Is This Really My Story? [Part 7]

Anneyong Haseyo ^^

sebelumnya saya minta maaf karena jarang ngepost karena sibuk dengan sekolah *bow*

akan diusahakan mengepost sesering mungkin ya

 

Happy Reading ^^

 

Cast :

©      Lee Taemin

©      Lee HyunMin

©      Yang Yoseob

©      Many other cast

Taemin sampai didepan sebuah apartment.  Ia pun berlari masuk dan langsung menuju lantai 5 dengan segera. Sesampainya ia didepan sebuah apartement bernomor 505, ia menggedor pintu itu dengan sangat keras hingga beberapa orang yang melewati lorong itu pun melirik ke arahnya karena heran.

 

“Key-ah buka pintunya! Key-ah!”

 

Pintu pun terbuka dan Taemin langsung masuk tanpa permisi.

 

“Key-ah”

“Ya! Taemin-ah jangan masuk seenaknya” omel Key.

 

“Key-ah, HyunMin ada disini kan? Dimana dia? Apa ia tak apa?” Taemin langsung menghujani Key dengan beberapa pertanyaan.

 

“wowowo, Taemin-ah relax” Key mengajak Taemin duduk diatas sofa lalu menyuguhkannya segelas air. “ia ada dikamar tenang saja ia tak apa” jelas Key. “tapi…”

 

“ada apa?” tanya Taemin.

 

“ia masih sedikit shock dengan apa yang ia lihat semalam, ia baru saja tertidur. Aku berusaha menenangkannya sejak aku membawanya kesini tapi ia tak berhenti menangis sambil memanggil nama Donghae-ssi dan Dara-ssi terus menerus. Aku kasihan melihat nya seperti itu” Key terlihat meneteskan airmatanya sedikit. Taemin terdiam mendengarnya.

 

“HyunMin-ah ada dimana?” tanya Taemin dengan nada lirih.

 

“ia ada dikamarku. Ia sedikit mengamuk tadi sebelum tidur, jadi kamarku mungkin agak sedikit berantakan” jawab Key.

 

“akan ku bantu rapikan nanti. Mianhe” “gwenchana, aku mengerti bagaimana perasaan HyunMin saat ini”

“nghhh” terdengar suara gaduh dari kamar Key. Sepertinya HyunMin baru saja terbangun.

 

“ia sudah bangun!? Ia baru tertidur selama…10 MENIT!!!” Key kaget saat ia melihat jam dinding diruang tamu. Taemin langsung berlari ke arah kamar Key. Kamarnya terkunci. “HyunMin-ah, jangan dibelakang pintu!” teriak Taemin lalu langsung mendobrak paksa tapi langsung dicegah Key.

 

“biarku buka pintunya!” bentak Key. Key langsung membuka pintu kamarnya dengan kunci dengan cepat. Pintu pn terbuka. Kamar Key jadi berantakan karena amukan HyunMin yang sedang melempar bantal kepala dan guling ke setiap sudut kamar.

 

“JANGAN SENTUH AKU!” teriak HyunMin sambil melemparkan bantal guling ke arah Taemin dan Key.

 

“HyunMin-ah” Taemin berlari langsung memeluk HyunMin. HyunMin berusaha melepaskan diri dari Taemin sambil memukul punggung Taemin dengan bantal yang ia pegang itu.

 

“HyunMin-ah, ini appa” bisik Taemin ditelinga HyunMin. HyunMin mulai berhenti memukul Taemin. Bantal yang dipegang HyunMin pun jatuh dibelakang Taemin. HyunMin terdiam tak bergerak. Namun pipinya terlihat basah karena aliran sungai airmata.

 

“appa” panggil HyunMin. “HyunMin-ah takut” HyunMin mengeratkan pelukannya pada Taemin. Tangisannya makin kencang.

 

“appa disini sayang kamu tenang saja” bisik Taemin sambil mengelus rambut dan punggung HyunMin. HyunMin makin menangis kencang. Key yang melihat Taemin dan HyunMin seperti itu menangis didekat pintu. HyunMin melihat Key menangis terkekeh pelan.

 

“ahjussi nangis” ledek HyunMin. Taemin pun menoleh melihat Key dan langsung tertawa. “Ya! Kau menangis”

 

“JANGAN MENERTAWAKANKU!” bentak Key lalu pergi menuju ruang tamu. Taemin pun menidurkan HyunMin lalu pergi menyusul Key.

 

*

 

Saat Taemin menuju ruang tamu, Key tak ada disana. Melainkan didapur memasak makan malam.

 

“ia sudah tidur?” tanya Key. Taemin pun mengangguk pelan. Taemin bersender di counter didapur sambil menghadap punggung Key yang sedang mengaduk sup.

 

“mungkin aku akan mengajak HyunMin pergi meninggalkan Incheon. Kota ini meninggalkan kenangan buruk baginya” kata Taemin memulai pembicaraan mereka.

 

“apa? Mau kemana kalian? Kenapa harus pindah segala?” tanya Key tak rela.

 

“aku kasihan melihat HyunMin-ah seperti tadi. Ia ketakutan. Kota ini terlalu memliki kenangan buruk baginya, aku tak ingin membuatnya makin terluka” jawab Taemin.

 

“lalu?”

 

“aku tak tau mau kemana, Key-ah” Taemin menunduk menghadap lantai. “pikir-pikirlah dulu sebelum bertindak, Taemin-ah. Tinggallah selama kau mau disini, aku tak ingin melihat kau apalagi HyunMin berkeliaran tak tentu arah” kata Key sambil menaruh sup dimangkuk.

 

“gomawo Key-ah”

“tak perlu berterimakasih segala, Taemin-ah” ucap Key sambil mengetuk kepala Taemin sedikit.

 

*

 

Taemin duduk-duduk diatas pipa besar menerjang dinginnya angin malam dikota Seoul malam itu. Ia memikirkan apa yang harus ia lakukan. Apakah ia akan pindah keluar Seoul dan mengajak HyunMin bersamanya atau tetap di Seoul. Taemin mengacak-acak rambutnya. “bagaimana ini?” gumam Taemin pelan. Ia kelihatan seperti orang yang sedang sangat kebingungan saat itu.

 

Pintu bagian atap pun terdengar seperti terbuka dari arah kejauhan. Taemin masih memandang kota Seoul yang indah itu, tak memperhatikan sekelilingnya. Dari balik punggung Taemin terlihat bayangan besar memegang sebuah pedang. Pedang itu diarahkan ke arah leher Taemin. Pedang itu langsung ditusukkan ke leher Taemin. Taemin yang menyadari hal akan terjadi sesuatu dibelakangnya pun langsung meloncat menghindar.

 

“siapa kau?” teriak Taemin.

 

“i’ll kill everyone. Including you” ucap namja yang memegang pedang itu. Ia memakai masker hitam, sehingga wajahnya tak dikenali Taemin. ‘apa ia yang membunuh noona dan hyung?’ pikir Taemin dalam hati.

 

“apa kau yang membunuh Dara-ssi dan Donghae-ssi?” tanya Taemin dengan nada bentakan.

 

“i don’t know every person that i’ve killed. I only know how to kill them” ucap namja itu dengan nada seram. Taemin mengepalkan kedua tangannya. Ia mengambil pipa panjang dan tua didekatnya menjadikannya alat pemukul.

 

“akan kubuat kau menyesal karena telah membunuh mereka!”

 

*

 

Key menaiki tangga menuju lantai tertinggi menuju posisi Taemin saat ini. Ia membawa gulungan tali dengannya. Bukan karena takut terjadi sesuatu, tapi karena habis main koboi dengam HyunMin tadi.

 

“kemana dia?” gumam Key sambil memainkan gulungan tali ditangannya. Ia membuka pintu bagian atas menara. Ia tak percaya dengan yang dilihatnya. Seorang namja terbaring tak bernapas sambil memegang sebuah pedang. Tak jauh dari namja itu, Taemin terbaring lemas berlumuran darah dibagian dada bawah, ia mencoba bangkit namun karena sakit ia tak bisa.

 

“aigooo Taemin-ah! No gwenchana?” tanya Key panik lalu langsung membantu Taemin berdiri dan membawanya turun kerumah sakit, setelah melaporkan mayat namja ke resepsionis.

 

*

 

Key mengajak HyunMin menjenguk Taemin keesokan harinya. Keadaan Taemin setelah mengalami operasi kecil langsung semalam. Lukanya tak dalam hanya luka goresan jadi dijahit. Mayat namja didekat Taemin adalah pelaku pencurian pedang di museum beberapa waktu yang lalu. Sebagai penghargaan, Taemin mendapat biaya rumah sakit gratis dan hadiah sebesar 30juta won *kecil atau besar sih? Author ga tau #lackofknowledge*

 

HyunMin duduk disampin ranjang Taemin hari itu sambil dipangku Key. Taemin mengelus rambut HyunMin pelan. HyunMin menatap Taemin dengan tatapan aneh. Taemin pun jadi bingung.

 

“kenapa kau melihat appa seperti itu, HyunMin-ah?” tanya Taemin heran.

 

“appa suka sama rumah sakit ya?” tanya HyunMin polos.

 

“suka? Maksudmu?” Key bingung. Begitu juga Taemin.

 

“appa suka keluar masuk rumah sakit. Apa tak capek atau bosan? Kalau tak bosan, pasti appa suka sama rumah sakit” jawab HyunMin dengan polosnya. Key tertawa terbahak-bahak.

 

“kalau dipikr-pikir ini kedua kalinya ya, Taemin-ah. Padahal rasanya kemarin kau baru keluar dari rumah sakit kan, tapi sekarang malah balik lagi. Hahahaha” Key tertawa geli.

 

“aishhh…kau ini” Taemin menjitak kepala Key keras.

 

“aww appo” Key membalas jitakan Taemin. HyunMin yang melihat appa dan ahjussinya itu bercanda tertawa. Taemin pun geleng-geleng kepala melihatnya. “Ya HyunMin-ah”

 

*

 

Key dan HyunMin pun pulang kerumah Key. Dalam perjalanan,

 

“ahjussi, kenapa appa bisa masuk rumah sakit?” tanya HyunMin penasaran.

 

“appamu main pedang-pedangan sama ahjussi semalam tak sengaja terkena pedang, jadinya kaya gitu deh” jawab Key. “appa nakal” kata HyunMin sambil melipat kedua tangan didepan dadanya. Key terkekeh melihat HyunMin seperti itu. “aigoo…”Key mencubit pipi HyunMin yang chubby pelan.

 

“kalau umma masih ada pasti appa dimarahi umma” kata HyunMin. Key yang mendengar nya menjadi terdiam. “ne kau benar” Key menjawab pelan.

 

“ahjussi ceritakan tentang umma donk. Appa tak pernah cerita apapun tentang umma sejak dulu. Ahjussi maukan?” tanya HyunMin dengan jurus puppy eyesnya. Key sedikit terdesak.

 

“nghh…HyunMin-ah…”

 

“ahjussi tak mau cerita? Ahjussi jahat” HyunMin menutup mukanya dengan kedua tangannya.

 

“mian bukannya ahjussi tak mau cerita…”

“hiks….hiks…” terdengar suara dibalik tangan HyunMin. “arasseo ahjussi akan ceritakan tentang ummamu”  Key kalah 1-0 *emangnya main sepak bola?*

 

“jinjjayo?” HyunMin membuka kedua tangannya dengan ekspresi senang. HyunMin ternyata tidak menangis. *Key kalah telak ma anak kecil wakakakak #dilemparin tabung gas ama Key*

 

“hm…baiklah. Dari mana ya ahjussi cerita?” Key berpikir sejenak karena seingatnya HyunAe itukan ummanya Taemin. Ya meskipun umma tirinya.

 

“ummanya HyunMin itu namanya HyunAe, Lee HyunAe. HyunAe-ssi itu cantik, baik dan sayang sekali sama keluarga. Tapi…” Key berhenti berbicara.

 

“tapi?” HyunMin bingung pada saat Key berhenti tiba-tiba.

 

“nah kita sampai” ujar Key lalu memarkirkan mobilnya dan langsung turun. HyunMin turun dan mengejar Key dari belakang.

 

“ahjussi tunggu” HyunMin memegang tangan Key dan menggenggamnya. Key pun berhenti berjalan dan menggendongnya. “HyunMin-ah” panggil Key iseng.

 

-TBC-

 

haia dikit lagi *dihajar reader #author kabur*

 

Kamsahamnida ^^

9 thoughts on “Is This Really My Story? [Part 7]

  1. aigoo..saeng..tw g apa yg aku pikirn waktu baca bagian taemin yg lawan perampok..konyol bgt..sampe ketawa..pdhl harusnya kn tegang..hehehe..
    Mungkin aku lg stress..hehe..

Don't be a silent reader & leave your comment, please!