Soulmate

-Soulmate-

Author by Icha / Lee Hyeo Rin

Genre : Romantic

Rating : G

Cho Kyuhyun [Super Junior],

Eunhyuk [Super Junior, OC],

Lee Hyeo Rin  [author numpang eksis xD]

‘Jika aku meminta pada Tuhan agar aku selalu bersamanya hidup dan mati sekalipun, akankah Tuhan mengabulkannya?’

                                    ~                      ~                      ~

Disclaim : FF ini adalah milik saya seorang >< dan terbukti keasliannya dan ke originalannya dari pemikiran saya langsung, FF ini juga ada di blog saya sendiri http://elfplaygirlz.wordpress.com. Jadi mohon semohon mohonnya (?) jangan plagiat FF ku ini ya >< Super Junior KRY milik saya seorang.  #abaikan.

 

=Rumah Sakit Seoul=

            Seorang namja berpenampilan eksklusif keluar dari ruangan dokter, Nampak raut wajah yang kesal, putus asa, sedih, semua bercampur jadi satu, ia melangkahkan kakinya besar – besar menuju pintu keluar sambil mengendurkan dasi nya yang terlihat sedikit agak mencekik. Beberapa suster wanita terpana saat namja itu lewat di sampingnya.

            Namja ini memang tampan, sangat tampan malah. Postur tubuhnya yang tinggi walau ia sedikit kurus, wajahnya yang terkesan dingin dan sorot matanya yang tajam serta rambutnya yang sedikit coklat itu memang selalu menarik perhatian lawan jenisnya. Ia tak perduli dan tetap berjalan dengan angkuh.

            ‘hhhh.. aku butuh udara segar.’ Pikirnya seraya melangkahkan kakinya menuju taman belakang rumah sakit, tempat ia biasa menenangkan dirinya. Sesampainya di taman belakang rumah sakit yang sepi, ia menarik nafas dalam – dalam dan mencoba untuk menenangkan fikirannya. Ia berhasil, dedaunan yang berguguran dan udara yang cukup segar membantunya menenangkan fikirannya yang menurutnya sedang kacau itu.

            Tapi tiba – tiba ia tertegun saat ia mendengar sesuatu, ia menyipitkan matanya untuk memperjelas pendengarannya, apa yang di dengar barusan seperti seorang wanita sedang merintih kesakitan. Perlahan namja itu berjalan untuk mencari sumber suara itu.

            “hey!!ya!! apa yang kamu lakukan?”tanya namja itu pada seorang yeoja yang ia temukan, lengan kirinya berlumuran darah sedangkan tangan kanannya memegang sebuah silet tajam. “astaga!kamu mau mati ya?” ia merebut silet itu dari tangan yeoja tersebut.

            “ya!!berikan itu padaku! Kenapa kamu mengambilnya…aahh..” yeoja itu mengerang kesakitan.

            Namja itu membuang silet dari tangannya dan dengan sigap ia langsun membopong tubuh mungil gadis itu. “kamu pasien rumah sakit ini kan? Kenapa kamu melakukan ini?” ia langsung berlari menuju bagian dalam rumah sakit sementara darah yang di keluarkan dari lengan gadis itu terus mengalir dan menetes kemana – mana. Dan akhirnya gadis itu terkulai lemah di lengannya.

            “suster, cepat bantu saya! Gadis ini mencoba bunuh diri” teriak namja itu sambil terus berlari ke ruang unit gawat darurat, dokter pun menanganinya dengan cepat. Namja itu duduk di ruang tunggu lalu menatap jasnya yang berlumuran darah. ‘kenapa ia mau bunuh diri seperti itu?’

            “tuan Cho” panggil dokter yang baru saja menangani gadis itu.

            “ah, bagaimana keadaan gadis itu dokter Han?”

            “dia baik – baik saja tuan Cho, untung anda menemukannya dengan cepat sehingga tidak banyak darah yang terbuang.” Dokter Han tersenyum, namja yang di panggil tuan Cho oleh dokter Han itu pun bernafas lega.

            “kalau aku boleh tau, dia..”

            “namanya Lee Hyeo Rin, dia pasien di sini, sebenarnya ini bukan yang pertama kalinya dia mencoba bunuh diri seperti ini.”

            “oh ya? Memangnya dia sakit apa sampai sebegitu besar keinginannya untuk membunuh dirinya sendiri?”

            “dia menderita kanker otak tuan Cho”

=== Soulmate ===

            Pintu kamar Hyeo Rin terbuka, gadis mungil itu menoleh ke arah pintu untuk mengetahui siapa yang datang.

            “Kyu oppa.”  Seru Hyeo Rin dengan nada yang riang, ia menyambut kedatangan namja yang sudah berminggu – minggu di kenalnya ini, setelah kejadian percobaan bunuh diri itu. Namja yang menolongnya saat itu, dan akhirnya menjadi temannya yang selalu mengisi hari – hari Hyeo Rin di rumah sakit, dialah seorang Cho Kyuhyun.

            Kyu tersenyum lembut mendapati keadaan Hyeo Rin dalam keadaan yang stabil hari itu, ia masuk sambil membawa sebuah bungkusan. “annyeong Hyeo~ah..gimana keadaanmu hari ini?” tanya Kyu yang lalu duduk di pinggiran kasur.

            “biar bagaimanapun keadaanku semua nya akan sia – sia oppa, aku merasa sehat tapi itu bohong. Tapi aku baik – baik aja kok oppa.” Jawabnya dengan nada yang dia buat seriang mungkin, padahal jauh di dalam hatinya ia tidak merasakan keriangan itu, ia tersenyum untuk menenangkan hati seorang Cho Kyuhyun, namun senyuman karena terpaksa justru membuatnya jadi hambar, palsu.

            “nggak ada yang sia – sia di dunia ini Hyeo~ah. Bagi ku, aku denger kamu baik – baik aja itu udah lebih dari cukup. Nih liat aku bawain cheese cake kesukaan mu” katanya lalu mengeluarkan sekotak kecil cheese cake, membuka tutupnya dan memotongnya dengan sendok “buka mulutmu”

            “aniyo..oppa..aku bisa makan sendiri, aku bukan anak kecil lagi tau” Hyeo memprotes perlakuan Kyu yang masih menganggapnya seperti anak kecil itu, ia langsung mengambil cheese cake dari tangan Kyu dan melahapnya sendirian. Kyu pun tertawa terbahak – bahak dibuatnya.

            “ngomong – ngomong aku nggak di kasih kue nya?” tanya Kyu polos sambil menatap cheese cake yang sedang di lahap oleh Hyeo Rin.

            “ih..kan oppa yang kasih masa oppa pingin juga?”

            “pelit amat, Cuma mau sedikit aja kok” Kyuhyun memasang wajah cemberutnya, Hyeo Rin yang tidak tega melihat wajah Kyu pun akhirnya memotong kue dan menyuapi Kyu, namja sempurna itu mengunyah kuenya lalu ia tersenyum dan menjilat bibirnya, “enak”.

            “uhuk..uhuk..”

            “eh? Oppa gwenchana? Makanya jangan banyak tingkah kalau lagi makan, jadi keselek kan!!” Hyeo menceramahi Kyu  sementara ia mengambil air di meja nya. Kyu hanya mengibaskan tangannya dan pergi menuju kamar mandi sambil menutup mulutnya dengan tangannya dan tetap terbatuk – batuk. Dari kasur Hyeo mendengar suara batuk Kyu yang semakin kencang, gadis itu sangat khawatir dengan keadaan Kyu, ia meraih infuse nya dan turun dari kasurnya untuk menghampiri kamar mandi.

            “oppa gwenchana?” Hyeo mengetuk pintu kamar mandi, ia menempelkan telinganya pada daun pintu kamar mandi. Ia mendengar suara air yang mengucur dari keran, lalu mati. Mendadak pintu kamar mandi terbuka hingga membuat Hyeo hampir terjatuh, namun dengan sigap tangan yang kokoh itu menangkap tubuh mungil seorang Lee Hyeo Rin.

            “aku Cuma lagi sedikit flu” jawab Kyu, ia menatap tajam ke dalam mata Hyeo seolah tatapan matanya sanggup menembus bola mata Hyeo Rin yang hitam pekat itu. “lalu untuk apa kamu di sini? Harusnya kamu di kasur kan?” dengan gerakan yang tak terduga, Kyu meraih kaki Hyeo dan menggendongnya seperti seorang pengantin pria menggendong pengantin wanitanya saat akan memasuki rumah baru mereka.

            “ya!! Oppa, turunkan aku, bisa jatuh aku nanti!!” rengek Hyeo, ia memukul dada Kyu pelan.

            “bagaimana mungkin, aku ini namja. Gimana bisa aku ngejatuhin badan mu yang kecil ini. Hahahaha..”

            “tapi kamu kurus oppa, nanti patah – patah tulangmu.”

            “heh ya!! Enak aja sembarangan ngatain orang.” Kyu meletakkan tubuh Hyeo di kasur sedangkan ia sendiri duduk di kursi yang ada di samping kasur Hyeo. “kamu istirahat ya, aku ada perlu dengan dokter Han”  kata Kyu sambil membenarkan bantal yang menyangga kepala Hyeo, Kyu juga menutup tubuh Hyeo dengan selimut, sedangkan Hyeo hanya mengangguk.

            “oppa” panggil Hyeo seraya memegang lengan Kyu saat Kyu bangkit dari posisi duduknya.

            “ne?’

            “temenin aku dulu..”

            Kyu mendengus lalu tertawa, “ne..ne.. aku temanin kamu tidur dulu, setelah itu aku ke dokter Han dan langsung pulang ya.”

            “oppa banyak kerjaan?”

            “ne Hyeo..kerjaan oppa udah numpuk. Bisa – bisa oppa kena marah sama Eunhyuk hyung. Sekarang kamu tidur ya, aku di sini kok” ucap Kyu sambil mengusap – usap alis Hyeo, nggak lama kemudian gadis itu tertidur dengan lelap. Kyu bergegas mengenakan jas nya sebelum pergi ia pun mencium kening Hyeo “saranghae Hyeo~ah..”

=== Soulmate ===

Dengan langkah gontai seorang namja berambut blonde membuka pintu kamar apartementnya, ia sudah bersiap – siap menutup hidungnya, namun yang ia dapati hari ini berbeda.

            “wow, tumben hari ini nggak ada asap rokok yang ngebul di ruangan Kyu?” cibir Eunhyuk pada adik satu – satunya yang sedang bermain PS, Eunhyuk sengaja berjalan di depan tv menuju kamarnya.

            “ya!!! Hyung, ngapain sih lewat di depan tv? Kayak nggak ada jalan lain aja sih?”  Kyu bersungut – sungut tak terima dengan kekalahnnya. “kemarin aku ngerokok kamu ngomel, sekarang aku nggak ngerokok kamu heran. Mau mu tuh apa hyung?”

            “aku Cuma bingung aja, udah dari beberapa bulan yang lalu aku ngasih tau kamu, tapi kamu nggak pernah nurut.” Kata Eunhyuk dengan suara yang sedikit kencang dari dalam kamar, kemudian ia keluar dan menuju dapur, ia menuangkan segelas air putih dan meminumnya hingga habis dengan sekali teguk.

            “hmph..emang nggak boleh kalau aku berubah hyung?”

            “secepat itu? Karna apa? Ohh.. kalau di tanya karna apa itu kesalahanku, percuma kalau aku tanya karna apa. Harusnya karna siapa? Right?” Eunhyuk duduk di sofa dan meletakkan kakinya di atas meja.

            “hyung! Ada makananku di situ, aish!! Siapa apanya sih?” tanya Kyu sewot.

            “ya cewek yang bisa bikin kamu berhenti ngerokok lah, dari dulu aku udah ingetin kamu kan Kyu? Badan mu udah rusak, jangan tambah di rusakin lagi.”

            Kyu hanya menarik sudut bibirnya, membentuk sebuah senyuman evil yang selama ini dapat membuat yeoja di seluruh dunia sekalipun jatuh cinta padanya.

#Flashback#

            “Hyeo~ah..aku keluar sebentar ya..”

            “oppa mau kemana?”

            “ada urusan sebentar di luar” Kyu mengedipkan matanya, wajah Hyeo memerah.

            “di luar? Mau ketemu siapa oppa? Pacar ya?”

            “aish… apa aku ada tampang udah punya pacar ya?”

            Hyeo hanya menggeleng, antara nggak dan iya, Kyu mengusap rambut Hyeo  “ya udah, aku keluar dulu ya, kalau ada apa – apa telfon aku aja.”

            Kyu pun keluar dari kamar dan menuju taman belakang rumah sakit, ia mengeluarkan sebungkus rokok dari kantongnya dan mengambil sebatang, setelah rokok tersulut api, ia duduk bersandar sambil memainkan asap yang mengepul.

            ‘ctrek’ sebuah gunting  yang entah datang dari mana tiba – tiba memotong hampir separuh dari rokok yang sedang terselip di bibirnya dan nyaris memotong hidung nya. Detik itu juga, wajah Kyu langsung pucat pasi.

            “jadi urusannya ini?” tanya sebuah suara yang sangat Kyu kenal, Kyu menoleh ke belakang untuk memastikan apa yang ia dengar barusan.

            “YA!! Hyeo~ah, kamu mau membunuhku? Coba dikit lagi gunting itu maju, bisa abis idungku yang mancung ini” omel Kyu sambil mengusap – usap hidungnya.

            “ya abis oppa gitu sih” kata Hyeo nggak mau kalah, ia duduk di samping Kyu lalu menyandarkan kepalanya di bahu Kyu “Hyeo nggak suka oppa ngerokok.”

            “iya..mulai sekarang oppa coba berenti ngerokok buat Hyeo” kata Kyu  dengan suaranya yang super lembut sambil mengelus rambut Hyeo yang panjang dan hitam itu *author pengeeen*

            “woooh..jeongmal? kalau gitu mana sini sisa rokok nya dan koreknya juga” Hyeo mengulurkan tangannya dengan semangat yang mengebu – gebu, Kyu melirik curiga tapi akhirnya ia pun mengalah dan memberikan sebungkus rokok plus koreknya.

            Dapat di pastikan Hyeo langsung membakar semua rokok milik Kyu sedangkan Kyu hanya menatap dengan tatapan melasnya ‘rokok ku..baru juga di pake sebatang’ rutuknya dalam hati.

#Flashback End#

            “senyuman kayak gitu nggak mempan buat aku Kyu, emang kamu pikir aku yeoja? Besok kamu ke rumah sakit?” Eunhyuk melongos melihat tingkah Kyu.

            “ya hyung..”

            “jangan lama – lama, inget besok ada meeting”

            “apa posisiku nggak bisa di gantiin sementara hyung?”

            “bisa, langsung selamanya.” Jawab Eunhyuk cuek dan ia pun meninggalkan Kyu sendiri menuju kamarnya.

            Kyu tertegun mendengarnya, ia menyandarkan badannya pada sofa dan menatap lurus ke arah tv yang entah apa acaranya, tatapan matanya kosong. Sebenarnya sudah berhari – hari ini Kyu sibuk dan nggak sempat mengunjungi Hyeo di rumah sakit. Ia hanya bisa menelpon Hyeo setiap saat untuk memastikan keadaannya.

=== Soulmate ===

            “oppa!!” seru Hyeo girang saat ia melihat siapa yang muncul di balik pintu, pria itu tersenyum sambil berjalan menghampiri Hyeo lalu memeluknya erat, tak lupa ia mencium kening Hyeo sekilas yang membuat wajah Hyeo memerah seperti kepiting rebus.

            “annyeong Hyeo~ah..”

            “oppa kemana aja? Hyeo kesepian..” ucapnya dengan wajah yang polos, wajah yang selalu membuat seorang Cho Kyuhyun terpana sampai – sampai tak kuasa untuk menolak apapun permintaannya.

            Lagi – lagi Kyu hanya mengeluarkan senyumannya di belainya pipi Hyeo Rin yang makin hari terlihat makin kurus, menurut dokter Han, Hyeo jarang mau makan semenjak Kyu jarang menemuinya. “mianhae Hyeo~ah.. oppa banyak kerjaan, oppa juga baru abis sakit”

            “sakit? Sakit apa oppa? Kok nggak cerita?” ada nada cemas di ucapannya, Hyeo merapikan poni Kyu yang hampir menutupi matanya yang indah.

            “gwenchana Hyeo..oppa baik – baik aja, Cuma sakit biasa, coba liat kamu kurusan gini, dokter Han bilang kamu nggak mau makan ya?”

            Hyeo mengerucutkan bibirnya “iya, abis nggak ada oppa, biasanya oppa nyuapin Hyeo”

            “kamu jangan gitu Hyeo, walaupun aku lagi nggak ada tapi aku ingin kamu tetap seperti biasanya. Karna aku…” Kyu menggantungkan ucapannya.

            “apa oppa?”

            “aku mencintaimu Hyeo~ah..”

            “eh?”

            “ne.. aku, Cho Kyuhyun.. sangat mencintaimu Lee Hyeo Rin. Bisakah kamu menerimaku untuk menjadi seseorang yang akan selalu menemanimu, dan mencintaimu?” ungkap Kyu pada akhirnya setelah sekian lama ia memendam rasa pada yeoja yang polos ini.

            “itu nggak akan mungkin oppa..” jawab Hyeo lirih dengan suara yang tertahan.

            “kenapa nggak mungkin?”

            “oppa, oppa tau keadaanku kan?  Jujur, aku pun sangat mencintai oppa, sejak pertama kali kita bertemu. Tapi itu nggak akan mungkin mengingat keadaanku. Oppa, hidup ku udah nggak akan lama lagi. Sedangkan oppa? Oppa masih bisa mencari gadis yang lebih sehat dari aku. Yang bisa mencintai oppa lebih dari aku, dan bisa mendampingi oppa seumur hidup oppa.” Tangis yang sedari tadi di tahan pun akhirnya tak dapat terbendung lagi, Hyeo menangis tanpa suara.

            Tangan hangat itu memeluk Hyeo dengan penuh kasih, membiarkan yeoja itu menangis dalam pelukannya. “bagaimana  jika aku meminta pada Tuhan agar aku selalu bersama mu hidup dan mati sekalipun, akankah Tuhan mengabulkannya?” ucap Kyuhyun dengan nada yang sangat meyakinkan, yang membuat tangis Hyeo semakin kencang.

            “itu nggak akan mungkin oppa.. aku yang mati, dan oppa akan selalu hidup..”

            Tiba – tiba pintu kamar rawat inap Hyeo Rin terbuka, seorang pria melongok ke dalam dan tersenyum. Kyu melepas pelukannya dan menghapus airmata Hyeo.

            “annyeong Kyuhyun, annyeong Hyeo Rin” sapa pria itu, Hyeo mengerutkan dahinya karna merasa tidak kenal dengan pria tersebut, ia melirik ke arah Kyu untuk melihat apakah Kyu mengetahui pria yang memiliki rambut berwarna blonde ini.

            “hyung, ada urusan apa?” tanya Kyu pada namja itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Eunhyuk, abangnya sendiri. “itu hyung ku Hyeo Rin, Eunhyuk. Aku rasa aku pernah menceritakan tentang dia padamu kan?” kata Kyu memberi jawaban atas pertanyaan Hyeo yang di sampaikan hanya lewat tatapan matanya. Hyeo tersenyum dan mengangguk.

            “annyeong Eunhyuk oppa” Hyeo membalas sapaan Eunhyuk, “masuklah” ajak Hyeo.

            “haha, panggil aku hyukkie aja, kalau Eunhyuk rasanya terlalu panjang, Kyu, kamu di panggil dokter Han, sudah saatnya. Biar aku yang menjaga Hyeo di sini.”

            “aish.. aku nggak percaya kalau kamu jagain dia di sini. Awas kamu hyung kalau berani macam – macam dengan otakmu yang yadong itu.” Ancam Kyu dengan lirikan yang sadis. Eunhyuk hanya tertawa mendengarnya.

            “mana tega aku menyakiti gadis sepolos dia, udah sana, kamu di tungguin”

            “aku keluar sebentar Hyeo~ah, kamu di sini sama hyukkie hyung nggak apa kan?” Hyeo mengangguk. Lalu matanya mengiringi langkah Kyu menuju keluar.

            “hyukkie oppa, kenapa sih Kyu oppa sering banget ada urusan sama dokter Han?” tanya Hyeo penasaran, ia sebenarnya sudah berkali – kali bertanya tentang hal ini pada Kyu sendiri, namun Kyu selalu menjawab dengan jawaban yang di luar logika. Hanya untuk memastikan keadaan Hyeo, selalu itu yang menjadi senjata andalannya.

            Pertanyaan Hyeo yang menurut Eunhyuk adalah pertanyaan yang spontan tapi terencana itu membuatnya sangat kaget, bagaimana tidak? “emang Kyu nggak pernah kasih tau kamu Hyeo~ah?” Eunhyuk malah bertanya balik.

            Pertanyaan itu sukses membuat dahi Hyeo berkerut “kasih tau apa oppa?”

            Terlihat wajah Eunhyuk sedang berfikir, ia menimbang – nimbang apakah hal yang menurutnya adalah sebuah rahasia besar itu perlu di beri tau atau tidak, ia merasa salah telah mengajukan pertanyaan tersebut, yang ternyata Kyu sendiri tidak pernah memberitahukannya.

            “oh..ayolah oppa, kasih tau aja, Hyeo janji nggak akan bocorin” desak Hyeo yang makin penasaran.

            Eunhyuk pun menyerah, ia mengambil nafas panjang, “oke..oke,,oppa kasih tau, tapi kamu jangan bilang ke Kyu ya, bisa – bisa oppa di bunuh sama dia..”

=== Soulmate ===

            Kecemasan yang sangat besar terpancar dari raut wajah Kyu yang saat itu tengah berlari – lari mengikuti laju kasur beroda yang membawa gadis yang sangat di cintai nya menuju ruang Unit Gawat Darurat. Sambil menggenggam tangan Hyeo, ia pun berdoa dalam hati, memohon pada Tuhan agar Hyeo di beri kekuatan.

            Hyeo yang saat itu sedang makan tiba – tiba mengalami pendarahan pada hidungnya dalam jumlah besar, membuatnya kehilangan kekuatan dan pingsan, bahkan dalam keadaan pingsan pun hidung Hyeo terus mengalirkan darah. Berkali – kali  Kyuhyun mengusap darah yang mengalir namun sia – sia, darah itu terus mengalir. Membuat Kyu menangis melihat keadaan gadisnya tersebut.

            “tenanglah Kyu” ucap Eunhyuk yang saat itu juga sedang ada di kamar Hyeo, menemani mereka.

            “tenang katamu?”

            “mianhamnida tuan Cho, anda hanya dapat mengantarnya sampai di sini” kata suster sambil menahan tubuh Kyu yang memaksa ingin ikut masuk ke dalam ruang UGD itu.

            “tapi Hyeo nggak bisa kalau nggak ada aku!” hentak Kyu.

            “mianhae tuan, tapi ini peraturannya”

            “peraturan, persetan dengan peraturan itu!! Aku ingin masuk!” Kyu mulai mengamuk meninggikan suaranya hingga menggema ke segala penjuru ruangan, ia tetap memaksa ingin masuk ke ruangan UGD hingga Eunhyuk terpaksa menahan dan menarik badan Kyu menjauhi ruangan UGD.

            “tenanglah Kyu, jangan seperti ini.”

            “apanya yang tenang! Hyeo di dalam sana sendirian. Dia butuh aku hyung!” kata Kyu seraya meronta – ronta berusaha melepas tangan Eunhyuk yang menahan tubuhnya.

            “YAK! CHO KYUHYUN!! BISA KAH KAMU SEDIKIT TENANG DALAM KEADAAN YANG SEPERTI INI?” Eunhyuk pun akhirnya membentak dongsaeng nya yang memang tabiatnya keras kepala ini. Dan sukses membuat Kyu terdiam, perlahan ia melepaskan tangannya yang menahan badan Kyu, nafasnya tersengal – sengal.

            Kyu menyandarkan tubuhnya pada dinding lalu memijat keningnya, tiba – tiba ia meringis sambil mencengkram bajunya “aarrgghh..” erangnya.

            “Kyu, kamu nggak apa – apa?” tanya Eunhyuk cemas, Kyu menggeleng, namun erangannya semakin keras dan cengkraman pada bajunya semakin kencang. “bertahanlah Kyu, aku akan panggil dokter” lanjut Eunhyuk sambil setengah berlari, namun dengan cepat tangan Kyu menahan Eunhyuk.

            “aku..hah..hah..ud..ahh.. bilang..asshh…aku..nggak apa..”

            “KYU!!!!”

=== Soulmate ===

Ruangan itu sangat hening, yang terdengar hanya suara alat pendeteksi detak jantung yang terpampang dua buah di samping kasur pasien *author gg tau namanya ><*,  irama jantung yang stabil namun lemah, membuat hati pilu bila mendengarnya.  Dan juga deru nafas yang berat, lemah, sama seperti detak jantung dari masing – masing pasien yang sedang berbaring dengan mata tertutup di kasur itu. Dan seorang namja berambut blonde tertidur dengan lelapnya di sebuah sofa empuk yang terdapat di ruangan itu. Raut wajahnya terlihat sangat lelah, sudah berhari – hari ia di kamar itu meninggalkan pekerjaannya demi menunggu dongsaeng dan gadis yang di cintai oleh dongsaengnya itu sadar dari koma nya.

Tanpa Eunhyuk sadari, salah seorang dari mereka telah membuka matanya perlahan, berusaha mengadaptasikan keadaan sekitar dan cahaya yang ada dengan matanya, dan dengan gerakan yang lambat, ia menolehkan kepalanya ke arah seorang yang tengah berbaring di samping kasurnya. Seorang yang sangat ia cintai, yang kini berbaring lemah dengan wajah yang pucat, seorang yang selalu memberinya kekuatan untuk bertahan, kini terbaring tak berdaya dengan nafas yang terputus – putus. Seseorang yang selalu memberinya semangat, kini harus memperjuangkan hidupnya.

Tanpa ia sadari, ia menangis dalam kesunyian yang mencekam, tanpa dapat berkata sepatah kata pun, sebenarnya ia ingin sekali membelai wajah yang berada di sampingnya itu, namun ia terlalu lemah. Jangankan untuk mengangkat tangannya, untuk membuka mulutnya pun ia tak mampu. Ia hanya dapat menangis, dan menangis.

‘tetaplah bertahan oppa, karna Tuhan nggak akan mengabulkan permintaan oppa. Aku yang mati, dan oppa akan selalu hidup…’

‘uhuk..uhuk..uhuk..’

Suara batuk itu lah yang membangunkan Eunhyuk dari tidurnya, ia buru – buru menghampiri ke arah kasur dengan keadaan setengah mengantuk, di lihatnya Hyeo Rin telah tersadar dari koma nya, sedangkan Kyu membuka matanya tepat di saat Eunhyuk tiba di kasurnya.

“Hyeo, Kyu, kalian udah sadar?”

Hyeo hanya tersenyum lemah.

“kalian bertahan ya, biar aku panggilkan dokter”

“hyung, nggak usah..bisakah kamu meninggalkan kami berdua?” Pinta Kyu dengan suara yang sangat lemah, nyaris tidak terdengar. Eunhyuk menatap dongsaengnya dengan wajah yang khawatir, namun akhirnya ia mengangguk, menyerah pada permintan adiknya. “hyung, tetaplah berada di belakang pintu..” ucap Kyu sesaat sebelum Eunhyuk membuka pintu, ia tertegun mematung beberapa detik di depan pintu, lalu ia keluar tanpa mengatakan sepatah katapun.

“mianhae..” bisik Kyu di telinga Hyeo, namja itu berusaha menggapai tangan Hyeo dan menggenggamnya dengan erat, walaupun tidak se erat saat Kyu dalam keadaan biasa. Salah satu alat pendeteksi detak jantung terdengar makin melemah.

“tetaplah hidup oppa…”

“aku tidak bisa menjanjikannya Hyeo, tapi aku akan berusaha..”

Hyeo menoleh ke arah Kyu, dan menatapnya dalam, tak lama kemudian, bibir mereka saling bertemu, saling melumat dengan lembut butiran airmata pun jatuh dari mata indah milik Hyeo, mata yang membuat seorang Cho Kyuhyun menjadi tergila – gila karenanya.

Tak lama kemudian, bau anyir darah merasuki indra penciuman Kyu, ia mengetahui bahwa hidung Hyeo mengeluarkan darah lagi, Hyeo  berusaha melepaskan dirinya dari ciuman itu, namun bibir Kyu tetap mencium Hyeo dengan penuh perasaan dan seolah mengandung makna bahwa ia tidak perduli dengan darah itu sekalipun.

Di sela – sela ciuman itu pun Kyu terbatuk – batuk dan dari dalam mulutnya mengeluarkan darah yang hampir sama banyak nya dengan darah yang di keluarkan dari hidung Hyeo. Namun mereka tidak menghentikan ciuman itu walau darah mereka telah mengotori bibir mereka dan juga mengotori hampir separuh dari bantal yang menjadi penyangga kepala mereka.

Perlahan Kyu mulai merasakan ciuman itu makin melemah, dan mata Hyeo mulai tertutup…

Piiiiiiiip………… satu alat pendeteksi jantung sudah tidak menampakkan grafik turun naik lagi, kini hanya garis yang lurus, panjang, dan menyayat hati.

“saranghae..Hyeo..ah..” ucap Kyu lemah.

Piiiiiiiip……. __________________________

 

=== Soulmate Flashback ===

Eunhyuk POV

            Aku melangkah dengan gontai menuju kamar apartementku, eh, bukan hanya aku saja yang tinggal di kamar ini, tapi aku juga tinggal dengan adik tiri ku yang sudah ku anggap seperti adikku sendiri, Kyuhyun memang adik tiriku, eomma nya telah meninggal dan akhirnya eommaku menikah dengan appanya. Namun sebuah kecelakaan menimpa kedua orang tuaku, hingga menyebabkan mereka tewas di tempat. Dan ternyata kami di wariskan untuk meneruskan perusahaan yang appa miiki, aku sebagai pemimpin perusahaan sedangkan Kyu di tempatkan sebagai manager.

            Aku menekan tombol password di pintu masuk dan mengambil nafas panjang, bersiap menutup hidungku karena yang aku tau tiap hari aku selalu di sambut oleh asap rokok yang mengepul di seluruh ruangan. Ya, adikku, Cho Kyuhyun yang semenjak kedua orang tua kami meninggal menjadi sedikit nakal. Dia mulai merokok setelah tragedi itu.

Namun yang ku dapati hari itu berbeda, ruangan bersih dari polusi asap rokok yang bisanya tiap hari membuatku ingin muntah mencium baunya, ku lihat adik ku satu – satunya itu tengah asyik dengan PS nya, ia bermain dengan tenang tanpa sebatang rokok pun terselip di bibirnya. Ada apa dengan dia?

Aku sudah dapat menerka bahwa ia berubah karena seorang yeoja, dia pasti sangat mencintai yeoja itu sampai rela berhenti merokok. Aku saja yang sudah bertahun – tahun memberi nasihat padanya tidak di hiraukan sama sekali, tidak sadarkah dia kalau penyakitnya semakin parah? Aku tersenyum kecil saat ia bercerita tentang gadis itu padaku, ah.. aku harus berterima kasih pada gadis yang telah membawa pengaruh baik pada Kyu. Tidak mudah membuat seorang Cho Kyuhyun yang keras kepala itu berhenti merokok. Tapi gadis itu berhasil melakukannya, hebat sekali. Tapi lucu juga cara gadis itu menghentikan aksi Kyu, dengan menggunting rokok yang sedang ia hisap, haha, harusnya kamu gunting aja sekalian hidung nya Hyeo Rin, supaya di sini Cuma aku yang memiliki hidung paling mancung.

Hari ini aku sukses membujuk Kyu untuk mengajakku serta ke rumah sakit, dengan alasan aku ingin mengetahui kondisinya yang sekarang dengan dokter Han, Kyu yang tadinya rewel agar aku tidak ikut pun akhirnya mengalah. Dengan sedikit kewibawaan ku sebagai hyungnya, ya..walaupun kami sering bertengkar, tapi aku sangat sayang dengan adikku ini.

Aku hanya dapat menunduk, merasa bersalah dan pasrah saat dokter Han memarahiku dan dia berkata aku tidak dapat menjaga adikku dengan baik. Beliau bilang, sudah tidak banyak hal yang dapat ia lakukan untuk menolong Kyu, tidak tahukah dia begitu susah memberi nasihat kepada seorang Cho Kyuhyun? Lagi – lagi hari itu aku berjalan dengan langkah gontai menuju ruangan Lee Hyeo Rin, gadis yang selama beberapa waktu ini sangat di puja – puja oleh adikku, langkahku terhenti saat aku tidak sengaja mendengar percakapan mereka di depan pintu kamar yang tidak tertutup rapat. Aku memutuskan untuk menunda sementara niatku untuk memasuki ruangan itu.

bagaimana  jika aku meminta pada Tuhan agar aku selalu bersama mu hidup dan mati sekalipun, akankah Tuhan mengabulkannya?’

Aku terhenyak mendengar ucapan yang keluar dari mulut adikku satu – satunya itu, dan jawaban yang di katakan oleh Hyeo Rin pun sempat membuatku menangis.

‘itu nggak akan mungkin oppa.. aku yang mati, dan oppa akan selalu hidup..’

Oh well, oke, ini semua salah aku. Aku nggak pernah tau kalau ternyata Kyu nggak pernah memberitaukan keadaan dia yang sebenarnya pada gadis manis yang memiliki raut wajah polos ini. Rasa bersalah ku semakin besar saat ia mendesakku untuk menjawab semua keingin tahuannya yang ia pendam selama ini. Aku berfikir masak – masak, haruskah aku memberitahukannya?

“oh..ayolah oppa, kasih tau aja, Hyeo janji nggak akan bocorin” ia terus mendesakku dengan puppy eyes nya dan wajah aegyo nya.

“oke..oke,,oppa kasih tau, tapi kamu jangan bilang ke Kyu ya, bisa – bisa oppa di bunuh sama dia..” pintaku memastikan padanya bahwa nyawaku masih akan tetap utuh sesampai di apartement. Ku lihat Hyeo mengangguk tanda setuju.

“Kyuhyun memiliki kanker paru – paru stadium akut Hyeo~ah..”

Ku lihat mata nya yang indah itu melotot, dan membuatnya terlihat makin bulat, sepertinya ia tidak percaya dengan apa yang ku ucapkan padanya barusan.

“bagaimana bisa dia merokok dengan keadaannya yang seperti itu? Oppa tidak melarangnya?”

“enak saja kamu bilang begitu. Udah bertahun – tahun aku coba buat larang dia Hyeo. Tapi nihil. Sekarang aku mau berterima kasih padamu, berkat kamu dia bisa berhenti merokok, seenggaknya hal itu bisa membuat dia bertahan hidup.”

=== Soulmate Flashback ===

          “hyung, kalau nanti terjadi sesuatu sama aku, aku mau satu kamar sama Hyeo ya” pinta Kyu pada suatu malam saat ia sedang asyik bermain PS, tatapan matanya terus ke televisi seolah hal yang baru dia ucapkan tersebut adalah hal yang reflex.

            “maksudmu apa Kyu?” tanyaku bingung.

            “aku kan udah mau mati hyung, wahahahaha.., pokoknya aku mau satu kamar sama Hyeo.” Katanya lagi sambil terus berkonsentrasi dengan PS nya,  aku nggak tau maksud dia ini bercanda atau bagaimana, tapi yang jelas ucapannya membuatku sangat geram. Aku bangun dari posisi dudukku di sofa, menghampirinya, mencengkram kerah bajunya.

            ‘PLAK!’ sebuah tamparan yang cukup keras dariku mendarat di pipinya.

            “hyung?” ia memegangi pipinya dengan tatapan shock, aku memang tidak pernah sekeras ini sebelumnya.

            “apa yang kamu katakana tadi? Kamu mau mati Kyu? Kamu mau meninggalkan hyung mu sendirian di dunia ini setelah appa dan eomma pergi? Cih, kamu pengecut Kyu, kamu hanya bisa lari dari kenyataan. Itu kan caramu? Dengan merokok seperti itu. Hah?!! Sekarang matikan PS mu dan pergi tidur!”

=== Soulmate Flashback ===

            Ya Tuhan, kenapa hal yang aku takutkan akhirnya terjadi? Lihatlah adik kesayanganku yang tengah berbaring dengan mata terpejam ini. Udah berhari – hari aku nggak bisa tidur, nggak bisa makan, dan aku juga meninggalkan pekerjaan ku di kantor.

            Kyu, bangunlah..liat aku mengabulkan permintaanmu dengan membuatmu sekamar bahkan sekasur dengan Hyeo Rin. Apa nggak bisa kamu menghargai aku Kyu? Bangunlah Kyu, apa kamu tega liat hyungmu kayak gini? Aku janji aku nggak akan larang – larang kamu lagi kalau kamu mau main PS sampe tengah malem plus teriakan teriakan mu yang nggak karuan itu, aku minta maaf kalau aku menampar mu waktu itu. Tolong jangan tinggalkan aku sendiri Kyu, Cuma kamu sanak family yang aku punya.

            Suara apaan sih itu? Bising banget ganggu orang tidur aja, si Kyu pasti sakit lagi deh batuk – batuk begitu. Eh? Kyu?

            Aku langsung terbangun mendengar suara batuk Kyu dan ku lihat ternyata Hyeo telah tersadar lebih dulu, terima kasih Tuhan, engkau menyelamatkan mereka berdua. Tepat saat aku tiba di sisi kasur, Kyu membuka matanya pelan.

“kalian bertahan ya, biar aku panggilkan dokter” kataku, namun Kyu menahan ku.

“hyung, nggak usah..bisakah kamu meninggalkan kami berdua?” pinta Kyu, aku menatap Kyu dengan pandangan bingung sebenarnya, ah..mungkin ada hal yang ingin mereka bicarakan, atau sekedar melepas rindu, biarlah ku tinggal mereka berdua, aku mengangguk dan ketika aku hendak membuka pintu ku dengar suara Kyu yang berkata “hyung, tetaplah berada di belakang pintu..”.

Semenit.. dua menit..tiga menit..aku bersandar di balik pintu, berharap dengan cemas, tapi aku berusaha menguatkan diriku sendiri, mereka akan baik – baik saja Hyukkie.

Piiiiiiiiiiip……. _________________

Oh tidak,, nggak..nggak mungkin bunyi itu berasal dari kamar yang di tempati oleh adikku. Nggak mungkin! Aku terus berusaha menampik keadaan, aku mengacak – acak rambutku frustasi dan ku pustuskan untuk menempelkan telingaku ke pintu. Bunyi itu memang terdengar dari dalam sana. Dan tidak lama kemudian, bunyi yang lain pun menyusul.

Piiiiiiiiiiip………___________________

Aku udah nggak bisa menopang berat badanku hingga akhirnya aku merosot ke lantai, memeluk kedua lutut ku dan menangis dalam senyuman.

‘Tuhan mengabulkan keinginanmu Kyu..’

~END~

 

           

 

 

            

22 thoughts on “Soulmate

Don't be a silent reader & leave your comment, please!