JYP Nation New Year Eve Dinner Party [New Year Special]

JYP Nation New Year Eve Dinner Party

Title : JYP Nation New Year Eve Dinner Party | Author : RettaVIP | Length : Oneshot | Genre : Romantic, Drama | Rating : T | Main Cast : Taecyeon (2PM) & Suzy (Miss A) | Supporting Cast : JB (JJ Project and the whole JYP Nation | Disclaimer : Terinspirasi waktu lihat kembang api 😀

Tanggal 1 belum berakhir, berarti masih sempat post New Year Special dong? hehe. By the way, Happy New Year 2013 readers 😀

Note : Perhatikan tulisan yang dibold yah agar tidak bingung 🙂

31 Desember 2012 10:00 a.m.

2PM’s Dorm, Seoul.

Invitation

Semuanya, berbahagialah kalian sudah kuundang dalam JYP Nation New Year Eve Dinner Party bersama saya, CEO Park Jinyoung, pada tanggal 31 Desember 2012 pada jam 6 malam di Restoran ‘XXX’. Dresscode : Classic. Sampai ketemu !

Park Jinyoung

“Whoa. Jinyoung-ie Hyung mengadakan pesta malam tahun baru? Sejak kapan dia jadi murah hati?” kata Minjun—dengan logat Daegu-nya—tidak percaya saat Junho membacakan undangan itu.

“Yahh!!! Chansung-ah!! Bangunlah!” teriak Wooyoung sambil memukuli Chansung memakai guling besar miliknya yang masih dipegangnya sedari tadi.

“Ahh, Hyung!! 10 menit lagi!” teriak Chansung sambil menutupi wajahnya dengan bantal, ia menggeliat berulang kali di lantai, tempatnya tidur. Entah mengapa, Chansung lebih suka tidur di lantai daripada di kasur.

“Dasar babi Itali, malas sekali kau. Chansung-ah, ini sudah jam 10 pagi. Kau belum mendengar kata-kata dari Jinyoung-ie Hyung ya?” kata Nichkhun sambil membaca buku novel terbaru miliknya.

Begitu mendengar kata-kata ‘Jinyoung-ie Hyung’, Chansung terbangun dengan kaget, “Apa maksudmu Khun Hyung? Tadi Jinyoung-ie Hyung ke sini?”

Anniyo, bacalah itu.” kata Nichkhun sambil menganggukkan kepala ke arah undangan yang dipegang Junho.

Chansung merampasnya dari tangan Junho dan membacanya dengan cepat. “Apa? Jinyoung-ie Hyung mengadakan pesta malam tahun baru? Sejak kapan dia jadi murah hati?” tanyanya tidak percaya.

“Yahh!! Chansung-ah, Minjun Hyung sudah mengatakannya tadi.” seru Wooyoung tidak sabar sambil menjitak kepala Chansung.

“Dasar!” seru Minjun sambil ikut-ikutan menjitak kepala Chansung. Chansung hanya tertawa canggung sambil memegang bagian belakang kepalanya. Maklum saja, dia sudah terbiasa dengan kehidupan seperti ini, nasibnya sebagai maknae.

Taecyeon yang sedari tadi diam melihat membernya, mengambil undangan itu dari tangan Chansung dan membacanya lagi dengan seksama. Kemudian, raut wajahnya berubah, tidak dapat dideskripsikan, seperti campuran antara gelisah dan sedih.

Nichkhun memperhatikan Taecyeon dengan curiga dan menyadari perubahan raut wajahnya. Nichkhun menutup novel yang sedang dibacanya dan beranjak ke arah Taecyeon berdiri. Sambil merangkul bahu Taecyeon, Nichkhun berkata, “Taecyeon, kau khawatir apa? Karena akan bertemu dengannya lagi?”

Taecyeon hanya menghela nafas panjang, tidak menjawab pertanyaan Nichkhun. Minjun yang menyadari perkumpulan dua teman seumurannya juga ingin ikut bergabung. Ia datang dengan langkah tiba-tiba dan merangkul bahu Taecyeon juga.

“Yahh! Jujurlah saja, pasti dia yang kau pikirkan sekarang bukan?” kata Minjun diikuti dengan nyanyian lagu patah hati darinya.

“Aishh, apa-apaan kau,” kata Taecyeon geli sambil memukul kepala Minjun pelan.

“Diam kau, Kakek Daegu. Teman kita lagi galau jangan diganggu,” kata Nichkhun melanjutkan sambil meletakkan jari telunjuk pada bibir.

Taecyeon hanya melihat undangan itu untuk beberapa saat dan termenung, mengingat kembali masa lalu.

Flashback

10 Oktober 2012 06:00 p.m.

Lotte World, Seoul.

“Oppa, apa yang akan kita lakukan hari ini?” tanya Suzy sambil menggandeng pacarnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ok Taecyeon.

“Kita akan bermain sepuasnya hari ini,” kata Taecyeon sambil mencubit pipi Suzy dengan gemas, “tenang saja, tidak akan ada paparazzi di taman bermain ini untuk hari ini.”

Taecyeon dan Suzy telah berpacaran selama 5 bulan, dan semua berjalan dengan baik selama ini, namun…

5 jam kemudian

Chagiya, ada apa? Mengapa cemberut saja daritadi?” tanya Taecyeon bingung saat mereka sedang bermain ferris wheel.

Suzy tidak menjawab, dia hanya menatap jendela sambil cemberut, menahan amarah.

Chagiya, aku salah apa?” tanya Taecyeon lagi dengan muka memelas.

Suzy tidak menjawabnya. Dan keadaan menjadi hening sampai akhirnya jam besar di Lotte World menunjukkan jam 12 malam.

“Oppa, kita putus saja.” kata Suzy dengan wajah marah begitu turun dari ferris wheel.

“Sebentar, paling tidak beritahu dulu apa salahku,” tanya Taecyeon frustasi.

Suzy tidak menjawab. Ia melangkah pergi, keluar dari Lotte World, sambil menangis, meninggalkan Taecyeon yang masih bingung dan tidak mengerti kesalahan apa yang telah dibuatnya. Pada hari itu, secara resmi hubungan Taecyeon dan Suzy yang romantis telah berakhir.

11 Oktober 2012 9:00 a.m.

2PM’s Dorm, Seoul.

“Taecyeon-ah, kau tidak tidur? Apa saja yang kaupikirkan? Suzy lagi?” tanya Minjun begitu bangun dari tidurnya dan mendapati Taecyeon masih duduk termenung di ranjangnya.

“Iya, kelakuannya aneh sekali kemarin,” kata Taecyeon dengan wajah sedih.

“Apa yang aneh?”

“Dia memutuskanku tanpa berkata apa-apa kemarin, aku tidak tahu apa salahku.”

“Hmm..Mungkin dia tidak suka dengan hadiahmu, kau memberinya hadiah apa kemarin?”

“Ha? Hadiah?”

“Iya, hadiah. Jangan bilang kau lupa kemarin itu adalah hari ulang tahunnya.”

DUORR!! Di kepala Taecyeon serasa ada bom yang meledak. Pikirannya kosong untuk beberapa detik. Betapa bodohnya dirinya, bagaimana bisa dia melupakan ulang tahunnya pacarnya? Ehm..Mantan pacar. Apalagi setelah ia berpacaran selama lima bulan dengannya. Akhirnya semua kebingungannya menjadi jelas. Ia mengerti sekarang alasan Suzy memutuskannya. Setelah itu mereka berdua tidak pernah bertemu lagi, lebih tepatnya saling menjauhi satu sama lain.

Flashback end

31 Desember 2012 10:00 a.m.

2PM’s Dorm, Seoul.

“Aku ingat! Taecyeon Hyung melupakan ulang tahun Suzy itu kan?” seru Wooyoung heboh.

“Sini kau!” seru Taecyeon emosi sambil mengejar Wooyoung, ingin menjitak kepalanya habis-habisan.

“Hyung, kau parah sih, mana ada orang yang melupakan hari ulang tahun pacar sendiri? Hyung, Hyung. Aku saja ingat ulang tahun Suzy, aku sudah memberinya headphone hari itu sebagai hadiah ulang tahun,” kata Junho.

“Junho, kau mau dijitak ya?” Kali ini Taecyeon menarik tangan Wooyoung dan Junho agar mereka berada dalam jangkauan tangannya lalu menjitak keduanya secara bersamaan. Junho dan Wooyoung bergantian mengaduh kesakitan.

Nichkhun dan Minjun melihat mereka kejar-kejaran sambil tertawa dari meja makan. Mereka meneguk kopi yang sudah mereka buat dan menikmati keindahan pagi ini.

“Minjun-ah, aku pasti akan merindukan saat-saat ini nanti ketika di masa tua,” kata Nichkhun sambil meminum kopi.

“Iya Nichkhun-ah, kenangan bersama 2PM akan kubawa sampai mati,” kata Minjun dengan logat Daegu seperti kakek-kakek.

“Ahhhh!!!!!” teriak Chansung kesakitan.

Mianhae, Chansung-ah,” kata Wooyoung cepat-cepat sehabis menginjak tubuh Chansung yang sedang tidur di lantai.

“Kau sih, tidur lagi. Jangan salahkan kami kalau terinjak lagi,” kata Junho, masih sambil berlari karena dikejar Taecyeon.

Beginilah keadaan di dorm 2PM yang selalu ceria, meski Chansung selalu dijadikan korban.

31 Desember 2012 10:00 a.m.

JJ Project’s Dorm, Seoul.

“Hei, Jaebum-ah, classic itu seperti apa maksudnya?” tanya Jr. sambil mencari-cari di lemari bajunya yang besar sekali.

Tidak terdengar jawaban dari JB, Jr. bertanya lagi, “Jaebum-ah, classic itu bagaimana?”. Karena masih tidak dijawab, Jr. menoleh dan mencari-cari JB, ternyata dia sedang memandangi undangan itu. Jr. menggeleng-geleng dan menghampiri JB.

“Jaebum-ah, kau masih mau mencobanya lagi? Kapan kau akan menyerah?” tanya Jr. dengan tidak sabar.

“Sampai aku mendapatkannya, tentu saja,” jawab JB tenang.

“Kau tahu dia tidak akan menyukaimu.”

“Siapa yang mengatakannya? Dia tidak bilang begitu kepadaku.”

“Hei, semua orang juga tahu.”

“Baiklah, baiklah. Ini yang terakhir, bila gagal, aku tidak akan mengejarnya lagi.”

“Terserah kau sajalah.”

Jr. berjalan ke arah lemari kaca dan melihat isinya. Banyak sekali bunga berbuket-buket menumpuk di dalam lemari kaca, bunga plastik tentu saja. Ia menggeleng-gelengkan kepala saat memperhatikan isinya.

Jr. menunjuk lemari kaca itu dan berkata, “Jaebum-ah, lihat ini semua, sudah jelas dia tidak mau denganmu. Bunga yang kau berikan, sama sekali tidak ada yang ia terima. Untuk apa kau memaksa? Apa kau tidak ingat? Dia adalah mantan Taecyeon Hyung.”

“Lalu mengapa? Mereka sudah mengakhiri hubungan mereka,” kata JB keras kepala.

“Apa sih yang kau lihat darinya? Mengapa kau begitu tergila-gila padanya?”

“Senyumnya. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama karena senyumnya. Selain itu, kurasa tidak ada alasan mengapa aku cinta padanya.”

JB tersenyum sendiri saat memandangi foto berduanya dengan Suzy saat di taman bermain bulan lalu, hal itulah yang membuatnya masih menetapkan diri untuk berusaha meraihnya.

Flashback

30 November 2012 08:00 p.m.

Lotte World, Seoul.

“Suzy-ah, mengapa kamu menangis?” tanya JB lembut pada Suzy saat di atas permainan bianglala.

Suzy yang duduk di seberangnya sedang berusaha menyeka air matanya berulang kali agar tidak terlihat, tetapi tetap saja menetes. JB berdiri dan berpindah tempat duduk di sebelah Suzy, ia mengangkat wajah Suzy dan menghapus air matanya.

“Suzy-ah, jangan menangis lagi,” kata JB sambil menyandarkan kepala Suzy pada bahunya.

Tangisan Suzy semakin deras, akhirnya JB menyanyikan sebuah lagu mellow untuk menenangkan Suzy. Merdu sekali suaranya, Suzy memandangi JB yang sedang bernyanyi untuknya dalam-dalam. Tidak terasa, isakan Suzy semakin memelan dan akhirnya berhenti, hanya terdengar suara nyanyian JB yang begitu indah. Suzy terpukau dengan JB.

Setelah lagu itu selesai, Suzy berkata, “Yahh!! Suaramu indah sekali. Mengapa aku tidak mengetahuinya?”

“Terimakasih. Ah, kau sih tidak pernah mengetahui bakatku yang terpendam,” canda JB. Mereka tertawa bersama untuk beberapa waktu.

“Di tempat ini lah, di mainan ini lah, aku mengakhiri hubunganku dengan Taecyeon Oppa,” kata Suzy akhirnya setelah beberapa saat, JB memandangi Suzy untuk mendengarkan ceritanya, “Dia jahat sekali, melupakan hari ulang tahunku.”

Ketika melihat Suzy hampir menangis lagi, JB memeluknya. “Suzy-ah, aku tidak akan pernah melupakan hari ulang tahunmu. Aku akan memperlakukanmu lebih baik daripada Taecyeon Hyung. Berilah kesempatan padaku untuk mencobanya.”

Suzy memandang mata JB, diam untuk beberapa saat, dan akhirnya berkata, “Akan kupikirkan.”

Flashback end

31 Desember 2012 06:00 p.m.

Restoran ‘XXX’, Seoul.

“Selamat datang, silahkan pilih tempat duduk, satu restoran ini sudah aku sewa, kita bisa bermain sepuasnya di dalam restoran ini,” kata Park Jinyoung untuk menyambut undangan pertamanya, 2PM.

“Whoa Hyung, kau hebat,” kata Minjun dengan senang lalu memilih tempat duduk yang ada sofanya. Otomatis member yang lainnya mengikutinya. Terlihat senyuman indah yang mengukir bibir mereka semua. Park Jinyoung puas melihat mereka.

“Jinyoung-ie Hyung,” panggil seseorang.

Suaranya sangat familiar, keenam member 2PM serentak menoleh untuk melihat siapa yang datang selanjutnya. Betapa terkejutnya ketika mereka melihat siapa yang telah datang.

“Jaebum-ah, silahkan masuk, bergabunglah dengan yang lainnya,” kata Park Jinyoung.

Jay Park memasuki restoran dan berjalan ke arah meja 2PM. Ia berdiri di depan meja mereka, mereka berenam memandangnya dengan takjub. Terjadi keheningan untuk beberapa saat. Kemudian Taecyeon bangkit dan memeluknya dengan erat.

“Jaebum Hyung, aku merindukanmu,” seru Taecyeon di tengah pelukannya. Yang lain juga mengikuti Taecyeon, mereka bertujuh saling peluk memeluk bagaikan teletubbies. Wooyoung dan Chansung menangis di sela-sela pelukan.

“Aku juga merindukan kalian semua,” seru Jay Park senang. Sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan member lamanya. Setelah melepas pelukan, mereka duduk kembali dan saling bercerita dengan heboh karena lama tidak bertemu.

Di saat mereka melepas rindu, undangan lainnya telah datang. Melihat kedatangan undangan lainnya, Taecyeon berkata, “Jinyoung-ah, Jaebum-ah, ke sinilah.”

JJ Project menghampiri Taecyeon dengan wajah bingung. Mereka bengong mendadak begitu melihat Jay Park. Jay Park yang sungkan juga berdiri spontan dan menunduk, seperti orang yang salah tempat dan waktu. Taecyeon menghentikan keadaan canggung ini dengan mengenalkan mereka pada Jay Park.

“Jaebum Hyung, ini Lim Jaebum dan Park Jinyoung, JJ Project, duo baru di agensi kami,” kata Taecyeon cepat.

Jay Park menunduk dan menyalami mereka, diikuti dengan senyuman canggung dari JJ Project. Dalam waktu sejenak, mereka sudah menjadi teman akrab berkat bantuan Taecyeon. Taecyeon dan JB mulai berbincang-bincang dengan santai, sepertinya melupakan sementara persaingan di antara mereka. Tetapi semua itu tidak berlangsung lama, ketika Miss A datang, kesunyian terjadi tiba-tiba di antara mereka semua. Kelihatannya, kenyataan bahwa JB sedang berusaha mencuri hati mantan kekasih Taecyeon sudah menjadi rahasia umum.

Suzy melihat ke arah meja 2PM dan JJ Project, kemudian menghampirinya. Taecyeon menunduk, JB tersenyum canggung, sedangkan yang lainnya hanya membuang muka.

“Jaebum-ah, aku ingin berbicara denganmu,” kata Suzy datar tanpa melihat JB dan berjalan keluar dari ruangan. JB mengikutinya dengan raut wajah penasaran. Taecyeon menundukkan kepala semakin dalam melihat Suzy memanggil JB, mengasumsi bahwa harapan dia akan kembali bersama Suzy semakin kecil.

“Jaebum-ah, aku sudah memikirkan semua kata-katamu kemarin malam,” kata Suzy pada JB.

“Lalu?” tanya JB penasaran.

“Maaf Jaebum-ah, kurasa semua di antara kita tidak akan bisa berjalan dengan baik.”

“Suzy-ah, tolong pertimbangkan lagi, paling tidak cobalah.”

“Maaf, aku benar-benar tidak bisa.”

Suzy melangkah pergi meninggalkan JB menuju ke dalam restoran. JB terjatuh pada lututnya yang mendadak menjadi lemas, perkataan Suzy benar-benar memukulnya.

“Suzy-ah,” teriak JB berusaha untuk menghentikan Suzy. Usahanya berhasil, Suzy terdiam di tempat, tetapi tidak menoleh kepadanya.

“Suzy-ah, aku cinta padamu,” seru JB dengan penuh arti. Sayangnya, Suzy bukan pergi menghampirinya, melainkan menghiraukannya dan meninggalkannya.

Air mata JB menetes dari pelupuk matanya. Ia bangkit berdiri dan menuju ke taman di tengah lapangan parkir restoran. Matanya terarah ke papan pengumuman yang terbuat dari kaca. Kemudian ia mengayunkan tinjunya ke arah papan itu dan membuatnya pecah berantakan. Darah segar mengucur dari tangannya yang telah diiris oleh pecahan kaca. Petir menggelegar di langit. JB menatap langit yang semakin menghitam tertutup awan. Air-air berjatuhan membasahinya, semakin lama semakin deras. JB berteriak melepaskan depresi, kemudian tertawa sambil menatap langit.

“Langit, kau benar-benar teman sejati. Di kala teman sedih kau tidak tertawa,” kata JB sambil menghadap langit, kemudian ia menangis sepuasnya bersama dengan langit yang menemaninya.

Suzy mengambil tempat duduk di sebelah Taecyeon, yang sama sekali tidak diduga oleh Taecyeon. Bulu kuduk Taecyeon menegang, jantungnya berdegup semakin kencang. Kata-kata yang ingin diucapkannya serasa ditelan oleh tenggorokannya. Mulutnya membuka menutup tanpa ada kata-kata yang keluar. Keringat dingin telah membasahi bagian lehernya.

“Suzy-ah, maafkan aku karena melupakan hari ulang tahunmu waktu itu. Tetapi maukah kau menerima hadiah ulang tahun dariku, meski sudah terlambat, sebelum tahun berganti?” tanya Taecyeon dengan gugup.

“Aku mau melihat hadiahmu, tetapi ingat, aku belum memaafkanmu,” kata Suzy dengan cuek.

“Baiklah, ikutlah denganku,” kata Taecyeon sambil menggandeng tangan Suzy dan bangkit berdiri kemudian pamit kepada Park Jinyoung, “Jinyoung-ie Hyung, aku pergi sebentar dengan Suzy, nanti kita kembali.”

“Baiklah, hati-hati,” kata Park Jinyoung yang sudah menoleransi hubungan mereka di masa lampau.

Sesampai di luar, Taecyeon melepas jasnya dan meletakkannya di atas kepala Suzy untuk melindunginya dari hujan.

“Pakailah ini,” kata Taecyeon sambil tersenyum.

“Bagaimana denganmu?” tanya Suzy khawatir.

“Aku kuat.”

Mereka berlari-lari kecil di tengah hujan. Taecyeon menggandeng Suzy dan membawanya ke sungai di dekat restoran.

“Apa yang akan kita lakukan di sungai Oppa? Di tengah hujan begini?” tanya Suzy bingung.

“Naik itu,” kata Taecyeon sambil menunjukkan yacht besar yang berada di pinggir sungai.

Note : yacht adalah kapal kecil.

“Wah, memangnya kita boleh naik itu?”

“Aku sudah menyewanya untuk kita berdua malam ini.”

Suzy terpesona melihat perbuatan Taecyeon kepadanya. Kemudian mereka menaiki yacht itu dan duduk di dalam ruangannya. Taecyeon tiba-tiba mengambil gitar dari dalam sebuah lemari.

“Suzy-ah, lagu ini aku ciptakan untukmu, ini salah satu dari hadiahku, dengarkan ya,” kata Taecyeon kemudian menyanyikan lagu yang indah dengan lembut. Suzy benar-benar menikmatinya. Ia dapat merasakan ketulusan Taecyeon padanya. Ia mulai melupakan amarahnya pada Taecyeon dulu. Kata-kata dari lagu itu benar-benar mendalam, benar-benar sedih. Tak terasa air mata Suzy menetes.

Setelah beberapa menit, petikan melodi dari gitar tersebut berhenti. Taecyeon berlutut di hadapan Suzy dan memberikan sebuah kotak yang berisi sebuah cincin. Cincin itu berwarna perak, polos, dan simpel. Taecyeon menghapus air mata Suzy dan memakaikannya cincin itu di jari manis Suzy.

“Maaf Suzy-ah, cincin ini bukan apa-apa, aku tidak bisa membeli yang mahal. Penghasilanku belum mencukupi,” kata Taecyeon sambil menunduk, penuh penyesalan.

Suzy tiba-tiba memeluknya, penuh dengan air mata. “Tidak apa-apa, aku menyukainya, aku sangat menyukainya. Terima kasih, Oppa,” kata Suzy sambil tersenyum bahagia.

“Sekarang kita ke dek kapal, yuk. Hadiah pertama dan kedua sudah kuberikan, apa kau sudah siap untuk hadiah ketiga?” tanya Taecyeon sambil bangkit berdiri dan menggandeng tangan Suzy.

“Siap!!” seru Suzy riang.

Mereka naik ke atas dek kapal. Hujan telah berhenti. Taecyeon melihat jam tangannya. Jam menunjukkan pukul 11.55 malam. Waktu telah berjalan terlalu cepat. Ia harus bertindak cepat sebelum tahun 2012 berakhir. Ia mengambil buket bunga yang telah disembunyikannya di atas dek dan memberikannya pada Suzy.

“Ini untukmu,” kata Taecyeon lembut.

“Wah, indah sekali. Apa ini hadiah ketiganya?” Raut wajah Suzy terlihat kecewa.

“Tidak. Nanti kau akan tahu sendiri.”

Suzy mulai mencari-cari di dalam buket bunga itu. Tidak ada apa-apa. Tidak ada kertas ataupun hadiah lainnya. Ia mulai bingung. Kemudian ia menyadari. Semua bunga berwarna putih dan semuanya adalah bunga lily, kecuali satu bunga, yaitu bunga mawar yang berada di tengah. Dengan segera Suzy mengambil bunga mawar itu. Ia mencari-cari bunga mawar itu dan tidak menemukan apa-apa. Frustasi, akhirnya ia menyobek-nyobek kelopak bunga mawar itu satu persatu. Setelah menyobek kelopak terakhir, ia melihat ada cincin yang sama persis dengan cincinnya, bedanya cincin ini diikat dengan kertas kecil. Suzy membuka kertas itu.

Suzy-ah, aku cinta padamu. Bila kau ingin kembali bersamaku, pakaikan cincin ini di tanganku, bila tidak, buang cincin ini ke laut.

Ketika Suzy melihat ke arah Taecyeon, Taecyeon sudah dalam posisi berlutut dan mata terpejam.

“Suzy-ah, aku cinta padamu. Hidup tanpamu rasanya susah sekali, dan aku tidak mau mengalaminya lagi. Aku ingin kembali denganmu. Maafkan atas segala kesalahanku. Aku memang bodoh. Aku memang pelupa. Dan aku memang ceroboh. Tapi aku berjanji tidak akan mengulangnya lagi. Ulang tahunmu 10 Oktober!” seru Taecyeon dengan lantang.

31 Desember 2012 07:00 p.m.

Restoran ‘XXX’, Seoul.

“Akhirnya semuanya sudah lengkap. Mari kita mulai makan-makannya. Jangan lupa setelah makan nanti kita bermain kembang api,” seru Park Jinyoung dengan senang.

Semua undangan, mulai dari Wonder Girls, 2PM, 2AM, Miss A, JJ Project, dan 15& menikmati hidangan hebat yang sudah disiapkan oleh Park Jinyoung.

“Jinyoung Oppa, Jaebum Oppa di mana? Mengapa dia tidak ada di sini?” tanya Yerin yang memang dekat dengan JB.

“Oh iya. Aku hampir saja melupakannya. Tadi dia sehabis berbicara sesuatu dengan Suzy, dia tidak kembali. Aku tidak tahu dia berada di mana. Akan kucari dia sekarang,” kata Jr. dengan panik.

“Tidak usah, biar aku saja yang mencarinya.”

Yerin berlari keluar restoran di tengah hujan dan tidak memedulikan Jr. dan Jimin yang sedari tadi memanggilnya bergantian. Sekujur tubuhnya basah kuyup akibat diterjang hujan, tetapi ia tidak peduli, ia tetap mencari JB. Ia berteriak berulang kali memanggil nama JB, tetapi ia tidak dapat menemukannya. Hujan bertambah deras, langit bertambah gelap. Akhirnya Yerin menemukan JB yang sedang duduk seorang diri di tengah taman di lapangan parkir. Ia berlari secepat kilat menghampiri JB.

“Jaebum Oppa, apa kau gila? Kau bisa sakit nanti,” teriak Yerin khawatir.

“Aku tidak peduli,” kata JB singkat, tanpa memandang wajah Yerin.

Yerin memandang JB yang basah kuyup, wajah sedih, dan tangannya yang berdarah-darah.

“Oppa! Tanganmu berdarah! Ayo kita ke dalam, akan kuobati lukamu,” seru Yerin sambil menarik tangan JB.

JB menepis tangannya dengan keras. “Kau tidak usah ikut campur urusanku!” bentak JB.

Yerin kemudian menampar JB keras-keras sambil menangis, meski tidak akan ada yang dapat melihat ia menangis.

“Oppa! Kau jangan berbuat begini. Aku tahu Oppa mencintai Suzy Unni. Tapi jangan begini,” teriak Yerin histeris.

JB kaget sehabis ditampar, bangkit berdiri, dan mendekati Yerin dengan wajah penuh amarah. “Siapa kau? Untuk apa kau mengurusi urusanku? Untuk apa kau memedulikanku?” bentak JB tidak kalah histeris dengan Yerin.

“Aku adalah orang yang dengan tulus mencintai Oppa!” teriak Yerin kembali.

Keheningan mencekat, hanya suara hujan yang turun dengan deras yang dapat terdengar. JB membuka lebar matanya, berusaha memastikan ini adalah kenyataan. Raut wajahnya berubah menjadi bingung, malu, dan canggung. Yerin jatuh terduduk karena kakinya tiba-tiba lemas.

“Oppa mencintai Suzy Unni. Aku mencintai Oppa. Aku tidak tahu aku harus bagaimana,” kata Yerin pada akhirnya.

JB berjongkok mendekatinya, merasa bersalah. “Maafkan aku, aku tidak bermaksud kasar,” kata JB lembut. Kemudian ia membantu Yerin bangkit berdiri, memeluknya, tanda meminta maaf.

Setelah JB melepaskan pelukannya, Yerin dengan cepat mencium pipi JB, wajahnya memerah. JB tertawa dan kemudian memegang kedua pipi Yerin.

“Nakal,” kata JB sambil tersenyum dan mencium bibir Yerin dengan lembut selama kira-kira satu menit, membuat Yerin terdiam karena terkejut dan tidak berbuat apa-apa dalam selang waktu beberapa detik, “itu hukumannya kalau curi-curi mencium pipiku.”

“Ah Oppa,” kata Yerin dengan manja akhirnya setelah beberapa saat mematung.

“Ayo kita kembali, sebentar lagi kembang apinya akan dimulai.”

JB merangkul bahu Yerin dengan mesra dan mereka berdua kembali ke restoran.

31 Desember 2012 11:59 p.m.

Sungai di dekat restoran, Seoul.

Suzy mengambil cincin itu, kemudian dengan diam-diam memasangkan cincin itu pada Taecyeon.

Suzy lalu membisikkan kata-kata di kuping Taecyeon, “Aku juga mencintaimu, Taecyeon Oppa.”

Taecyeon tersenyum gembira dan membuka matanya, kemudian ia bangkit berdiri dan mencium bibir Suzy penuh cinta. Tiba-tiba kembang api mulai bertebaran di langit. Taecyeon menghentikan ciumannya.

Chagiya, apakah kau tidak ingin melihatnya dulu?” tanya Taecyeon ragu-ragu.

“Untuk apa, Chagiya? Aku sudah punya kamu,” kata Suzy lalu melanjutkan mencium Taecyeon.

Sekarang mereka resmi kembali menjadi pasangan.

1 Januari 2013 12.01 a.m.

Restoran ‘XXX’, Seoul.

Happy new year 2013!!!” seru semua undangan yang hadir pada pesta JYP ini sambil melihat kembang api yang telah disediakan oleh Park Jinyoung untuk dinikmati mereka semua.

“Selamat kepada pasangan Jaebum dan Yerin. Akhirnya Jaebum berpindah hati juga setelah sekian lama,” seru Minjun dengan logat Daegu yang semakin lama didengarkan semakin menjengkelkan.

Yang lainnya bergantian memberi selamat kepada pasangan baru JB dan Yerin. Kemudian Taecyeon dan Suzy tiba-tiba memasuki ruangan.

“Kami juga ingin diberi selamat,” seru Taecyeon sambil menunjukkan cincin kembarannya dengan Suzy.

“Ah, basi, kami juga sudah tahu, begitu kau keluar bersama Suzy, kami langsung tahu kau pasti akan kembali dengannya,” seru Nichkhun malas disambut tawa yang lainnya.

“Sepertinya malam ini akan seru, bolehkah aku menginap di dorm kalian malam ini?” tanya Jay Park kepada 2PM.

“Tentu saja boleh!” seru anggota 2PM bersamaan.

Bagaimana? Kalian suka tidak? Meski kayaknya suasana new year udah basi tapi gak apa deh telat dikit :p Ini buatnya ngebut banget, akhirnya selesai juga oneshot ini 😀 Aku tiba-tiba pingin munculin Jay Park lagi haha, kangen banget waktu dia masih di 2PM hehe 😀

P.S : Kasih comment ya :D comment kalian sangat berarti buat aku >.< hahaha:D

43 thoughts on “JYP Nation New Year Eve Dinner Party [New Year Special]

  1. wah kangen banget sama jay park..
    mimpi kali yah kalo aku ngebayangin jay park gabung lagi sama 2PM

    rasanya ada yang ilang aja dari 2PM kalo gag ada jay park
    kangen jay park

Don't be a silent reader & leave your comment, please!