseret keluar dengan tragis kalau sampai itu terjadi,” mata Taehee tampak waspada mengawasi sekelilingnya.

Maka mereka pun duduk di antara ratusan penonton yang sudah siap dengan perlengkapan dan yel yel masing-masing. Memastikan tempat duduk mereka cukup tertutup tapi bisa melihat stage dengan jelas.

“Aigoo, sepertinya aku harus ke toilet sebentar,” kata Taehee.

“Waeyo?” tanya Subin.

“Buang air kecil. Belum dimulai juga kan? Jangan sampai ada yang merebut tempatku arasseo?”

“Ne.”

Taehee berlari kecil dengan susah payah memecah kerumunan orang yang berebut tempat duduk strategis di aula itu. Sesekali tanpa sengaja dia menginjak kaki orang dan itu artinya dia harus minta maaf berkali-kali. Untung dia sudah pernah berkunjung ke sekolah eonnienya ini untuk menonton pertandingan basket, jadi masih ingat dimana letak toiletnya.

“Ah, harus kembali ke kerumunan itu,” keluhnya setelah keluar dari kamar mandi. Tiba-tiba….

Deg!

“Ah… mianhamnida, aku…” suara Taehee tercekat. Pupil matanya membesar. Jantungnya bekerja tiga kali lipat. “Malaikat…” lirihnya.

“Ne?” namja yang tanpa sengaja dia tabrak tadi tampak sedikit kebingungan. “Agasshi, kau baik-baik saja?”

Itu adalah D.O, Do Kyungsoo yang Taehee sukai. Betapa melambungnya hati Taehee bertemu pujaan hatinya malam ini. Dan dia masih membeku dalam tatapan kagumnya.

“Kau…”

“Yak, Kyungsoo, kau sedang apa eoh? Battlenya akan segera dimulai,” sebuah teriakan tak sabar membuat D.O mengalihkan perhatiannya dari Taehee yang semakin mebuatnya kebingungan.

“Maaf, tadi aku tidak sengaja. Ah, kau mau nonton juga kan? Aku duluan ya,” kata D.O lalu menyentuh pundak Taehee lembut.

Taehee tidak mengatakan apa-apa. Hanya memandangi D.O bahkan hingga namja itu melangkah menjauh, tanpa berkedip. Seolah jika dia berkedip sedikit saja, keindahan D.O akan lucut dari matanya. Tapi memang pada akhirnya lucut juga, karena setelah itu moodnya menjadi rusak dan hilang. Seseorang yang paling menyebalkan dalam hidupnya muncul di hadapannya dan memberi ancaman berarti akan kelangsungan hidup Taehee. Chanyeol.

“Mwo? Anak kecil, apa yang kau lakukan di sini? Ah, aku tahu. Kau pasti masuk secara ilegal,” serang Chanyeol langsung yang membuat Taehee salah tingkah. “Lihat, sekarang kau tertangkap basah. Akan ku adukan pada Taerin nanti. Hahahaha….”

“Yak,” ditendangnya kaki namja setinggi tiang bendera itu. “Diam kau. Aku sedang tidak selera berperang sekarang. Lebih baik kau pikirkan saja penampilanmu nanti. Aku tidak sabar menunggu pembawa acaranya mengumumkan kau berada di posisi terakhir. Dan saat itu terjadi, aku akan berstanding applause secara eksklusif,” sembur Taehee.

“Kau lihat saja nanti. Aku khawatir sepulang dari tempat ini kau jadi mengejar-ngejarku untuk minta tanda tangan,” Chanyeol tersenyum khas, memamerkan deretan gigi putihnya lalu mengacak rambut Taehee dengan sengaja. “anak kecil,” lalu melenggang santai meninggalkan Taehee yang sudah naik darah.

“Awas kau, Park Chanyeol. Perang di rumahku,” geram Taehee.

^0^

Sudah tepat pukul 8 malam, dan itu artinya battle harus segera dimulai. Sudah diputuskan bahwa pembacara acaranya adalah Kris dan Suho, duo leader yang paling disegani di SM High School. Yang satu leader klub bela diri dan merupakan putra sulung kepala sekolah, Kris. Yang satu lagi yang lebih pendek adalah ketua OSIS sekaligus siswa terbaik di kelas 3, Suho. Tampak mereka berdua kini berjalan menuju center stage dan membungkuk sopan untuk menyapa audience. Lalu Kris membuka acara malam itu.

“Hei what’s up yo! Malam yang indah bukan? Sudahkan kalian makan malam? Jangan lupa cuci tangan dan berdoa dulu sebelum makan. Dan selalu upayakan menyikat gigi sebelum tidur karena…”

Seluruh makhluk yang ada di tempat itu berwajah cengo.  Pembukaan macam itu?

“Ehem, Kris, apa yang kau bicarakan?” bisik Suho sambil menyenggol pelan lengan Kris dengan sikunya.

“Hanya sapaan akrab sebelum membuka acara,” jawab Kris tanpa rasa bersalah.

“Astaga, biar aku saja,” Suho pun mencoba meredam suasana. “Selamat malam, seongsaenimdeul, chingudeul dan audiencedeul *eh* yang menyempatkan diri hadir di tempat yang penuh nikmat ini demi menyaksikan battle spektakuler para idola terbaik dari sekolah kita. Puji syukur marilah kita panjatkan pada Tuhan…”

“Huuuu…” audience bersorak kesal. Suho malah lebih ngelantur lagi. Dia pikir ini khotbah shalat jumat? *author paling ngelantur di sini. “Langsung ke inti! Langsung ke inti!”

“Kami ingin Kai!”

“Kami hanya mau mendengar suara Baekhyun!”

“Sehun mana Sehun?”

“Chanyeollie… keluarkan dia!”

“Bawa Luhan ke stage. Sekarang!”

Belum apa-apa suasa aula sekarang sudah kacau. Audience jadi seperti perampok berjamaah yang penuh ancaman. Kris dan Suho jadi ngeri dan malah berlari meninggalkan stage.

“Jadi apa sekarang? Mereka benar-benar tak sabaran,” keluh Kris.

“Kita bawakan acara dari balik stage saja,” usul Suho.

“Setuju.”

Sementara itu di ruang ganti….

“Bubble tea, aku butuh bubble teakuuuu,” Sehun pucat, tubuhnya gemetar, pikirannya tak tenang, intinya dia gugup sangat. Taerin sudah berusaha sebisanya untuk meyakinkan Sehun semua akan baik-baik saja dan Sehun tinggal melakukan seperti saat latihan dengan Baekhyun.

“Kau harus tenang, Sehunnie. Lakukan sebisamu. Ini hanya battle biasa anggap mainan,” ucap Taerin.

“Dan membiarkan si hitam itu menang? Oh, tidak.”

“Siapa bilang dia akan menang? Kau meragukan uri Baekhyun?” sahut Chanyeol yang sudah selesai menata rambutnya.

“Bukan begitu…”

“Intinya, challenge kedua ini kita tetap menang,” putus Luhan. “Kajja, Sehunnie. Kau genggam tanganku agar merasa tenang ne,” Luhan tersenyum ke arah Sehun dan cukup berhasil karena Sehun tidak gusar lagi.

Akhirnya mereka meninggalkan ruang ganti menuju stage. BaekYeol paling depan, keduanya memegang mike untuk penampilan mereka nanti. Taerin di tengah layaknya tuan putri yang dijaga pengawalnya. Dan HunHan yang berpegangan tangan berada di belakangnya. Saat mereka tiba, hal yang pertama menyambut mereka di belakang stage adalah senyuman Kai. Seperti biasa, terkesan mengejek dan tanpa beban sedikit pun.

“Sudah siap, flower boys?” sapanya.

“Siap menang,” jawab Baekhyun mantap dan terus berjalan melewati Kai yang bersiul ringan. Entah apa yang dipikirkan Kai, dia selalu terlihat tenang.

Dan selanjutnya terdengar suara Kris lagi.

“Sebagai pembukaan manis untuk malam ini. Namja manis, lembut dan baik hati akan membawakan lagu cinta untuk kalian semua. Yeojadeul, siapkan mental agar jantung kalian masih bisa berdetak setelah penampilannya usai nanti. Wo Ji De Wo Ai Guo, Luhan.”

“Aaaaaaaaaaa,” belum apa-apa deretan fans Luhan sudah berteriak histeris. Apa lagi saat Luhan berjalan ke tengah stage, membungkuk, tersenyum sebagai sapaan hangat bagi mereka, fansnya semakin rusuh. Bahkan ada yang mulai kesulitan bernafas dan mimisan. “Luhannie, Luhannie, Luhannie.”

Dian tai you ren dian bo

Bo wo ji de wo ai guo

Hou shi jing li de wo chen mo hua bu duo

Mu song ni xia che shang lou

Jin wo de lei xi piao bo

Ni de lian yi shan er guo

Zhi dao yi xie xian suo

Zai zhe ge shi ke wo ren zhu mei you wen chu gou

(Wo Ji De Wo Ai Guo by Peter Ho lyrics)

Suara Luhan pun mulai mengalir, bersamaan musik yang mengiringinya. Suara lembut seperti malaikat, membuat suasana di bangku penonton makin tak karuan. Lihat saja, sudah ada korban yang tak sadarkan diri saking tidak kuatnya menahan pesona Luhan. Oh ya, apa ada yang tahu dimana Heehyo dan Minra? *elah thor, yang ada juga lu yang tahu* Hoho, rupanya mereka duduk di barisan paling depan, berada di line netral atau istilahnya tidak memihak siapa pun. Heehyo terlihat sedikit terkejut melihat respon fans Luhan yang begitu amazing.

“Apa mereka selalu begitu?” tanyanya pada Minra karena merasa Minra pasti lebih tahu.

“Karena Luhan jarang menyanyi di depan umum, jadi seperti ini akhirnya. Entah berapa banyak lagi korban yang akan jatuh saat Chanyeol, Sehun, Kai dan yang paling ku takutkan saat Baekhyun tampil nanti,” jawab Minra. Heeyo manggut-manggut dan kembali fokus pada Luhan. Yang Heehyo tak pernah sadari adalah saat ini Minra tengah mengontrol jantungnya agar siap saat Sehun tampil nanti. Dia sendiri khawatir akan pingsan saat mendengar suara Sehun. “Tahan Minra, tahan….”

Kemudian gemuruh suara applause memenuhi aula. Sungguh pembukaan yang manis dari Luhan. Tidak ada satu pun audience yang mengatakannya buruk bahkan yang bukan fansnya sekali pun. Selanjutnya, suara Suho terdengar dari balik stage.

“Geurom, Luhannie sudah memberikan pembukaan yang menyentuh…”

“…dan memakan banyak korban…” sambung Kris.

“Ya, dan sekarang waktunya voting. Silakan tekan tombol hijau jika kalian mendukung Luhan.” *saoloh, jadi ingat MamaMia masa u.u*

Tidak butuh waktu lama untuk voting. Setelah itu suara Suho muncul lagi.

“Selanjutnya… er… siapa?” Suho bertanya pada Kris. Memang sebenarnya mereka tidak menyiapkan susunan khusus untuk acara ini. Mereka menunjuk siapa yang tampil berdasar mood mereka saja.

“Hum… siapa ya? Maunya siapa?” Kris balik tanya.

Penonton kembali heboh, masing-masing menyuarakan idola mereka. Bahkan ada yang masih menyerukan Luhan, memintanya untuk bernyanyi lagi.

“Bagaimana kalau yang paling tinggi saja?” usul Suho.

“Geurae, dia saja.”

“Nah, selanjutnya. Suasana akan berubah drastis. Setelah dibuat mellow oleh Luhannie yang menyanyikan lagu cinta, sebentar lagi kita akan dipaksa mengangguk-anggukkan kepala mengikuti alunan musik rap dari Park Chanyeol. Lose Yourself!”

Dan selanjutnya terdengar teriakan dari barisan fans Chanyeol. Si happy virus dengan senyum pepsodentnya pun berlari kecil ke tengah stage dan menyapa mereka seperti biasa dengan cerianya. Dan kehebohan fans Chanyeol semakin meledak saat dia memulai penampilannya.

Look, if you had one shot, one opportunity

To seize everything you ever wanted in one moment

Would you capture it or just let it slip?

Yo

“Kyaaaaaaaaaa,” suara bass Chanyeol memang penuh pesona. Mereka semua tampak menggerakkan tubuhnya mengikuti irama. Sekarang kita lihat apa yang terjadi dengan Taehee dan temannya.

“Itu kan Chanyeol oppa,” tunjuk Subin.

“Memangnya kenapa?” tanya Taehee.

“Ternyata dia keren ya.  Bagaimana kalau mulai sekarang aku mengidolakan Chanyeol oppa saja?” kata Youngeun.

“Tadi saat Luhan tampil kau juga mengatakan itu,” sahut Taehee datar.

“Tapi Chanyeol oppa benar-benar membuatku jatuh hati, Taehee-ah,” tambah Youngeun.

“Suaranya benar-benar sexy,” ucap Subin.

“Aigoo, apa yang bisa didengar dari suara ahjusshi yang merusak gendang telinga itu? Dia pasti akan menjadi peserta terburuk,” tegas Taehee. Dan kedua temannya pun diam. Sebenarnya ucapan Taehee itu 95% salah. Karena dia berusaha mati-matian untuk menolak mengatakan Chanyeol begitu sexy bahkan dalam batinnya sekali pun. Lalu lima persennya lagi? Dia mengubur dalam-dalam kalimat “Ya, kali ini kau memang terlihat keren, Park Chanyeol”.

You better lose yourself in the music, the moment

You own it, you better never let it go

You only get one shot, do not miss your chance to blow

This opportunity comes once in a lifetime yo

(You better)

You can do anything you set your mind to, man

(Lose Yourself by Eminem lyrics)

“Wooooo,” standing applause di mana-mana, Chanyeol benar-benar memikat seluruh audience dengan vocal rapnya yang luar biasa.

“Thank you!” seru Chanyeol sambil tersenyum pepsodent *eh*. Lalu voting pun dimulai. Sepertinya cukup banyak yang mendukungnya. Tidak sia-sia dia menghapal lirik rap dari lagu Eminem itu.

“Nice job eoh,” Kris melakukan tos ala rapper dengan Chanyeol. Mereka memang cukup dekat karena sama-sama menyukai rap. “Aku yakin hasilnya tidak akan mengecewakan.”

“Hahaha, thanks hyung,” jawab Chanyeol sebelum kembali pada keempat kawannya.

“Nah,” suara Kris menyeruak di antara kebisingan fans Chanyeol. “Kita lanjut dengan idola selanjutnya. Hum… siapa sebaiknya?” dia melirik Suho, meminta pendapat.

“Bagaimana kalau si idola pembolos? Kai.”

“Ok, penampilan sexy dan siap memikat hati yeojadeul. Bersiaplah kalian pecinta kulit eksotis,” Kai sedikit berdecak kesal saat Kris menyinggung tipe kulitnya. “Kai… your turn!”

“Kyaaaaaaa… Kaiiiiiiiiii we love you… we love you…” banner dan berbagai jenis poster mulai terangkat seiring teriakan yang begitu memekakkan telinga saat Kai melangkah ke stage. Belum lagi flying kiss yang dia berikan sebagai fanservice. *uhuk, author ikutan angkat banner dan flying kissnya kai kena author masa._.*

Sementara itu, di antara ratusan fans Kai di bangku penonton, D.O dan Fanny tampak kewalahan menjaga kesehatan telinga mereka. Sungguh kasihan.

“Apa mereka tidak bisa diam? Mereka ini hanya murid SMA, bukan superstar,” keluh Fanny.

“Teman-temanmu juga tidak ada bedanya dengan mereka,” cetus D.O.

“Mereka bukan temanku, hanya sekelas.”

“Itu juga teman namanya.”

“Sudahlah, tidak penting. Jadi apa yang kau ajarkan pada si kkaman itu?” tanya Fanny.

“Tidak banyak, dia sudah memiliki kepercayaan diri yang melebihi kadar dan itu sudah cukup.”

“Aku tidak yakin dia menang kali ini.”

“Menang tidak menang, bukan Kai namanya kalau tidak membuat semua orang di tempat ini terpesona,” ucap D.O sambil tersenyum penuh arti. Fanny hanya mengangkat bahu. Sudah terbiasa dengan sikap semacam itu karena dia tahu kakak semata wayangnya sangat memahami Kai. Jadi dia memutuskan untuk kembali fokus pada stage.

Uh

Baby come back

A-yo choice

Drop it on me

“Aaaaaaaa he’s soooo sexy,” teriak fans Kai serentak saat Kai melakukan sedikit gerakan dance di sela-sela nyanyiannya.

Geunal bameun naega neomu simhaesseo

Niga jinjjaro tteonagal jureun mollasseo

Naega mianhae i mal hanmadi eoryeowoseo

Urin kkeutkkaji ga nae seonggyeogi deoreowoseo

Maldo an doeneun illo datugireul haruedo susip beon neon ulmyeonseo

Ttwichyeonaga nan juwireul duribeon

Dasi doraogetji naeirimyeon bunmyeong

Meonjeo yeollagi ogetji achimimyeon

“Kau lihat kan, dia selalu punya cara agar semua orang terpesona padanya,” celetuk D.O

“Arayo, dia memang penuh pesona.”

 

Niga saranghaneun naneun Sorry I’m a Bad Boy

Geurae charari tteona jal gayo You’re a good girl

(Bad Boy by Big Bang lyrics)

“Kyaaaaaaa Kai kereeeeeen,” seru audience setelah Kai mengakhiri penampilannya. Waktu voting untuk Kai sedikit memakan waktu karena fans terlalu sibuk berteriak histeris hingga lupa voting. Untung Suho segera mengingatkan dan battle bisa dilanjutkan kembali.

Kai kembali ke backstage dan saat berhadapan dengan flower boys dan tuan putri dia mengeluarkan smirknya. Sehun semakin geram melihat smirk yang seolah mencemooh itu.

“Apa yang kau lihat eoh?” tanya Sehun penuh emosi.

“Aigoo, aku kan hanya lewat dan tersenyum pada lawanku. Sepertinya kau begitu khawatir kalah. Ah, ne tentu saja. Kau kan tidak bisa apa-apa,” ucapan Kai sukses membuat Sehun semakin tersulut amarah. Tidak hanya Sehun, Chanyeol dan Luhan pun ikut geram.

“Jaga bicaramu bocah. Jangan memaksaku melukiskan beberapa warna di wajah menyebalkanmu itu,” kata Chanyeol.

“Kalian ingin main kasar? Aku tidak takut,” tantang Kai.

“Yak,” Chanyeol sudah maju selangkah untuk merealisasikan ancamannya, tapi Taerin dan Baekhyun secara kompak menghadangnya. Baekhyun memeluk punggung Chanyeol dan Taerin berusaha menenangkannya.

“Jangan buat kita kalah hanya karena emosimu, Yeollie,” kata Taerin tegas. “Dan kau,” dia menoleh pada Kai. “Apa pun rencanamu, jangan bermain licik dengan menyulut emosi kami.”

“Aku tidak pernah bermaksud begitu. Hanya berbicara fakta. Oh ya, kalau aku tidak salah dengar, MC sudah memanggil nama Byun Baekhyun dua kali,” sahut Kai dan berlalu dari hadapan mereka.

“Eh, aku?” Baekhyun gelagapan.

Saking tegangnya suasana di backstage mereka sampai tidak sadar bahwa battle masih berjalan dan kini giliran Baekhyun. Sesuai dugaan, kini fans Baekhyun sudah berdengung tidak karuan karena bias mereka tak kunjung muncul. Maka dengan tergesa Baekhyun pun menampakkan diri sehingga suara dengungan itu bisa sedikit diredam. Dia mengatur nafas, berusaha rileks agar bisa menampilkan yang terbaik. Dan dengan eyesmile yang memikat, dia mulai bernyanyi.

Geudael bomyeon eolgeuri bbalgaejigo

Geudael bomyeon gaseumi dugeun dugeun

Aicheoreom sujubge malhago

Geudael bomyeon gwaenshiri useumi na

Babocheoreom jakkuman geurae

Ama naege sarangi on geot gata

 

“Omonaaaaaaa Baekhyunnie begitu maniiiiiiis,” teriak pendukung Baekhyun.

Di antara banyaknya audience yang terkagum-kagum pada manisnya penampilan Baekhyun, ada satu yeoja yang malah tercengang melihatnya. Fanny.

“Apa aku tidak salah lihat? Atau hanya mirip saja? Tapi ini terlalu sama untuk dibilang mirip,” gumamnya.

“Wae?” tanya D.O.

“Sepertinya aku pernah melihat orang itu di suatu tempat.”

“Tentu saja, dia Byun Baekhyun yang selalu menjadi rival terberatku dalam kompetisi vocal. Dia semacam vokalis utama di SM High School. Kau pasti sering melihatnya dalam kompetisi vocal antar sekolah,” terang D.O.

“Pantas saja,” lirih Fanny. Sepertinya tebakannya benar. Baekhyun adalah orang itu.

Geudaeneun nae maeum sogeui president

Nae gaseumi byeol sunohji

I’m genie for you girl

Nae sumeul meotge haji

Geudaega weonhaneun geonda

Neoreul saranghanikka

Nae sarange iyuneun eoptjanha you know

“Hm, adik kecil itu bisa rapping juga ternyata,” gumam Fanny sambil tersenyum penuh arti.

 

Geudaeneun darling

Bam haneun byeolbitboda areumdaweoyo

Nae mamsok gipeun goseseo banjjakgeorineun

Na maneui sarang bit

 

Geudaereul saranghaeyo darling

Eonjena nae gyeoteseo bicheul naejweoyo

Maeilbam barabogo

Barabwado areumdaweoyo

Geudaen naeui sarang bit

(Love Light by CNBlue lyrics)

“Lalala yeyeye lalala yeyeye,” fans Baekhyun semakin gencar beryelyel walau Baekhyun sudah selesai bernyanyi. Tak lupa mereka menekan tombol hijau dengan penuh semangat agar Baekhyun bisa menang.

“Sekarang tersisa penampilan terakhir,” ujar Kris. “Bagaimanakah Oh Sehun menutup battle malam ini? Tanpa menunggu lebih lama lagi, inilah Oh Sehun.”

“Woaaaaaaaaa Sehunnieeeee.”

Minra yang sedari tadi sudah berdebar menantikan penampilan Sehun kini menggigit bibirnya. Hatinya serasa ingin meledak saat nama Sehun disebutkan, apalagi saat namja sejuta aegyeo itu muncul dari backstage. Siapapun, tolong standby di belakang Minra, siapa tahu dia pingsan secara tiba-tiba.

Sehun tampak begitu gugup. Ragu-ragu dia menggenggam mike dan menoleh pada keempat kawannya yang setia memberi dukungan.

“Penuh perasaan,” Baekhyun menggerakkan mulutnya pada Sehun yang langsung bisa dimengerti olehnya. Sehun mengangguk dan menghela nafas.

“Ehem,” entah mengapa kali ini aula terasa sunyi, tidak ada yel yel, tidak ada teriakan dan itu semakin membawa kegugupan bagi Sehun. “Kalau begini mereka bisa mendengar nyanyianku yang buruk,” batinnya.

“Ayo, Sehunnie,” lirih Taerin dari belakang panggung. Dia tampak begitu khawatir. Sementara Kai semakin mengompori di belakang mereka dengan tertawa menyaksikan kegugupan Sehun.

G… gom.. gom sae… aaaahhh

Mungkin saking gemetarnya Sehun tidak sanggup menyelesaikan liriknya.

“Aigoo, apa perlu kita iringi musik saja?” tanya Luhan yang sudah tidak nyaman dalam posisinya.

“Jangan, penampilan ini akan lebih spektakuler tanpa musik, karena nanti audience sendiri yang akan membuat musiknya,” kata Baekhyun.

“Maksudmu?” tanya Chanyeol.

“Lihat saja nanti. Aku yakin Sehun pasti berhasil,” Baekhyun tersenyum penuh arti.

“Ehem,” di stage, Sehun kembali berdehem. Kembali menarik nafas, seolah mengumpulkan keberaniannya. Lalu dia bernyanyi dengan mata tertutup. “Setidaknya aku tidak ingin melihat wajah ejekan dari mereka,” batinnya.

Gom sae mari ga han jibae isseo

apa gom, eoma gom, agi gom

apa gomeun dung dung hae

eoma gomeun nal shi nae

agi gomeun neo mu gi yeo wa

euseuk euseuk chal han da

Demi apa pun yang ada di dunia fana ini, seluruh penonton ternganga. Sehun menyanyikan lagu Gom Sae Mari lengkap dengan tariannya yang kocak. Sebagian dari mereka tertawa, tapi bukan tawa mencemooh. Mereka tertawa karena menyukai pembawaan Sehun yang begitu lucu. Wajah seribu aegyeonya tampak cocok dengan lagu itu.

Klap… klap… klap…

Terdengar suara tepuk tangan yang membentuk irama sesuai lagu itu. Beberapa penonton pun mulai ada yang berdiri, dan ajaibnya ikut bernyanyi. Termasuk Minra yang tampak begitu bersemangat mendukung Sehun.

“Hyo-ah, ayo ikut bernyanyi,” Minra menarik tangan Heehyo agar ikut berdiri. “Lihat, Sehunnie lucu sekali kan?” kata Minra.

“Eh?” Heehyo terpaksa ikut berdiri walau sebenarnya enggan. Dan sesekali dia ikut bertepuk tangan mengikuti irama.

Sementara itu, Sehun kini mulai membuka matanya sedikit demi sedikit dan… betapa takjubnya ia saat melihat semua orang ikut menari sepertinya. Dia seperti mendapat supply semangat dari mereka. Dia menoleh ke arah kawannya di belakang panggung, dan mereka juga sama. Ikut bernyanyi dan menari dengan cerianya di sana.

Gom sae mari ga han jibae isseo

apa gom, eoma gom, agi gom

apa gomeun dung dung hae

eoma gomeun nal shi nae

agi gomeun neo mu gi yeo wa

euseuk euseuk chal han da

(Gom sae mari ga, saya tak tahu siapa penyanyi aslinya. Tapi pasti udah tahu semua kan? Ini lagu anak-anak yg dinyanyiin Han Ji Eun di Full House itu loh^o^)

“Gomapta,” Sehun membungkuk berkali-kali setelah menyelesaikan penampilannya. Semuanya bertepuk tangan, bahkan tidak sedikit yang ber-standing applause. Kemudian tiba saat untuk voting. Minra tentu saja tanpa ragu menekan tombol hijaunya bahkan memaksa Heehyo untuk melakukan hal yang sama. Heehyo tampak terheran-heran dengan sikap Minra, tapi dia menurut saja saat Minra menuntun tangannya menekan tombol itu.

Kembali pada Sehun yang kini sudah berjingkrak-jingkrak dan berpelukan dengan Luhan, diikuti Taerin, Baekhyun dan Chanyeol. Tak menyangka dia bisa melewati battle ini dengan baik, walau penampilannya terkesan konyol tapi semuanya tampak menikmati.

“Daebak, Hunnie. Kau berhasil,” puji Luhan.

“Aniyo, bukan aku yang berhasil. Kita semua,” sahut Sehun lalu kembali memeluk keempat kawannya.

Dan apa kalian tahu yang terjadi dengan Kai? *ini author apabanget pake nanya. Elu satu-satunya makhluk yg tahu kali thor* Dia menjauh. Ada perasaan aneh saat melihat mereka berlima meluapkan rasa bahagia mereka. Dan itu membuatnya… envy? Entahlah, dia terus saja menepisnya dengan mengatakan “sungguh kekanakan”. Tapi setahu author, itu namanya envy kan ya? *tabok nih author*

Suasana di aula masih gaduh, walau tak segaduh saat para idola tampil tadi. Sibuk menerka-nerka, siapa kira-kira yang akan menang.

“Pasti Baekhyun, tidak mungkin yang lain.”

“Tapi Luhan juga sangat menyentuh.”

“Kau dengar suara Chanyeol? Ya Tuhan, aku sampai merinding dan menurutku dia juga punya peluang besar.”

“Aigoo, Kai juga sangat menawan. Bisa saja dia yang menang.”

“Bagaimana dengan Sehun? Dengan keunikannya, pasti banyak yang mendukung. Aku bahkan mendukungnya.”

Itu hanya contoh kecil percakapan yang terjadi di bangku penonton. Lalu suara gaduh itu hening seketika saat Kris dan Suho berjalan santai ke tengah stage. Pasti mereka akan mengumumkan hasilnya.

“A-yo, semua idola sudah menampilkan bakat menyanyi mereka dan kini aku sudah menggenggam hasil voting,” ucap Kris dengan gaya rapper.

“Ya, kira-kira siapa yang akan menjadi yang terbaik dalam challenge kedua ini?” tanya Suho yang langsung disambut lautan teriakan.

“Kaiiiii.”

“Sehuuuuuun.”

“Baekhyuuuuun.”

“Luhaaaaaaan.”

“Chanyeolliiiieeee.”

Suho dan Kris sampai menutup kedua telinga mereka saking bisingnya.

“Geurae, geurae, sudah, aku tahu kalian ingin bias kalian memenangkan challenge kedua ini,” Suho berusaha menenangkan. “Tapi tidak perlu sebising itu juga,” tambahnya lirih.

“Sebaiknya segera umumkan cepat sebelum gendang telingaku pecah,” desak Kris.

“Guerae, penilaian pada challenge kedua ini adalah dari hasil voting. Jadi… eum… Kris, kita mulai dari urutan terakhir apa yang pertama?” bisik Suho.

“Menurutku dari yang terakhir.”

“Tapi akan memakan waktu lama.”

“Langsung sebut namanya saja.”

“Tapi mereka pasti ingin tahu nilainya.”

“Sebenarnya nilai tidak penting. Asal tahu pemenangnya saja.”

“Woooooo cepat umumkan. Ppalliwaaaaaa!” sementara dua MC itu berdebat, audience semakin brutal karena tak sabar. Akhirnya Suho dan Kris sepakat untuk menampilkannya di screen view saja agar mereka tidak susah-susah mengumumkan secara bertahap dan semua akan tahu hasilnya.

“Kami sebutkan yang terbaik saja ya. Hum… sebenarnya ini tidak perlu dipertanyakan lagi. Bahkan sebelum acara dimulai sudah pasti tertebak siapa yang akan menang. Ya… kalian memang benar. Byun Baekhyun mendapat voting tertinggi. Nilai sempurna,” kata Suho.

Dan hening. Hening sekali, cukup lama. Sepertinya memang belum ada yang bisa mencerna ucapan Suho dengan baik.

“Kau ini bagaimana? Pengumuman pemenang itu harus spektakuler. Lihat, mereka tidak mengerti. Sudah, langsung tampilkan saja hasil votingnya.

Dan berikut yang tampak pada screenview :

  1. Byun Baekhyun
  2. Park Chanyeol
  3. Xi Luhan
  4. Oh Sehun dan Kim Jongin (seri)

“Woaaaaaaaa, Sehun dan Kai seri! Bagaimana bisa?”

“Yak, pasti ada yang lebih baik di antara mereka!”

Suho dan Kris lagi-lagi kewalahan menghadapi para fans yang brutal.

“Aniya, itu sudah hasil akhir, tidak ada rekayasa,” kata Kris.

“Bohong! Tidak mungkin bisa seri seperti itu. Pasti ada kesalahan. Pasti Sehun urutan terakhir,” seru fans Kai.

“Mwoya? Jelas penampilan Sehun lebih baik. Harusnya Kai yang berada di urutan kelima,” fans Sehun pun tak mau kalah.

Akhirnya terjadi fanwar kecil-kecilan di bangku penonton. Suho dan Kris sudah tidak mampu lagi menghentikan mereka, maka mereka putuskan untuk kabur saja. Sementara itu, di backstage….

“Chanyeollie, kau benar-benar hebat. Sedikit saja aku bisa kalah darimu,” puji Baekhyun.

“Aigoo, aku tidak mungkin bisa mengalahkan suara malaikatmu, baby,” sahut Chanyeol, membuat pipi Baekhyun bersemu merah.

“Aku dan Kai… seri? Aish, kenapa harus sama dengan orang itu?” keluh Sehun.

“Sehunnie, berada di posisi manapun, bagiku penampilan Sehunnie yang terbaik malam ini,” Luhan menggenggam tangan Sehun lembut.

“Ya, kalian semua benar-benar hebat. Yang tadi itu bahkan lebih spektakuler dari American Idol,” pekik Taerin. “Aku semakin yakin kalau nanti kita pasti menang. Oh ya, si idola menyebalkan itu kemana?” tanya Taerin saat menyadari Kai menghilang.

“Kenapa kau menanyakan dia? Sudahlah, dia pasti menangisi kekalahannya. Hahaha,” tawa Chanyeol.

“Pesta di rumahkuuuu,” kata Sehun yang langsung disambut seruan kegirangan keempat kawannya.

Taerin ikut tertawa senang, tapi dalam hati terasa ada yang aneh. Entahlah, sepertinya dia mengkhawatirkan seseorang yang tidak seharusnya. Kai?

^0^

Taehee sebenarnya enggan pulang. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, berharap menemukan seseorang. Siapa lagi kalau bukan D.O yang tanpa sengaja dia temui tadi.

“Kau mencari siapa? Ayo pulang sebelum eonniemu tahu kau ada di sini,” desak Subin.

“Aku bertemu dengannya tadi. Ya tuhan, dia semakin tampan setiap aku melihatnya. Kau tahu, rasanya jantungku berhenti berdetak.”

“Jangan bilang kau bertemu Kyungsoo oppa,” tebak Youngeun. Taehee mengangguk mellow.

“Tidak mungkin. Untuk apa dia datang kemari? Bukankah dia bukan siswa sekolah ini?” tanya Subin penasaran.

“Aku tidak tahu dan tidak peduli. Yang pasti sekarang aku ingin bertemu lagi dengannya.”

“Sepertinya tidak bisa,” ucap Youngeun.

“Wae?”

“Itu… itu teman eonniemu kan?” tunjuk Youngeun pada namja bertubuh mungil yang kini berjalan kea rah mereka.

“Astaga, itu Luhan oppa. Kajja, kita pulang.”

Dan mereka pun segera membawa kaki mereka meninggalkan SM High School secepat yang mereka bisa.

^0^

Heehyo dan Minra berjalan beriringan di koridor sekolah. Sesekali Heehyo menatap Minra dengan wajah heran karena Minra tak hentinya tersenyum aneh. Saat ditanya pun jawabannya sama, “memangnya salah kalau aku tersenyum seperti ini? Haruskah aku murung?” dan pada akhirnya Heehyo memilih diam menghilangkan rasa penasarannya.

“Kau ikut pulang denganku saja,” ajak Heehyo.

“Eh?” Minra sedikit terkejut. Pulang dengan Heehyo berarti pulang dengan Sehunkah?

“Aku diantar sopir pribadi, tidak bersama Sehun dan teman-temannya.”

“Ara…” Minra manggut-manggut. “Tapi aku bisa naik bus. Lagi pula rumah kita kan tidak searah.”

“Gwenchana, aku juga tidak terburu-buru.”

“Hum… baiklah.”

^0^

“Sepertinya kau kurang beruntung kali ini,” ucap D.O pada Kai yang sudah berganti kostum.

D.O, Fanny dan Kai kini berjalan keluar ruang ganti untuk pulang bersama. Kai yang jelas kalah, sama sekali tidak menunjukkan kekecewaan. Dia malah tersenyum-senyum seperti biasa.

“Lalu kenapa? Mereka tetap mengatakan aku hebat, aku sexy, aku mempesona. Aku kalah hanya karena mereka lebih beruntung.”

“Lebih beruntung? Menurutku namja bereyeliner itu memang istimewa. Dan kau jelas jauh darinya, Kim Jongin,” sahut Fanny yang mensejajarkan langkahnya dengan dua namja itu.

“Kau tidak usah ikut campur,” kata D.O datar.

“Waeyo? Aku hanya menyampaikan pendapat,” sahut Fanny sambil mengangkat bahunya.

“Battle ini masih panjang. Kalian lihat saja nanti siapa yang akan menjadi ‘the last man standing’,” Kai mengeluarkan smirknya seperti biasa.

D.O dan Fanny hanya bertatapan lalu mengangkat bahu. Saat mereka berbelok di koridor menuju pintu depan, tampak flower boys yang juga baru selesai berganti kostum dan bersiap-siap pulang bersama. Tapi Taerin tidak terlihat bersama mereka.

“Hei, itu si kulit gelap,” kata Chanyeol saat melihat Kai, D.O dan Fanny mendekat.

“Sudah puas menangisi kekalahanmu?” Sehun bersedekap, tatapan matanya penuh tantangan.

Luhan hanya berdiri di sampingnya dengan wajah teduh seperti biasa, berkebalikan dengan Sehun. Perlahan dia sentuh pundak Sehun agar mau mengendalikan emosinya. Sementara di sisi lain, di sebelah kanan Chanyeol, Baekhyun tampak berekspresi paling berbeda. Ada yang tahu dia kenapa? *nanya lagi gue cekek nih thor._.v*

“Kita seri, jadi sebenarnya aku tidak kalah. Atau mungkin… kita berdua sama-sama kalah?” sahut Kai tenang.

“Intinya Baekhyun kami yang menang. Jadi kau sebaiknya berhati-hati karena nasibmu semakin terancam,” terdengar dari cara Sehun bicara, dia mulai emosi. Luhan lagi-lagi mengusap pundaknya agar dia tenang.

“Oh ya, saking panasnya keadaan di sini aku jadi lupa mengenalkan dua kawanku.”

“Hah, ternyata kau punya teman juga?” sahut Sehun, yang lagi-lagi membuat Luhan harus mengusap pundaknya, kali ini dengan sedikit tekanan.

“Annyeong, aku Do Kyungsoo. Tapi sebaiknya kalian memanggilku D.O,” sapa D.O ramah seolah kejadian yang memanas tadi sudah berlalu. Padahal tatapan Sehun dan Kai masih setajam silet *plak*.

“Ne, aku sudah tahu kau siapa,” ucap Baekhyun. Tentu saja Baekhyun kenal baik. D.O adalah saingan terberatnya setiap mengikuti kontes menyanyi. Jadi kenapa dia masih berekspresi seolah begitu penasaran dan… terkejut?

“Aku Fanny, salam kenal,” sapa Fanny. Sepertinya memang Fanny lah yang membuat Baekhyun berekspresi aneh. Jadi apa hubungannya Fanny dan Baekhyun? *cekek author*

“Sebenarnya nama aslinya Do Kyunghee, dia yeodongsaeng D.O,” tambah Kai.

“Diam kau,” sembur Fanny kesal.

“Annyeong, aku Luhan, dan ini Sehun, Chanyeol, Baekhyun,” sebut Luhan sambil menunjuk mereka satu per satu.

“Yak, kenapa lama sekali? Ayo pulang,” tiba-tiba Taerin muncul dari arah pintu keluar. Sepertinya dia sudah menunggu kawannya sedari tadi dan sudah tak sabar karena mereka belum juga keluar.

“Ah, iya kajja. Kami pulang duluan. Senang bertemu denganmu, D.O dan Fanny,” pamit Luhan ramah.

Mereka pun berbalik menghampiri Taerin yang terheran-heran melihat Kai bersama dua orang asing. Tapi Baekhyun tampak ragu. Ada yang ingin dia lakukan, tapi dia merasa bingung.

“Tanya… tidak… tanya… tidak… tanya… ah, aku bisa mati penasaran kalau begini,” dan akhirnya dia memutuskan untuk berbalik kea rah Kai, D.O dan Fanny. “Maaf, apa kita pernah bertemu sebelumnya?” tanyanya setengah berteriak karena jarak mereka sudah cukup jauh.

Taerin, Luhan, Chanyeol dan Sehun tampak terheran-heran. Kai dan D.O bingung sebenarnya dia bertanya pada siapa. Tapi Fanny, jelas tidak. Dia tersenyum mantap dan berkata, “senang bertemu kembali, adik kecil.”

TBC

^0^

P.P.S : Jreng jreng jreng! TBCnya nanggungkah? Habis ini kayaknya udah kepanjangan. Fiuh, saya juga malas ngedit-ngedit karena terlalu panjang dan kondisi kesehatan saya yang tidak memungkinkan *malah curhat*. Bukan cari sensasi loh ya…. Seperti biasa, karena ada beberapa cast yang baru muncul, mari kita simak interviewnya.

^0^

Fanny’s scene

Q                         :     Permisi, ini cast baru bukan?

Fanny                :     Ne, benar sekali.

Q                         :     Hoho, sepertinya kali ini gak gaje castnya (dalem ati) Jadi… apa peran kamu di ff ini?

Fanny                :     Akoeh jadi adiknya D.O, terus kayaknya nanti Baekhyun suka sama akoeh. Aduuuuh jadi malu. Pasti semua pada ngiri. Udah jadi adiknya D.O, disukai Baekhyun. Ini lagi ngerayu author biar sekalian dinikahi Suho.

Q                         :     Uhuk *keselek biji duren* apabanget ini saoloh. (dalem ati) terus, bakat kamoeh apa? *emalah ikutan alay*

Fanny                :     Akoeh ceritanya jadi rocker, ala Avril Lavigne gitu. Jago nyanyi juga, tapi alirannya ya rock. Teru terus, akoeh akoeh juga punya band kece. Mungkin di chapter selanjutnya bakal diceritain. Pokonya pantengin teyus eaps, ep epnya.

Q                         :     Holoh, ini mah lebih dari gaje dan abal. Alay pula (masih dalem ati) Jadi nanti couple kamu Baekhyunnie ya?

Fanny                :     Iiiiiihhh kok tahu sih? Ngintip ya? *pukulpukul manja*

Q                         :     Doh -___- *kira-kira seperti itu ekspresi Q* Misi ya mbak, saya ke toilet dulu. *lalu Q pergi dan tak pernah kembali*

^0^

Suho and Kris’ scene

Q                         :     Hai, duo leader. Bisa minta waktu sebentar untuk interview?

Kris                     :     Oh, silakan.

Q                         :     Sepertinya mereka gak akan nyusahin. (dalem ati) Kalian Cuma muncul di part ini ya? Sebagai MC?

Suho                  :     Sepertinya begitu. Tapi kalo tiba-tiba authornya mau kita main di part lain atau ff lain, kami siap kok. *lirik author*

Author              :     Mau jadi cast? Eskrim duloh.

Suho                  :     Buat kamu apa sih yang nggak? *sambil kedip-kedip*

Kris                     :     Ehem, ini kan interview cast, ngapain author nongol-nongol?

Author              :     Kris cembolo? Kalo mau ngajak kencan bilang aja Kris, nanti malem author gak ada acara kok.

Kris                     :     Jeongmal? Kita candle light dinner yuk, chagi.

Author              :     As your wish, baby!

Readers            :     Thor, rumah kamu dimana? *asah golok*

Q                         :     Bubarrrr bubarrrrr *lalu semuanya benar-benar bubar*

^0^

Youngeun and Subin’s scene

Youngeun        :     Yak, bisa cepet gak sih interviewnya? Gak tahu jadwal padat ya?

Q                         :     Eh, iya maaf mbak. Emang ada jadwal apa? Pemotretan? Iklan?

Youngeun        :     Cucian numpuk *lalu hening sehening-heningnya*

Subin                 :     Aku juga lupa gak matiin kompor tadi. Bisa kebakaran tuh rumah. *dan lebih hening lagi*

Q                         :     Karena kalian Cuma cast pendukung dan muncul sebentar, pertanyaannya juga dikit lah ya…. Apa….

Youngeun        :     Mwoya? Sedikit? Kita juga penting tahu! Masa interview dibatas-batasi. Yang banyak coba.

Subin                 :     Iya, kan harus adil pada semua cast. Nanti saya adukan pada authornya loh.

Q                         :     Lah, tadi mbak-mbaknya bilang buru-buru, jadi kan kebetulan mbak…

Subin                 :     Gak bisa. Harus lama juga.

Youngeun        :     Atau saya jejelin sekarung tomcat.

Q                         :     Eh? *suasana jadi horror* Ehm, saya permisi dulu ya, mau nyiapin pertanyaan yang banyak. Misi mbak…

Youngeun        :     Jangan lama-lama, awas lho.

Q                         :     Iya.. iya.. *dan sekali lagi, kali ini Q benar-benar tidak mau kembali lagi. Dia menderita gangguan mental karena menghadapi para cast yang ajaib-ajaib sehingga harus menjalani perawatan intensif*

Sekian.

23 thoughts on “The Boys and Me [Episode 4]

  1. akhrnya part4 publish jg..

    uuwwaaahh,,cast nya makin rame euy.. makin seru pasti.. taerin n kai mkin dkat aj nih..

    Next part jgn lama2 lg y thor..

  2. author bukannya gangguan kesehatan…gangguan jiwa jugaaaaa.,,,hahahaha XD
    aku tereak-tereak pas lagi baca ini terus keketawaan sendiri…(thor kalo gila jangan ajak-ajak dong)

    Sehun? Nyanyi Three Bears?? Wew….*langsung bayangin* koplak kayaknya hahahaha…

    eeeeeeeeehhhhhh ada typo tuhhh….Hyerin?? Si author lagi kangen couple-couplean sama Kyu ya~ ecieeee yang kangen suaminya #PLAKK…
    hahahahaha ditunggu yang selanjutnyaaa~.

    • Doh gangguan jiwa -_,-
      hyaaa ada typo ya..aduh aduh ketauan kangennya nih /-\
      apa kbrmu cho setan?
      Soal sehun.. Ngahahaha saya jg ngakak pas bkinnya..
      Gomawo chingu’.’)b

  3. hhaha asik dah ff ny 😀

    kok lama gak muncul thor?
    mungkin sering diajak pergi ya ama suho – kris?
    aku sbgai readers juga sering diajak dinner ama baekhyun * langsungditabokfanny *
    ngomong2 next part kpan di publish nh?
    jgan lama2 ya..
    aku mau lihat baekhyun nih #abaikan ..

  4. .bwakakakaa..gatau mau ngmg apa..
    .udah kelewat batas ini tingkat kesomplakannya *eh*
    .iya un..dmana rumah unnie? Golokku udah tajem nih.. ._.V
    .part 5.. Coba challege sexy2an.. Pgn tau gmana kea apa *loh*
    .hyerin nongol? Wkwk
    .jgn klamaan ya uunn..part5 nya..^^

    • Saya tinggal di planet jupiter, ada kawah belok kanan, pojok dikit, paling ujung bercat pink polkadot itu rumah saya *bingung*
      sexy? Hm..bs dipertimbangkan’.’)b

  5. Annyeong. . .
    huuwwwaaaa. . .!!!! ada nama aku!!!!!
    fanny si rocker girl datang!!! *jeng jeng jeng* ____*hening*
    yaaaa. . sbelumnya aq mw blang mksh buat authornya yg ternyata masukin aq jdi cast d sni *nangis bahagia*
    okeh, tpi thor aku ga selebay itu dech thor. . tpi suka bgt dech. . udh jdi adiknya D.O, d sukain ma baekhyun. .dket ama si kulit eksotis pula. . *hohoho*
    sehun nyanyi three bears?? OMMO. .ga bsa byangin. . pasti imut bgt!!! ahh sehunnie . . saranghae !!! *d tarik baekhyun ke kamar*
    next . . .

  6. Anyyeong … Ief*inigaksalahnyebutnamalagikan??*, maapkan diriku yang baru bisa komeng sekarang. soalnya td buka.y pkek Hp jd tk bisa langsung cuap-cuap. eh sumpah ini FF mu bertabur bintang #Plak, dari cast Ocnya sampai Idol.y, np gak pakek semua member EXO ajah biar tambah Raaameee … hehehe :D.

    gk ngbosenin bcnya, krna Storynya gak itu-itu ajah(macem-macem kyk segala macem gorengan), sekalian Story Lovenya antara para pemeran di perbanyak biar tambah beragam dan ceritanya makin berwana yah … yah … yah 🙂 *raayuan maut*

    momemnt Kai mah Taerin di banyakin juga o.c o.c ;). kalau yg tentang tanding Voicenya itu, jujur sbnarnya Q pengen si Kai yang menang, tapi yh mau bagamana lagi sih Kai mh jagonya Dance, kalau dia menang di Suara juga, maruk donk namanyawkwkwkwk :D, Q tunggu Next Part.y yah.

  7. pas baca kontes mreka nyanyi, terkesan gimana gitu berusaha mendalami tipe vocalnya tapi bgitu bagian sehun..wkwkwk nyanyi three bears+gerakannya, duh serasa pengen liat secara nyata..kyaaa~ *kelepek2* #abaikan
    eh, jd pnasaran nih fanny itu knp panggil baeki adik kecil? mreka pernah ktemu dimana ya? dan sepertinya satu per satu ketemu sama calon yeoja..hahaha

  8. Lagy lagy lagy….akuu slaluu ngakakk dehh ama ff muu… Typo’nya banyaakk euy,…makiin banyakk pula ituu cast??hahaaa…wahh kai ama sehun serii nih, gak bsa bayangin dehh sehun nyanyii nd joget lagu three bears yg ost full house itu >,<

    Duuhhh thor, sumpedeh….akooohh kangeennn kyuriiin tale'nyaa *,*, kapaannn ituu ff d shareee???mauuuu di mention lagy yaa… Kecupkecuup dehh wt mamuu biar mkn semangatt buat ff'nya xixiiiii

  9. CYAAAA AKHIRNYA EPS 4 RELEASE JUGA!! BURUAN EPS 5-NYA YA THORRRR. HWAITINGGG!!! ^^
    mangat ya thor muaccch! alay. apaaja. lupakan.

  10. sehunnya lucu banget…
    suara mereka perasaan gak jelek2 amat thor…buktinya bisa masuk sment
    kyurin nya mana thor???huhu

  11. huaa episode nyanyi, kai kalah lagi eoh? haha kasian, ntar dance sih kai menang lagi hohoh lanjut part 5 😀 oh ya min kyurin kapan lagi di lanjutin?

  12. Taehee n chanyeol klo ktmu sering ribut trus spt tom n jerry…mendingan mrka jd sepasang kekasih aja. Taerin spt udh mulai ngkhawtirin kai, jgn2 dh mulai tertarik nieh. Lanjut lagi

  13. Yang nge-interview sabar-sesabarnya yaaa sama cast nya yang nauzubillah’-‘ pasti baekhyun tamvan banget pas nanyi gituan:o Oh My God! Itu sih fanny rocker-rocker alay juga yah-,- sama kayak akooeeh*ikutanalay

Leave a reply to Iefabings Cancel reply