Heartbreak [ Chapter 3 – Chaptered ]

Heart Break

By

Mtirza92

Main Cast :

• Infinite’s Kim Myungsoo
• Miss A’s Bae Suzy
• F(x)’s Jung Soojung
• EXO’s Kim Jong In
• F(x)’s Choi Jinri
• EXO’s Byun Baekhyun

Length : Chaptered

Genre : AU,Life,Romance,Family,Friendship,Hurt

Rating : T

Disclaimer : Purely from my mind, don’t copy my work!

Keterangan : Huruf yang di italic adalah FLASHBACK, harus teliti untuk membacanya ^^

Previous Page : Heartbreak [ Prolog – Trailer ] – [ Intro – Video ] – Part 1 – Part 2

* * * *

Ketika masa kecil yang melucukan, apakah kita remaja seperti ini masih mengingatnya?

* * * *

[ PREVIEW ]

“Shin! Kapan kita bertemu lagi?,” tanya Jinri,

“Ketika kita berumur 19 tahun, kita pasti dipertemukan disini.”

 

[ FLASHBACK END ]

 

Jinri tersenyum mengenang masa lalunya yang begitu lucu, “Shin, kapan kau kembali? Kita kan sudah berumur 19 tahun, mana janjimu?,” tangis Jinri sambil memegang kalung itu, tapi tangisan itu cepat mereda ketika ia mendengar suara lelaki,

 

“Kau siapa? Bisakah aku bertemu dengan wanita yang disini 5 tahun yang lalu?..”

 

* * * *

 

“Bisakah?,” tanya namja itu berulang kali dengan sambutan senyuman hangat, Jinri hanya mematung memandang namja itu, rasanya asing ketika melihat pria itu dengan senyuman yang begitu mirip ketika Jinri menemuinya di makam 5 tahun yang lalu, apakah sebuah kebetulan? Tidak bahkan pria itu pernah berjanji bertemu disaat berumur 19 tahun.

 

“Aku tidak tahu nama wanita itu tapi dalam buku harianku menunjukkan harus kesini untuk menemui seseorang,” ujar namja itu sambil memegang lengkuk leher belakangnya, dia hanya tetap tersenyum,

 

“Kau Shin..?,” tanya Jinri sambil memegang bahu namja itu, demi sedikit ia mendekat dan mendekat

 

“Shin? Aniyo! Mungkin aku harus memperkenalkan diriku?,” tanya pria itu dengan mendorong bahu Jinri agak tidak terlalu dekat,

 

“Mungkin?,”

 

“Byun Baekhyun imnida, pindahan dari Amerika,” ujarnya dengan membungkuk berulang kali, Jinri hanya diam melihat luka yang terdapat di kepala Baekhyun, dia merasa janggal akan itu,

 

“C-choi Jinri imnida, asli Korea Selatan,” Baekhyun hanya tersenyum hangat, hanya senyum yang ia tunjukkan,

 

“Aku yakin kau pasti mengalami sesuatu ketika di Amerika, kau bahkan tak mengingat namaku.”

 

* * * *

 

“Dasar bajingan tak tahu diri!,”

 

“Kau bahkan menusukku dari belakang, apa kau tak tahu malu?,” tinjuan Myungsoo tetap tertuju pada Jongin, bahkan api sudah ia keluarkan melewati omongan yang tak pantas,

 

“Cih! Kau pikir aku tak berani untuk memukulmu?! Sialan!,” ujar Jongin ia mulai bangkit dan terpendam emosi, ia memukul perut Myungsoo berulang kali hingga Myungsoo mengalami kewalahan, luka yang cukup dikatakan parah. Jongin berjalan hingga memegang luka pada bibirnya berulang kali dan melihat ke arah belakang,

 

“Zy, urus lelaki jalang itu, aku tak sudi mengurusnya,” ujar Jongin spontan melemparkan topi pemberian Myungsoo, “Topi itu kau bawa saja, tak sudi melihat topimu berada di kamarku.” Jongin meninggalkan mereka berdua, Suzy hanya terdiam, “Dasar lelaki! Dunia lelaki memang keras! Aku benci dengan kalian sungguh!,” Myungsoo hanya terdiam mendengar ocehan Suzy, dan tersenyum kecil melihatnya,

 

“Mengapa tersenyum?!, kau pikir aku tak tahu kalau kau tersenyum memandangku?,” kesal Suzy sambil menjitak kepala Myungsoo berulang kali,

 

“Hey! Kau wanita atau pria? Benar-benar kasar!,”

 

“Meskipun aku wanita anggap saja aku pria!, lebih baik kau ke Rumah Sakit,”

 

“Tidak mau, obatnya hanya dirimu,” ujar Myungsoo sambil tertawa kecil,

 

“Cih!,”

 

[ Suzy House ]

 

Suzy menyiapkan air panas beserta obat yang sudah tersedia di rumahnya, dia mulai mengobati luka Myungsoo perlahan-lahan,

 

“Ah, kau tak tahu? Aku sudah terbiasa dengan ini,” ujar Myungsoo

 

“Pabo!,”

 

“Waeyo? Kau kasar sekali,Suzy-ah,” tanya Myungsoo pelan, dia berdecak sebal dengannya bahkan ketika Suzy mengobatinya, lelaki itu menghindar,

 

“Kau sebenarnya ingin sembuh atau sakit?,” tanya Suzy erang, dia memukul bahu pria itu berulang kali,

 

“Appo! Ish, ngomong-omong orang tuamu berada dimana?,” tanya Myungsoo sambil memegang luka pada pipinya yang lebab, Suzy hanya terdiam sejenak dan menghela nafasnya pelan,

 

“Orang tuaku…bercerai,tapi kau janji jangan memberitahukannya kepada publik,” pinta Suzy sambil mengguncang bahu Myungsoo pelan, matanya menunjukkan ia benar-benar tidak ingin publik mengetahui hubungan keluarganya,

 

“Bagaimana bisa bercerai? Mereka saja seperti romantis dihadapan publik,jangan bercanda,Nona Bae,” ujar Myungsoo dengan tawa kecil,

 

“Ini tidak lucu,Myungsoo-sshi, memang mereka romantis dihadapan publik bagaimana dengan ketika dirumah? Mereka selalu bertengkar,”

 

“Bisakah kau tak perlu sopan padaku?, bisakah diriku mengetahui penyebab orang tuamu berantakan seperti itu?,” tanya Myungsoo lagi, Suzy hanya termenung demi sedikit matanya mengeluarkan butiran kristal, Myungsoo yang tak menyadari itu mengetahuinya,

 

“Hanya seorang perempuan yang sengaja mendekat ayahku, padahal suaminya adalah pejabat tinggi,” ujar Suzy dengan sedikit menangis,

 

“Pasti perempuan itu murahan, sudahlah kau jangan menangis,kau seperti wanita rapuh,” ejek Myungsoo elak, wanita itu kemudian menghapus tangisannya dan menjitak kepala Myungsoo,

 

“Pabo.”

 

* * * *

 

Sepasang gadis yang telah tersenyum ringan untuk berjalan ke sebuah Taman Kota Seoul, gadis itu tersenyum ringan dan menghirup indahnya oksigen yang ada di tempat itu, sampai suatu saat gadis itu berjalan mengelusuri tempat terpencil taman tersebut. Ia bertemu dengan seorang lelaki yang mungkin dikatakan lebih tua daripada gadis itu walau sesama umur yaitu 12 tahun,

 

“Kau siapa?,” tanya lelaki itu, sambil menunjukkan jari telunjuk kanannya,

 

“Aku? Krystal,kau?,” ujar gadis itu sambil berjalan mendekati lelaki itu, ia melihat lelaki itu berkulit agak gelap, bisa dikatakan hidungnya agak terlihat pesek,rambutnya berbentuk seperti mangkok,

 

“Kim…ugh,Kai,” ujar lelaki itu dengan tergugup, ia melihat Krystal dengan mata yang agak berbinar karena kecantikkannya yang memang memukau,

 

“Kau asli Korea-kah?,” tanya Krystal lagi, dia tersenyum lebar yang menandakan ia senang bertemu dengan lelaki berambut mangkok tersebut,

 

“Iya tentu, kau? Pasti kau bukan asli Korea,” jawab Kai dengan spontan ikut tersenyum lebar membalas senyuman gadis itu,

 

“Amerika, kau tahu darimana? Pasti kau peramal,” ejek Krystal memang yang sudah mulai bisa bergaul dengan Kai,

 

“Ya tentu saya peramal, tidak tidak, dari logat pembicaraan bahasa Korea-mu dan namamu,” jawab Kai spontan terus tersenyum, ia memainkan bunga yang yang ada pada tangannya,

 

“Oh, kau memang lucu, ditambah rambutmu yang berbentuk mangkok,Kai-sshi,” tawa Krystal-pun menjadi-jadi, Kai hanya terdiam sejenak kemudian ia tertawa girang.

 

[ Cheongdamdong Street ]

 

Sepatu putih bergerak santai mengikuti sang pemilik berjalan, Pemilik itu tersenyum memandang langit Jalan Cheongdamdong ini, Iya dia tersenyum girang akibat dapat memandang wajah pria yang ia idamkan walau hanya bersembunyi dibalik rumput untuk memandangnya, ternyata wajah wanita itu sedingin apapun bisa tersenyum,

 

Ia berniat berjalan menuju ke tempat lorongan Cheongdamdong karena tujuan untuk mengunjungi neneknya yang sedang kesusahan, bukankah masih ada orang tuanya? Iya tetapi orang tuanya tidak memperdulikan nasib nenek itu bahkan hampir dimasukkan kedalam Panti Jompo, Kejam bukan? Tetapi wanita itu melihat seorang pria yang sedang kesal hingga memukul tembok berulang kali tanpa menyadari luka yang ada pada tangannya,

 

“Hey, kau siapa?,” teriak wanita itu, sambil mendekat pria itu,

 

“Jongin,” hanya jawaban itu yang keluar dari mulutnya,

 

“Jongin?,” ujar wanita itu sambil mengingat nama pria itu, ia merasa pernah mendengar nama itu, ia mulai maju menuju ke depan wajah pria itu,

 

“Suzy-ah,” panggil Jongin sambil mendorong wanita itu ke hadapan tembok, bahkan ia mendekatkan badannya dihadapannya,

 

“Hah? Aku S-soojung bukan Suzy,Jongin-sshi!,” ujar Soojung sambil memukul bahu pria itu berulang kali, tetapi tak kunjung berhasil karena Jongin sudah terperangkap Soju, Iya Soojung mengetahuinya karena ia melihat Soju di depan tas milik pria itu,

 

Namun Jongin semakin mendekat, dan menempelkan bibirnya di bibir mulus Soojung, wanita itu terkejut dan mendorong pria itu sekuat mungkin, dan segera menamparnya,

 

“Appo! Suzy-ah,” teriak Jongin,

 

“Stupid, aku Soojung bukan Suzy,” elak Soojung sambil menjambak Jongin untuk menyadarkannya, tetapi apa yang terjadi? Pria itu malah pingsan,

 

“Menyusahkan saja,” sebal Soojung sambil memegang bahu Jongin dan membiarkan kepala Jongin tidur di bahu Soojung,

 

“Kau sebenarnya tampan juga,”

 

* * * *

 

“Tuan Kim, sepertinya kita sedang krisis keuangan akibat pembayaran dana untuk pembangunan kantor cabang yang akan diletakkan di kota Busan,” ujar karyawan itu sambil menunjukkan data keuangan kantor itu,

 

“Bagaimana bisa? Bukankah harga pembangunan itu sebesar 120 Juta Won (Rp.960 Juta)?, bagaimana kita bisa kekurangan?,” tanya Tuan Kim dengan membutuhkan penjelasan yang jelas dari karyawan tersebut,

 

“Kita mengalami kerugian akibat pencurian barang yang akan dikirim ke Singapura ketika itu,” ujar Karyawan itu dengan wajah sedikit ketakutan,

 

“Bagaimana bisa terkena pencurian?, aku tak mau tahu, kau harus bisa menyelesaikan itu atau kau Tuan Hyungseung akan di pecat?,”

 

“Baik tuan Kim, akan kami cari solusi itu, permisi tuan,” ujar Hyungseung -karyawan- dan kemudian ia keluar ruangan, Tuan Kim merasa kesusahan, dan mencari solusi untuk itu, dia menggengam telepon dan menghubungi seseorang,

 

“Aku tak mau tahu, kau harus mengganti rugi itu semua aku tahu kau yang mencurinya,” ujar Tuan Kim dengan membentak meja di hadapannya,

 

“Kau tahu saja, tapi ingat jangan memberi tahukan kepada publik atau istrimu dan anakmu yang ada di Eropa akan mati?,”

 

“Katakan apa permintaanmu, asal kembalikan barang itu,”

 

“Serahkan semua perusahaanmu kepadaku, dan jualkan akte tanah itu,”

 

Tuan Kim hanya bisa terkejut, bagaimana mungkin Perusahaan Bahan Tambang pemberian orang tuanya yang telah di bangun selama 20 tahun menghilang begitu saja, dan tanah yang ia pijak begitu dijual, rasanya berat bagi Tuan Kim,

 

“Tidak akan pernah kulakukan,” ujar Tuan Kim sebal,

 

“Lihat saja, anakmu dan istrimu akan mati ditanganku,Hahaha,” tak lama kemudian sambungan telepon itu terputus, wajah Tuan Kim terasa khawatir dengan keadaan anaknya, dia dihantui rasa ketakutan yang memuncak,

 

“Nak,Pulanglah, appa menunggumu jangan lama-lama di Eropa,”

 

“Baiklah appa, aku akan segera pulang, tapi bagaimana dengan ujianku di Eropa? Bukankah appa menginginkanku untuk mendapat nilai bagus?,”

 

“Pulanglah nak, appa merindukan eommamu,”

 

“Baiklah, akan langsung kubeli tiket pulang ke Korea,” sambungan telepon putus, Tuan Kim hanya terdiam sejenak,

 

“Kau harus selamat nak, bagaimanapun caranya,”

 

“Kurasa aku setuju dengan perjodohan ini, Tuan Choi….

 

TO BE CONTINUED IN PART 4 ^^

Sebelumnya aku mau bilang makasih yang mau nunggu fanfiction yang abal-abalan gini TmT

Gimana gaje? udah lama nunggu part 3 –“

Tapi aku butuh komentar kalian agar bisa memberi semangat untuk part 4 nya 😀