Different

Title: Different

Cast: Bae Suzy, Kim Myungsoo

Author: intan triyana

Genre: Romance

Rating: PG 15

Length: Drabble

Disclaimer: Hanya imajinasi semata. Terinspirasi dari lagu Just Give Me  A Reason by P!nk And Nate Ruess

***

Dulu..

Aku hanyalah Wanita biasa, Wanita yang berpakaian dengan sederhana, Wanita yang tidak tahu apa-apa tentang Fashion, Wanita yang tidak terlalu populer. Sedangkan dia.. Dia adalah seorang Pria paling populer di sekolah ini, Pria yang paling digemari oleh banyak wanita. Pria yang sudah mulai menitikkan karir di perusahaan orang tuanya meskipun ia masih berstatus pelajar.

Sekarang..

Aku yang biasa menjadi Wanita yang sangat beruntung menjadi wanita yang istimewa.. Semenjak aku bersamanya, bersama Pria itu, Kim Myungsoo. Ku biarkan ia menyentuh setiap lekukan tubuhku, tidak semuanya indah, dan dengan sentuhannya ia membuat semua itu indah. Ku berikan segalanya untuknya, ku biarkan ia merebut bagian yang paling berharga dari diriku.

Dan lihatlah sekarang, bahkan ia sudah tidak menganggapku ada, dari awal aku lah yang bodoh, bisa-bisanya aku terperangkap dalam permainan cintanya.

Dia memang  pencuri! Dia mencuri hatiku yang sebelumnya sama sekali belum pernah merasakan apa itu cinta. dan dengan entengnya, ia lalu membuangku seperti permen karet yang rasa manisnya sudah memudar. Dia pasti sudah bosan, bosan dengan percintaan ini. aku hanyalah wanita biasa, wanita yang tak akan pernah menjadi wanita istimewa.

“Suzy-ah!” Panggilnya. Aku tak menghiraukannya, aku terus berjalan. ia menangkap tanganku, berusaha untuk menahan langkahku.

“Kau kenapa?” Myungsoo menarikku kedalam pelukannya.

“Kau berubah.”

“Berubah?” tanya nya. “Tunjukan padaku apa yang berubah dariku,” ujarnya lagi.

“Sikapmu.”

“Aku tidak berubah, aku hanya—”

“Kau berubah, menurutku kau berubah,” potongku. “Kau lupa denganku, kau tak membalas pesanku, kau membuat janji untuk berkencan bersamaku lalu membatalkannya dengan alasan sedang sibuk, tapi nyatanya aku melihat kau bersama Wanita lain, setiap aku melihatmu, kau selalu menghindariku.” Tambahku lagi.

“Aku tidak pernah lupa denganmu, hanya kau yang ada dihatiku, kau hanya salah paham, percayalah padaku.” Myungsoo mengeratkan pelukannya. ia menciumi rambutku sembari mengelus pundakku. “Aku merindukanmu. Aku merindukan wangi tubuhmu.”

“Bohong!” Aku mendorong tubuhnya dengan kuat. aku berbalik dari hadapanya, mencoba menahan air mata yang sudah memaksa untuk keluar. “Aku tahu kau bosan denganku, aku tahu aku hanya permainanmu.” Cairan bening pun tumpah membasahi wajahku.

“Tidak!” Ia memelukku lagi dari belakang. “Aku mencintaimu, maafkan aku, aku memang sedang sibuk hingga membuatmu kecewa. Wanita itu, Wanita itu asistenku. Kau tahu kan kalau aku sudah mulai mengurusi perusahaan Ayahku meskipun aku masih bersekolah. Ku mohon percayalah padaku, Suzy-ah.”

“Lihatlah langit itu.” Ujarku padanya.

“Waeyo?”

“Langit itu sedang bersedih, ia menggelap, menandakan jika sebentar lagi ia akan menumpahkan kesedihannya dengan air mata, dan itulah aku.”

“Maafkan aku sayang, kita masih punya segalanya bukan? Kita masih bisa perbaiki ini semua. Kita bisa memperbaiki hubungan kita yang retak, kecemasanmu terhadapku itu salah, aku tidak pernah melupakanmu.”

“Dan aku merasakan jika aku dilupakan.”

“Dengan apalagi aku harus menjelaskan padamu? Saranghaeyo, Saranghaeyo, Saranghaeyo, Bae Suzy.” Myungsoo membalikkan tubuhku menghadapnya. Ibu jarinya menghapus cairan-cairan bening yang membasahi wajahku. “Saranghaeyo, Bae Suzy. Percayalah padaku, setelah kita lulus aku akan melamarmu, pegang janjiku, dan jika aku melanggar, bunuhlah aku.”

“Kau bahkan sudah mengatakan itu bekali-kali.” Kataku, aku menatap mata tajamnya Ia memegang tanganku, menciumi tanganku.

“Kalau begitu, mari kita menikah sekarang, agar perkataanku tadi, bukan hanya sekedar janji yang tak akan terpernuhi.” Ia tersenyum dengan menawan, aku selalu terpesona dengan senyumannya yang lembut. “Aku serius. Ayo kita datangi orang tua mu untuk meminta restu, aku akan meninggalkan dunia ku yang sibuk untukmu, Aku mencintaimu, menikahlah denganku.” Aku memeluknya dengan erat, ia membalas pelukanku. Ku lepas pelukannya dan menatap wajah tampannya. Wajah tampan itu semakin mendekat kearahku, bibirnya pun mulai mengunci bibirku, ia melumat bibirku dengan lembut.

Biarkan ini terus berjalan, semoga sajaa yang dikatakannya benar aanya. Aku.. Aku hanya ingin dirinya, apakah aku egois? Dia hampir sempurna, sedangkan aku? Memang, memang susah menjalin sebuah hubungan dengan orang yang berbeda derajat denganmu.

THE END

Hai! ^^ Gimana? Kependekannya ya? ._. Mianhae T.T

tapi komentar kalian tetep saya tunggu! See ya! ^^