[FF Freelance] 1983 (Part 6)

1983 annisarifka

| |Author : annisarifka| |Judul : 1 9 8 3| |MainCast:Kim Nichkhun(nichkhun/2pm),Bae Suzy(suzy/MissA),Lee Junho(2pm)| |Other Cast: Find by yourself..| |Genre:Romance, Action, Sad| |Rating:PG-16| |Length : chaptered| | Disclaimer:inspired by city hunter, IRIS 2, and other|| Recommended backsound : T ara-Don’t Leave, Ami-Breaking up everyday, Infinite-Be mine instrumental (for action scene | | Awesome poster by icaqueart, thank you..

Previous part: TeaserPart 1Part 2Part 3Part 4, Part 5,

———-«-»———

Suzy berlari menuju suatu tempat yang gelap. Langkah kaki Suzy terhenti saat ada seorang lelaki yang mengenakan mantel hitam datang mengejutkannya.

“ Anyeong, Sujin-ah.. Ah ani.. Anyeong Suzy-ah… “ kata lelaki yang jika didengar dari suaranya itu  mirip dengan suara Lee Junho. Setelah wajahnya terlihat cukup jelas ternyata lelaki itu bukan hanya mirip tapi dia memanglah Lee Junho. Suzy terperanjat mendengar suara lelaki itu.

“ Ah, “ Suzy menghembuskan nafasnya, “ Kau mengangetkanku. “

———-«-»———

Saat ini Nichkhun telah berhasil kabur dari para penjahat tadi ia langsung kembali ke tempat dimana ia memarkirkan mobilnya tadi. Nichkhun masuk ke dalam mobil itu. Namun saat ia hendak menekan gas ponsel yang ada disebelahnya berdering itu ponsel milik Suzy.

“ Nomor tidak dikenal? “ pikir Nichkhun namun tanpa pikir panjang Nichkhun mengangkatnya.

“ Halo.. “

“ Halo Agent Kim Nichkhun, “

“ Kau? Lee Junho? “

“ Ah, sangat pintar… “

“ Ada apa lagi? “

“ Hanya ingin menanyakan sesuatu, apakah Agent Bae Suzy bersamamu? “ tanya Lee Junho membuat Nichkhun mengedarkan pandangannya ke sekeliling namun nihil. Junho melanjutkan perkataannya, “ Kalau dia tidak bersamamu itu berarti dia bersamaku. “

“ Apa? “ jawab Nichkhun tak percaya.

“ Kau tidak percaya? Dengar ini… “ Junho mendekatkan ponselnya ke arah suzy yang duduk di atas kursi dengan tangan dan kaki diikat, rambut yang tergerai tak beraturan, dan sedikit cairan merah di ujung bibirnya. Tapi Suzy tak mengeluarkan sepatahkatapun. “ Dia tidak mau bicara karena dia tidak ingin kau khawatir, aku rasa, huuu sangat romantis, “ kata Junho dengan nada sedikit meremehkan, “ Baiklah tunggu sampai kau melihatnya langsung. “

Junho memutuskan sambungan telfonya dan mengirimkan foto Suzy yang berhasil membuat Nichkhun menggigit bibir bawahnya. Sedetik kemudian Junho kembali menelfon Nichkhun.

“ Bagaimana Agent Kim? Kau sudah percaya? “ kata Junho.

“ Hahh.. “ Nichkhun menghela nafasnya panjang sekedar untuk menenangkan diri, “ Lalu apa maumu sebenarnya? “

“ Bukankan sudah kubilang. Berikan data 1983 kepadaku… akan kuhubungi lagi kau nanti, pikirkan itu baik-baik, atau Suzy akan…… “ seketika Junho memutus sambungan telfonnya dengan Nichkhun lagi.

Nichkhun benar-benar terkejut kali ini ia mengepalkan tangannya kuat-kuat… Dan melajukan mobilnya menuju ke bandara sekuat yang ia bisa untuk kembali ke Korea Selatan.

FPF-A’s Room

8 a.m

Para Agent FPF-A sudah kembali dari masa bebas tugas mereka dan bekerja seperti biasa. “ Tidak terasa ya… ternyata 1 bulan itu cepat sekali.. “ kata Sunhwa.

“ Ya itu benar, “ kata Wooyoung sembari mendekatkan kursinya ke arah Sunhwa, “ Dan aku merindukanmu.”

“ Aku juga sangat sangat merindukanmu, “ kata Jungshin yang ikut mendekatkan kursinya ke arah Sunhwa.

“ Aku tidak peduli, “ Sunhwa mendorong kepala kedua lelaki itu agar menjauh, “ Yang jelas aku tidak merindukan kalian berdua.. “

Pintu ruang FPF terbuka ternyata itu adalah Yonghwa serta Victoria mengikuti di belakangnya. Victoria memanggil Yonghwa berkali-kali namun Yonghwa tetap diam. Tiga orang manusia yang ikut  melihat kejadian itu hanya saling menatap dan bingung.

———-«-»———

Nichkhun POV

Aku melangkah tergesa-gesa di sepanjang lorong menuju ruangan Direktur Choi. Bahkan aku membuka pintu ruang kerja Direktur Choi tanpa mengetuk pintu sekalipun, terlihat Direktur Im juga sedang berada disana.

“ Ada apa? Sepertinya gawat sekali.. “ tanya Direktur Im karena aku tidak mungkin berbuat seperti ini kalau tidak ada suatu hal yang benar-benar gawat.

“ Agent Bae, dia disandera oleh 1983.. Dan jika kita ingin dia selamat mereka meminta kita untuk menyerahkan data tentang kejadian di tahun 1983, “ kataku menjelaskan seringkas, sepadat, dan sejelas yang kubisa.

“ Apa? “ jawab Direktur Im yang sama terkejutnya dengan Direktur Choi.

“ Kalau kita memberikan data itu.. maka tugas kita telah gagal dalam menjaga rahasia negara—“ kata ku.

“ Tapi kalau tidak diberikan salah satu agent terbaik kita akan terluka? “ kata Direktur Choi memotong perkataanku.

“ Kalau begitu kita berikan saja.. “ sambung Direktur Im dengan santainya.

“ Apa? “

———-«-»———

Author POV

1983’s Station, China

Taecyeon masih termurung setiap hari sejak mendengar berita bahwa Sujin telah tiada setiap kali membayangkannya membuat ia semakin mengingatnya. “ Kau kenapa? “ tanya Yuri sembari duduk disamping Taecyeon.

Flashback

Sujin’s High School Graduation,  Ramen Restourant

Winter, 2005

“ Selamat Lee Sujin.. Aku sangat iri padamu, “ kata Taecyeon sembari meneguk soju-nya.

“ Yaaa.. Taecyeon.. kenapa kau begitu iri, Junho saja tidak mengatakan apapun sejak tadi, “ kata Sujin seraya menuangkan soju kedalam gelas Junho.

“ Hei, Sujin.. Apa kau tidak tahu? Junho ini, memang jarang sekali memberikan komentar,” kata Taecyeon , kemudian ia berbisik pada Sujin, “ Dia itu seperti batu… Hahaha.. “

“ Benarkah begitu? Dua hari yang lalu, Junho bilang kalau dia meny—“ belum sempat Sujin melanjutkan perkataannya Junho dengan cepat membungkam mulut  Sujin dengan tangannya.

“ Hei!! Sudah kukatakan jangan bilang itu pada siapapun.. Kau ini, “ kata Junho dengan nada meninggi.

“ Memangnya kenapa? Taecyeon itu bukan ‘siapapun’ tapi dia teman kita, “ jawab Sujin dengan nada yang lebih tinggi.

“ Tetap saja dia orang lain.. “ kata Junho lagi, yang kemudian memalingkan wajahnya yang cemberut.

“ Junho, kau itu sudah jelek, tidak perlu dibuat lebih jelek lagi.. “ kata Sujin menambah Junho lebih marah lagi.

“ Aishh.. “ kata Junho hendak memukul Sujin namun batal. Sedangkan Taecyeon hanya melihat kedua anak itu dengan tersenyum.

2 jam kemudian….

Sujin sudah tertidur di meja, dan toko juga sudah hampir tutup.

“ Kau pulang saja, biar aku yang menggendong wanita berat ini sampai ke rumah, “ kata Junho saat Taecyeon baru saja ingin menggendong Sujin.

“ Sungguh? Bukankah kau sedang marah padanya? “ balas Taecyeon bertanya.

“ Marah? Mana mungkin aku bisa marah kepada anak ini? “ jawab Junho.

Flashback End

“ Taecyeon-ssi, apa Sujin itu mirip dengan-nya? “ sambil menunjuk ke arah Suzy.

Taecyeon kemudian menganga saat melihat wanita yang ada di depannya itu memang sangat mirip dengan Sujin. Taecyeon bertanya pelan, “ Apakah kau Lee Sujin? “

“ Siapa kau? “ balas Suzy.

Junho tidak sengaja melihat kejadian itu dan menghentikan langkahnya kemudian mendekat ke arah Suzy dan Tecyeon.  “ Apa dia benar-benar Lee Sujin? “ tanya Junho pada Taecyeon. Taecyeon, lelaki itu menatap mata Suzy lekat-lekat beberapa detik kemudian dia pergi tanpa mengatakan apapun.

“ Cepat bereskan barang kalian sebentar lagi kita kembali ke Korea, “ kata Junho memerintahkan kepada anak buahnya.

———-«-»———

FPF-A’s Room

Seoul, South Korea

Beberapa agent tengah berbincang-bincang karena belum ada tugas yang bisa mereka laksanakan. Tiba-tiba seorang agent FPF A datang dan mengejutkan mereka.

Guys, you know?  “ kata Sunhwa dengan terburu-buru.

“ Memangnya ada apa? “ kata Victoria datar.

“ Kalian tahu? Agent Kim telah kembali… “ teriak Sunhwa.

“ Apa? “ kata Jungshin terkejut.

“ Benarkah? “ tanya Victoria.

“ Ya, itu benar. Tapi ada yang aneh. “ sambung Sunhwa.

“ Aneh bagaimana maksudmu? “ tambah Yonghwa.

“ Agent Kim tidak kembali bersama Agent Bae, “ tutur Sunhwa.

“ Aku rasa ada yang senang karena Agent Bae tidak kembali bersama Agent Kim, “ kata Yonghwa yang bergegas bangun dari kursinya dan meninggalkan ruang FPF karena malas mendengarkan opini semua agent tentang hal ini atau mungkin ada hal lain seperti cemburu misalnya.

“ Yaa.. Jung Yong Hwa!! “ teriak Sunhwa namun sama sekali tidak ditanggapi oleh Yong Hwa.

“ Tapi apa kalian tidak merasa aneh pada Agent Bae, “ kata Wooyoung membuat semua bingung, “ maksudku, bagaimana bisa seseorang yang telah dinyatakan meninggal dengan DNA yang sama, kemudian kembali disisi seorang penjahat dalam kondisi amnesia, dan tiba-tiba ingatannya kembali lalu..” Wooyoung menghembuskan nafas pelan, “ apakah itu tidak terlalu aneh? “

“ Aku rasa kau benar juga, “ kata Jungshin yang untuk pertama kalinya percaya pada perkataan Wooyoung.

“ Aku permisi dulu, “ kata Victoria bergegas meninggalkan ruangan barangkali ia ingin menyusul Yong Hwa atau menemui Nichkhun.

———-«-»———

Junho, Yuri, Taecyeon bersama anggota 1983 dan yang tidak kalah penting yaitu tawanan mereka telah sampai ke Korea. Entah bagaimana caranya mereka bisa lolos dari keamanan yang sangat ketat, yang jelas saat ini mereka semua sedang dalam perjalanan menuju ke markas baru mereka.

1983’s Station, Korea

Lelaki itu menatap sebuah senjata ditangannya, kemudian mengusapnya pelan dan memasukkan senjata itu ke dalam jaket kulitnya. Pandangannya beralih kepada seorang wanita yang memanggil namanya.

“ Lee Junho! Apa kau ingin makan sesuatu? Atau mungkin, kau ingin minum sesuatu malam ini? “ kata wanita itu.

“ Hmm,” belum jadi Junho melontarkan jawabannya ponselnya tiba-tiba berdering. Sebuah kata “Mr. 1983” tertera jelas di layar ponsel milik Junho. Junho mengangkat tangannya kepada wanita didepannya sebagai tanda untuk mengucapkan kata ‘ sebentar ‘, Junho kemudian mengangkat panggilan tersebut.

“ Yoboseyo.. Ne.. Baik.. Aku mengerti.. “ kata Junho sembari sesekali menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Setelah pembicaraan mereka yang berlangsung tidak lebih dari 1 menit berlalu wanita di depan Junho itu kembali bertanya, “ Apa itu dia? “ Junho hanya menganggukkan kepala kecil.

Junho memalingkan badannya untuk pergi, “ Ah iya, Yuri-ssi maaf aku tidak ingin minum malam ini, mungkin lain kali.. Dan untuk makan siang, kau belikan saja untuk yang lainnya aku tidak lapar. Terimakasih.” Jawab junho yang kini benar-benar menghilang dari pandangan Yuri.

———-«-»———

FPF’s Office

Minho berjalan melewati depan ruangan FPF-A, ia masuk berniat untuk mengajak yang lain makan siang. Namun sepertinya ia telat karena tidak ada satupun manusia di ruangan itu maka dapat disimpulkan bahwa yang lain telah pergi keluar untuk makan siang.

Saat Minho hendak meniggalkan ruangan itu tiba-tiba sebuah pesan masuk ke komputer besar yang berada di ruangan itu. Minho membatalkan niatnya untuk keluar dan masuk untuk membuka  pesan tersebut, ternyata pesan itu adalah sebuah video message. Minho melihat siapa orang yang ada di Video itu dan entah ada apa tapi Minho segera berlari mencari Direktur Im serta Direktur Choi.

“ Kami, 1983.. Aku yakin kalian telah mendengarnya dari Agent Kim bahwa Agent Bae Suzy bersamaku. Dan aku yakin kalian juga telah tahu apa yang aku inginkan. Jadi kalian punya 2 pilihan menyerahkannya, atau… “ lelaki yang ada di video message itu adalah Junho dan seorang wanita yang menjadi tawanan mereka. Di bagian akhir dari video itu terlihat Junho menempelkan ujung pistolnya pada kepala Suzy, dan tersenyum licik ke arah orang yang melihat video itu.

Direktur Choi memukulkan tangannya ke meja setelah mendengar video itu, “ Aku rasa, dia ingin berperang.” Sedangkan Direktur Im hanya menhembuskan nafasnya mencoba menenangkan dirinya sendiri. Seketika ponselnya berbunyi sebuah pesan singkat diterima Direktur Im.

“ 1143553411, titik tertinggi, tempat tergelap, 16.45“ – 1983

“ Apa maksudnya semua ini? “ kata Direktur Im, yang sedetik kemudian memperlihatkan pesan itu ke Direktur Choi.

“ 1143553411,  bilangan polindromik? Minho, koordinat tempat! “ kata Direktur Choi yang sekaligus memberikan perintah kepada Minho untuk mencari koordinat tempat namun nihil.

“ Bilangan itu dibaca dari depan ataupun dari belakang akan sama. Maksudku ambil bagian aslinya saja.. 11435,” kata Direktur Choi lagi.

“ Kudapatkan! “ sorak Minho, “ Tempat perbelanjaan, Busan Shopping Center.. “

“ Apa? Mereka ini mengajak berperang, atau berbelanja sebenarnya? “ kata Direktur Choi yang mulai frustasi dengan semua ini.

“ Minho tolong beritahu semuanya, kita akan rapat siang ini juga. “ kata Direktur Im, Minho menganggukkan kepalanya.

———-«-»———

Memories Coffee Shop

Lunch Time

Yuri sedang membayar pesanannya di kasir. Ia menoleh ke kirinya melihat beberapa sosok yang tak asing di matanya. Kemudian terlintas kejadian saat ia membunuh Jung Kyung Ho, Yuri sedikit terkejut karena tahu bahwa mereka adalah para agent FPF, Yuri cepat –cepat mengambil pesannya dan berjalan keluar dengan kepala menunduk.

Victoria yang melihat wanita itu berjalan disampingnya merasa ada yang janggal dan juga ia merasa mengenali wanita itu. Victoria berfikir keras memutar memorinya, wanita itu mengingatkannya pada… Yuri. Victoria tersadar dan ia yakin wanita itu memang benar Yuri. Dia mencoba mengejar wanita itu keluar Cofee Shop namun tidak ada siapapun disana kecuali Minho yang juga baru datang untuk makan siang.

“ Agent Song, ada apa? Kau mencari seseorang? “ tanya Minho.

“ Tidak, tidak papa, “ jawab Victoria yang masih menenangkan dirinya berharap firasatnya salah. Kemudian ia kembali masuk ke dalam Cofee Shop untuk menikmati waktu makan siangnya disana.

1983’s Station, Korea

Wanita yang baru saja berhasil menghindar dari Victoria kini sampai di markasnya. Ia masuk dan membagikan beberapa kopi kepada yang lain. Yuri duduk di sebelah Taecyeon dan menyerahkan segelas kopi kedepan Taecyeon.

“ Sebenarnya aku ingin bertanya satu hal padamu, “ kata Yuri.

“ Katakanlah, “ jawab Taecyeon datar.

“ Apa wanita itu benar-benar bukan Lee Sujin? “ tanya Yuri dengan mimik yang menggambarkan perasaan penasaran.

“ Wajahnya sangat mirip bahkan bisa dibilang tidak ada bedanya sama sekali, tapi saat aku menatapnya.. Tatapan wanita itu dan tatapan Sujin sangat jauh berbeda.. Tatapan mereka tidak sama,” jawab Taecyeon, Yuri hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dan kembali meneguk kopi miliknya.

FPF’s Meeting Room

Para agent FPF-A satu persatu memasuki ruangan rapat. Victoria melihat Nichkhun duduk dengan tatapan kosong. Tangannya berada diatas meja untuk menyangga dahinya seperti orang sedang memikirkan sesuatu. Ya, Nichkhun memang sedang memikirkan sesuatu.

Flashback

“ Apa? “ kata Direktur Choi dan Nichkhun hampir bersamaan.

“ Jadi kau punya rencana? “ tanya Direktur Choi pada Yoona.

“ Tentu, “ jawab Direktur Im Yoona.

“ Bagaimana kalau mereka mengetahui rencanamu? “ tanya Direktur Choi yang belum yakin dengan keputusan ini.

“ Kalau tidak ada yang memberitahukan mereka, mereka tidak akan tahu.. “ jawab Yoona dengan nada yang cukup santai.

“ Ayolah, Im Yoona.. apa kau sedang berusaha mempertaruhkan nyawa seseorang? “ ucap Direktur Choi Siwon.

“ Direktur Choi, aku tidak berusaha mempertaruhkan nyawanya tapi aku berusaha menyelamatkan nyawanya,“ jawab Direktur Im setelah itu ia mengedarkan pandangannya ke Nichkhun, “ apa kau setuju? Aku punya rencana… Percayalah padaku… “

“ Kalau itu yang terbaik, lakukanlah… “

Flashback End

Rapat dipimpin oleh Direktur Im Yoona karena ini adalah rencanya.

“ Kalian semua, dengarkan baik-baik. Agent Bae ditawan oleh 1983, kalau kita ingin dia selamat kita harus menyerahkan data 1983 kepada mereka. Jadi begini, besok kita akan datang ke lokasi, tujuan utama adalah selamatkan Agent Bae. Akan kubagi tugas, Agent Kim setelah data berada di tangan Junho aku tidak yakin dia hanya akan berdiri ditempat dan menyerahkan Agent Bae begitu saja, tentunya dia akan lari maka kau harus mengejarnya, ————— “ Direktur Im menjelaskan misi kali ini dengan benar-benar detail, karena semua orang tidak ingin misi kali ini gagal. Akhirnya rapat selesai, semua agent bersiap untuk beristirahat. Namun Agent Kim masih merenung di tempatnya, tanpa disadari Victoria menatap lekat-lekat Agent Kim… Yong Hwa yang melihat kejadian itu hanya tersenyum heran mungkin saat ini dalam fikiran Yong Hwa terbesit sebuah kalimat “ Yang benar saja “.

Victoria berjalan ke arah Nichkhun, menepuk pundaknya dan berkata, “ Aku yakin semuanya akan baik-baik saja, kau juga bertugas besok.. lebih baik sekarang kau bersiap-siap… Permisi. “

———-«-»———

FPF’s Office

8 a.m

Semua agent tengah melatih skill-nya  mereka ingin misi kali ini lancar sukses tanpa hambatan karena ini meyangkut nyawa seseorang.

Yonghwa menggunakan kacamata dan sebuah peredam suara ditelinganya, karena kini ia tengah melatih tembakannya..

Dorr… Dorrr… Dorrr.. Satu persatu peluru yang berada di dalam senjata Yong Hwa dilepaskan dan mengenai sasaran.  Klek.. Pintu terbuka, Victoria datang karena juga akan melatih tembakannya..

“ Apa kau benar-benar marah padaku? “ tanya Victoria to-the-point.

Yong Hwa tidak membalas apapun, dia menekan sebuah tombol dan melihat berapa persenkan ketepatan arah tembakannya.. 83% itulah angka yang tertera.. Prokk.. prokk.. victoria bertepuk tangan “ Tidak terlalu buruk, “ kata Victoria.

“ Lihat apa kau bisa lebih baik dari aku, “ jawab Yong Hwa datar kemudian ia meninggalkan ruangan latihan ini.

“ Hei!! Kau belum menjawab pertanyaanku… Hei!! Yaa… Jung Yong Hwa.. Aish.. “ Victoria kesal.

Beralih ke Wooyoung, ia memakai baju serba putih. Terlihat ia sepertinya baru saja berlatih bela diri. Sunhwa seketika datang dan memberi sebuah air mineral kepada Wooyoung.

“ Yang lain kemana? “ tanya Sunhwa.

“ Mereka masih berlatih bela diri sejak tadi, “ jawab Yong Hwa.

“ Kau sendiri tidak berlatih? “ tanya Sunhwa lagi.

“ Tentu saja aku berlatih, aku sedang berlatih bagaimana cara menjadi kekasihmu, “ kata Wooyoung dengan senyum merekah di wajahnya.

“ Hentikan !!! “ kata Sunhwa dengan nada tidak suka.

“ Iya iya.. ada apa sepertinya kau ingin mengatakan sesuatu.. “ kata Wooyoung.

“ Nanti kita akan melakukan misi untuk menyelamatkan Agent Bae, padahal kita sendiri sedang mempertanyakan siapa sebenarnya Agent Bae Suzy itu? Lalu apa yang harus aku lakukan? Apa kita harus membuat misi ini gagal saja? “ tanya Sunhwa.

You’re crazy baby, membuat misi ini gagal? kau ingin dipecat? Aku tahu kita semua sedang mempertanyakan siapa Agent Bae Suzy. Tapi walau bagaimanapun ini adalah misi kita. Dan apapun alasannya kita harus berusaha membuat misi ini berhasil.. “ Jawab Woo Young dengan nada bijaksana berbeda dari Woo Young yang biasanya.

“ Really? Okay, Fighting!! “ kata Sunhwa menyemangati Wooyoung.

“ Fighting!! “ jawab Wooyoung yang telah kembali ke aslinya lagi.

———-«-»———

Victoria berjalan di koridor dan bersimpangan dengan YongHwa yang sudah terlihat siap untuk misi sore ini. Yong Hwa memberikan secarik kertas dan melangkah kembali. Victoria membaca isi kertas itu, “ Maafkan aku, dan jaga dirimu. “ – Seseorang yang bersalah Yong Hwa.

Victoria mebalikkan badannya dan saat itu juga Yong Hwa tengah tersenyum padanya dari jauh dan Victoria membalas senyuman itu, ini pertanda mereka berteman lagi seperti dulu.

1983’s Station

Junho dan seluruh anggota 1983 telah bersiap-siap untuk misi besar ini.

“ Sebentar lagi misi dimulai. Be ready.. “ kata Junho yang setelah itu masuk ke tempat di mana Suzy berada. Masih sama Suzy terikat dalam keadaan duduk di sebuah kursi dengan rambut yang berantakan.

Entah dengan maksud atau tujuan apa Junho meletakkan sebuah pistol lengkap dengan peluru diatas meja didekat Suzy. “ Mungkin kau akan membutuhkannya… nanti.”

FPF’s Office

Lelaki itu-Nichkhun- tengah meyiapkan senjatanya. Beberapa saat kemudian Victoria juga datang untuk mengambil senjatanya.

“ Agent Kim, apa kau tidak merasa aneh dengan Agent Bae? “ tanya Victoria tanpa menatap Nichkhun dan hanya terfokus pada senjatanya.

“ Maksudmu? “ Agent Kim menatap Victoria dan membalasnya dengan pertanyaan.

“ Jujur, semua orang di FPF sedang bertanya-tanya siapakah Agent Bae sebenarnya. Dikabarkan meninggal, kemudian kembali bersama seorang pejahat dalam keadaan lupa ingatan, dan setelah itu dia ingat semuanya dan kembali seperti biasa? Sebenarnya itu sedikit janggal, bagaimana menurutmu? “ terang Victoria.

“ Entahlah, “ jawab Nichkhun datar dan beringsut meninggalakan Victoria.

“ Hah, aku rasa dia tetap berada di pihak Suzy apapun yang terjadi, Bae Suzy kuakui kau sangat beruntung, “ kata Victoria sendiri dengan seulas senyuman kecil di wajahnya.

 ———-«-»———

“ Guys,,, Mission   Start “

Baik Tim FPF-A maupun Tim 1983 telah bersiap bagai seorang prajurit yang akan bertempur sampai titik darah penghabisan sore ini. Tim FPF-A berangkat menuju Busan Shopping Center. Setelah mereka sampai disana tidak ada tanda-tanda musuh sama sekali. Kemudian Direktur Im membaca pesannya sekali lagi, “ Titik tertinggi, kita harus menemukan titik tertinggi, “ kata direktur Im. “ naik ke atas! “ tambah Direktur Choi seakan telah membaca fikiran Direktur Im.

Mereka kini berada di titik tertinggi yaitu bagian atas bangunan ini. Hal kedua yang harus ditemukan adalah tempat tergelap. Direktur Im berfikir sejenak.

“ Bagaimana kita menemukan titik tergelap jika, semua tempat disini masih terang bukankah ini belum malam? 1983 itu bagaimana? “ kata Jungshin protes.

“ Tempat tergelap? “ Direktur Im mengerutkan keningnya, “ matahari terbenam, ya benar “ Kemudian Direktur Im menoleh ke arah kiri yaitu barat dan seketika tersenyum. Diikuti oleh Direktur Choi yang juga menengok ke arah yang sama, ternyata dari arah matahari terbenam ada sebuah bangunan yang tingginya sama persis dengan bangunan dimana Tim FPF berpijak saat ini, dan dapat dipastikan itu tempatnya.

Guys,,, Move Move “ kata Direktur Choi.

Akhirnya Tim FPF masuk dengan mendobrak pintu markas 1983 dan bertatap muka dengan Lee Junho. Dengan Direktur Im yang berada tepat di depan Junho.

“ Sepertinya api perang telah dinyalakan panas sekali disini. Aku orang yang tidak ingin berbasa-basi, serahkan datanya atau kalian tahu kan? Dorrr.. “ kata Junho sembari memperagakan suara sebuah tembakan lengkap dengan gerakan tangannya.

“ Lepaskan dulu agent Bae Suzy, “ jawab Direktur Im.

“ Tentu saja berikan dulu datanya, “ jawab Junho.

“ Apa kau pikir kami bodoh? Lepaskan dulu Agent kami, maka akan kami berikan datanya padamu.. “ kata Direktur Im lagi.

“ Apa kau pikir aku bodoh? Berikan dulu datanya, setelah itu kulepaskan Agent kalian. Aku ini orang yang tidak ingkar janji tenang saja… “

“ Lepaskan dahulu.. “

“ Ah kau ini membuat kesabaranku habis, “ kata Junho sembari menodongkan pistol ke kepala Direktur Im. “ berikan datanya. “ Dengan spontan semua anggota Tim FPF-A mengangkat senjatanya dan mengarahkannya ke Lee Junho.

Direktur Im memberikan arahan agar anggota Tim FPF-A tidak terpancing dan menurunkan senjata mereka, “Baiklah, Yonghwa berikan datanya ke lelaki itu.”

“ Begini lebih baik, kalian buka pintunya,” kata Junho pada seseorang yang berdiri di depan sebuah ruangan di mana Suzy berada , Junho mengalihkan pandangannya ke arah Nichkhun, “ Aku lepaskan kekasihmu yang cantik itu.. Kim Nichkhun.”

Lee Junho kemudian memerintahkan ke 1983 “ Let’s go, it’s enough!! “ Lee Junho berlari menuju atas melewati tangga sembari membawa data 1983.. Dari belakang Nichkhun mengejarnya, “ It’s not enough, Lee Junho.. “

Yonghwa mengejar Yuri dan Taecyeon namun Yuri dengan gesit menghindar dan menembakkan pistolnya tepat mengenai lengan Yong Hwa. Dan Taecyeon menendang kakinya sehingga ia terjatuh serta Yuri dan Taecyeon berhasil melarikan diri.

Victoria menuju ruangan dimana Suzy disekap, dan melepaskan tali yang mengikat  Suzy.

“ Suzy, kau masih lemas.. Sebaiknya kau keluar, dan masuk ke mobil aku akan membantu yang lain.. “ kata Victoria yang bergegas pergi.

Suzy menarik ototnya yang pegal karena duduk sangat lama, “ Suzy, kau masih lemas.. “ kata Suzy menirukan gaya bicara Victoria, “ Apa apaan dia? Huh.. “ Suzy kemudian mengambil pistol yang sudah diletakkan Junho diatas meja dan secara sembunyi-sembunyi menaiki tangga menuju ke lantai atas gedung ini.

Junho sampai di lantai paling atas di susul Nichkhun tepat dibelakangnya.

“ okay, mari kita selesaikan ini..” Junho menaruh data 1983 di sampingnya dan tiba-tiba Nichkhun melayangkan pukulan ke wajah kanan Junho. “ Hei ini belum dimulai.. “

“ Kau pikir ini permainan lari estafet, sehingga harus menunggu peluit berbunyi baru kau bisa mulai, kalau kau ingin mulai maka mulailah saja, “ kata Nichkhun sembari melayangkan pukulannya yang kedua ke wajah kiri Junho.

“ Aku setuju, aku—“ Junho menendang perut Nichkhun, hingga terjatuh, “—mulai sekarang.”

Nichkhun bangun, Junho berusaha memukulnya namun Nichkhun mengahalanginya dengan lengannya. Junho berusaha menendangnya lagi namun Nichkhun dengan gesit menundukkan tubuhnya. Kini giliran Nichkhun yang menyerang, ia berhasil memukul perut Junho dengan tangannya sebanyak 3 kali. Dan mendorong Junho ke tanah hingga mereka berdua saling memukul satu sama lain. Pertama Nichkhun berada diatas Junho dan memukulnya, namun keadaan berbalik hingga Junho yang berada diatas dan memukul wajah Nichkhun. Namun nichkhun dengan kuat membanting Junho hingga kening Junho mengeluarkan cairan merah.

Tanpa disadari data 1983 tepat berada di dekat Nichkhun, ia segera bangkit dan mengambil data itu. Dengan gerakan yang sama cepatnya Junho juga bangun. Sedetik kemudian Nichkhun telah membawa sebuah tas berisi data 1983 di tangan kirinya, dengan posisi berhadapan dengan Lee Junho. Tangan kanan Nichkhun menodongkan pistol ke arah kepala Junho, begitu juga dengan Junho salah satu tangannya juga mengacungkan pistol ke arah kepala Nichkhun. Keduanya terdiam.

Tap.. Tap.. derap langkah seseorang kian mendekat, orang itu adalah Suzy, ia mendekati kedua orang itu dengan juga mengacungkan sebuah senjata ke arah Junho. “ Suzy-ah.. “ kata Nichkhun pelan.

Sedangkan Junho hanya tersenyum kecut, tanpa rasa khawatir sama sekali. Tiga detik kemudian Suzy mengalihkan senjatanya ke arah Nichkhun dan berkata, “ Letakkan senjatamu, Agent Kim Nichkhun! “

“ Bae Suzy, “ kata Nichkhun yang setengah mati tak percaya

Junho memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil data 1983 yang ada di tangan Nichkhun. Namun Nichkhun yang sadar segera mengarahkan senjatanya dan siap menembak Lee Junho,… Dan

Dorrrrr…

Sebelum Nichkhun menembak Junho, Suzy terlebih dahulu melepaskan pelurunya dan tepat mengenai lengan Nichkhun sehingga senjata milik Nichkhun terjatuh.

Nichkhun menahan nafasnya yang terengah-engah dan sangat terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, matanya berkaca-kaca, dan tangan kirinya memegang kuat lengan kanannya yang mengeluarkan darah.

“ Bae Suzy,, kau……….. “

To be continued~~

 

Note :

Maaf karena laaammaaaaa bangeetttt, nget, nget.. Kemungkinan next part juga akan lama ni, tapi semoga nggak terlalu lama banget yaa.. Makasih buat yang udah mau nunggu FF ini sekian lama *ceilah. Makasih…. Semoga part 6 ini dpt sedikit menghilangkan rasa jenuh karna udh lama nunggu oke,, amin…

Smoga kalian suka part 6 ini, ya.. Tapi maaf klu masih kurang memuaskan.. ._.v

Don’t forget to leave comment or just like, okay? Thanks.. (y)

25 thoughts on “[FF Freelance] 1983 (Part 6)

  1. Sebenarnya suzy itu sp?
    Apkh org srhan junho yg mnymar jd suzy?
    Ato suzy emang srhan junho dan mnymbar jdi anggota agent?
    Trus sp sukjin itu? Sbrpa miripnya dia sama suzy?
    Ahhh molla masih bingung thor :s
    Next part di tunggu thoe 🙂

  2. SEBENERNYA SUZY ITU SIAPA.. apa suzy yang skrg itu sujin? Suzy asli udh meninggal? Jadi dulu taec junho sujin sahabatan terus ada sesuatu lah ya masih banyak misteri😭 jadi suzy itu sebenernya sujin ya? Kan gamungkin deh setelah aku analisa /asek/ masa kalo junho emg bikin suzy mati terus muncul sujin terang terangan/? Thor lanjut😭😭😭

Leave a reply to junay Cancel reply