[FF Freelance] Our Love (Oneshot)

OUR LOVE  “ Before Story

 

Author : Dean Diinia  (@DeanClouds)

 

Cast : Kim Jongwoon / Yesung Super Junior, Park Hyuna ( OC )

 

Support cast : Temukan sendiri #plakk

 

Genre : Sad, Romance

 

Lenght : one shoot

 

Rating : Semua umur *sujud syukur

 

Ps : Seperti biasa, saya adalah penebar typo, jadi kalau ada kata-kata salah itu murni kesalahan tangan author bukan kesalahan mata chingu 😛

 

Disclaimer : ff ini murni dari pikiran saya,Super junior milik milik ELF kecuali Yesung milik author seorang, hahahaha
Pernah Publish Di Blog pribadi http://cloudyesung.wordpress.com/

Okey, Happy reading

 

Yesung POV

 

Aku berlari menerobos kerumunan orang-orang distasiun ini saat aku tadi menerima telepon dari eommaku. Beruntung hari ini tidak ada jadwal dan juga latihanku hanya sampai jam 8malam jadi aku bisa pulang agak awal, entah sudah berapa orang yang aku tabrak karena kegugupanku dan berlari tanpa pandang arah.

 

aku berhenti sejenak mengatur nafasku dan mencari taxi, keringat mengucur deras dari tubuhku membasahi anak rambutku, rasa capekku saat latihan tadi tidak terasa yang kurasa adalah sesak ditubuhku saat aku mendengar dia kembali anfal

 

aku berlari menyusuri lorong rumah sakit yang sudah sepi ini, aku menemukan kamar dimana dia terbaring tak berdaya, walaupun aku tidak pertama kali melihatnya begini tapi kali ini mengapa aku begitu sakit melihatnya lemah tak berdaya disaat aku sudah memulai debut di Super Junior, memang dia memenuhi janjinya untuk menunggu hingga aku memulai debut, aku takut jika setelah ini aku tidak bisa melihatnya lagi.

 

— Flashback —

 

seperti biasa aku menjemputnya saat ia pulang sekolah, dia teman adikku Jongjin jadi aku mengenalnya juga dari Jongjin adikku. Karena kondisinya yang lemah aku selalu menjemputnya, walaupun aku sibuk kuliah dan menjalani trainne di SM.

 

aku melihatnya dia berjalan kearahku lalu tersenyum ya senyum yang membuat hatiku berdesir saat melihatnya, walaupun hubungan kami baru berjalan berjalan satu tahun tapi aku sudah mengenalnya lebih dari dua tahun ya, saat itu dia sedang duduk dibangku smp dengan Jongjin dan sering datang kerumah kami kukira dia menyukai Jongjin ternyata dia kerumahku hanya ingin mendekatiku itupun aku tahu dari Jongjin, tapi semua itu tidak penting lagi sekarang bagiku dia adalah yeoja yang berbeda dari yeoja manapun yang aku kenal.

 

” oppa kau sudah lama “ tanyanya, aigoo wajahnya sudah terlihat pucat sekali tapi dia masih ceria, seperti tidak terjadi apa-apa padanya

 

” kau lama sekali, aku hampir saja pulang “ balasku, lalu dia memanyunkan bibirnya yang mungil itu, aku suka sekali menggodanya

 

” kenapa tidak pulang saja!! “ sungutnya

 

” aku kasian pada namja lain yang mengantarmu pulang pasti dia akan kecapekan karena nanti pasti akan menggendongmu “ kataku

 

” Yaa oppa!! “ balasnya, lalu aku tersenyum kepadanya

 

” aigoo kyeopta Na-ya “ kataku lalu mencubit pipinya,

 

” kau suka sekali mencubitku begini, apa nanti setelah menjadi penyanyi terkenal oppa juga akan melakukannya pada gadis lain “

 

” gadis lain?? Aku hanya mempunyai satu gadis tapi dia sangat bodoh namanya Park Hyuna “ kataku, dia mencubit pinggangku

” hasshhh neo?? “ kataku mengelus pingganggku yang sakit akibat cubitannya

 

” kekekeke~ kajja oppa, ini sudah siang apa kau tidak mau pergi latihan??”

 

Beginilah setiap hari aku menjemputnya walaupun hanya menggunakan motor kadang juga kami menaiki bus ataupun kereta bawah tanah dan tidak menggunakan mobil tapi dia menerimaku apa adanya, aku sangat nyaman saat dia melingkarkan tangannya dipinggangku.

 

Pagi ini aku kembali akan mengantarnya kesekolah, jarak rumahnya yang jauh tidak menyurutkan niatku untuk kerumahnya. Aku memasuki rumahnya dan disambut oleh eommanya yang tersenyum padaku, senyum yang biasa aku temui saat aku bertemu dengannya.

 

” Na-ya sudah siap ?? “ tanyaku, lalu dapat kulihat raut mukanya berubah,

 

” Jongwoon-ah dia ada dikamar “ katanya lagi, aku sudah hafal betul pasti dia tidak akan masuk kesekolah karena kondisi kesehatannya yang mengharuskan dia jarang mengikuti kegiatan sekolah seperti kebanyakan siswa umumnya. Sebenarnya Dokter sudah tidak mengijinkan dia mengikuti kegiatan sekolah tapi Hyuna selalu ngotot untuk pergi kesekolah.

aku segera menuju kamar hyuna, kulihat dia terbaring diranjangnya apa dia begitu sakit??

 

” Na-ya “ kataku saat aku duduk disampingnya, dia membuka matanya perlahan-lahan lalu tersenyum kepadaku Omo kenapa senyumnya selalu membuatku gugup jika berada disampingnya

 

” oppa, buat apa kau kesini aku tidak akan kesekolah” katanya lalu berusaha duduk setara denganku, kulihat rambutnya yang lurus dan panjang sedikit acak-acakan tanganku tergerak membenahi rambutnya yang berantakan

 

” aku akan menemanimu sepanjang hari apa tidak boleh??” kataku lalu aku menggenggam tangannya yang kurasa agak panas karena suhu badannya

 

” oppa tidak kuliah? Tapi oppa harus latihan, aku tidak mau oppa tertinggal dengan traine lainnya oppa harus menjadi penyanyi hebat dan terkenal “ katanya lagi, aku berusaha tersenyum padanya

 

” kau lupa aku kan hebat Na-ya pasti aku akan menjadi penyanyi hebat dan terkenal“ kataku lagi alu dia kembali tersenyum seakan-akan penyakit yang ada ditubuhnya tidak dirasakannya, yang aku herankan dia tidak pernah menangis dihadapanku karena sakit yang dideritanya.

 

” ara, tapi apa aku nanti bisa melihatmu saat oppa debut nanti??” dia masih menatapku aku tak kuasa menatap matanya, memang kanker otak telah menjalar di tubuhnya begitu cepat

 

” Ya na-ya kau tidak boleh berkata seperti itu, oppa yakin kau akan bisa mendampingi oppa hingga tua nanti “ kataku meyakinkannya agar dia bisa bertahan

 

” debutmu masih lama oppa?? apa aku sanggup hidup selama itu?? “ katanya mengalihkan pandanganku, kurasa mataku kini sudah panas menahan airmata yang akan keluar dari mataku ini, aku melihat didepan pintu eommanya sedang menahan air mata lalu kulihat dia pergi meninggalkan kami, kurasa beliau melihat Hyuna berbicara seperti itu jadi ia tak kuasa menahan tangisnya

 

” Kau harus berjanji padaku Na-ya “ kataku

 

” janji apa?? Kalau untuk setia padamu aku tidak mau “ jawabnya

 

” Yaa, apa kau sudah melirik namja lain?? Mana namja itu akan aku buat hancur berkeping-keping” kataku, lalu dia tersenyum lagi

 

” aigoo~ yakin oppa?? Kau begitu sadis. Umm namanya Kim Jongwoon seorang namja yang aneh dan berkepala besar tapi dia begitu baik padaku“ kata-kata membuat aku kesal sekaligus bisa membuatku tersenyum mendengarnya

 

” nappeun yeoja!! “ kataku, lalu dia tertawa seolah-olah sakitnya tidak ia rasa, aku bahkan tidak percaya kalau gadis disampingku kini tengah berjuang hidup melawan kanker yang menggrogoti tubuhnya

 

” kau harus berjanji padaku kau harus menungguku hingga aku bisa debut, arasseo!!“ kataku, kelihatannya memang konyol tapi inilah keinginanku padanya agar dia bisa menyaksikan aku menyanyi untuknya walaupun aku tahu hidupnya tidak lama lagi tapi aku yakin ia bisa bertahan, sebagai penyanyi hebat seperti yang ia harapkan!!

 

dia menatapku sendu, lalu tersenyum padaku aku akan merindukan senyuman ini kelak dimana aku bisa melihat senyuman seindah senyumnya dan juga yang tidak bisa aku lupakan nanti adalah mata indahnya mata yang coklat selalu bersinar memancarkan keteduhan bagiku.

 

” tapi kau juga harus berjanji padaku “ katanya

 

” mwo?? “ lalu dia menatapku, ya Tuhan sebenarnya aku tak kuasa untuk menatapnya

 

“ kau harus siap kalau tiba-tiba Tuhan memanggilku oppa “ Degg kata-kata yang keluar dari mulutnya membuat jantungku berhenti berdebar aku belum bisa menerima ini semua

 

” oppa “ katanya lagi, aku masih belum bisa menjawabnya

” oppa-ya !! “

 

” ne, Yakshok “ jawabku, kulihat senyumnya kembali terukir dibibirnya, aku memeluknya sekarang aku merengkuhnya kedalam pelukanku

 

” Yakshoke, umm kau harus berjanji jangan menangis saat melihat keadaanku oppa”

 

” Yaa kenapa banyak sekali, tidak adil “

 

” ayolah masak lelaki menangis apalagi seorang penyanyi sepertimu “

 

” ne ara-ara !! aku tidak akan menangis Na-ya “ kataku sebenarnya aku ingin sekali menangis sekarang, gadis ini kenapa begitu bisa seperti menghipnotisku semua yang ada didirinya begitu menarik buatku, kata-kata yang keluar dari mulutnya seakan-akan begitu mudah aku menyanggupinya aku tak kuasa menolaknya.

 

Hari ini aku kembali kerumahnya, apakah dia sudah baikkan, apa bertambah parah ahh anniya Hyuna yeoja yang kuat dia pasti menepati janjinya

aku melangkahkan kaki memasuki pelataran rumahnya seperti biasa nyonya Park sudah ada disana menyambutku dengan senyuman yang biasa ia perlihatkan padaku,

 

” annyeong~ bagaimana Hyuna?? “

 

” masuklah Jongwoon-ah dia ada ditaman belakang “ katanya padaku, memang aku sering melihat Nyonya park dari pada suaminya karena bisnis jadi lebih sering diluar kota.

 

aku melihat Hyuna tengah duduk dengan rambut panjangnya dibiarkan terurai dan juga gaun putih selutut membuat ia tampak begitu manis

 

” sampai kapan kau disitu terus Kim Jongwoon “

 

” aku masih ingin memandangimu!! “ kataku

 

” oppa, kau tidak kuliah lagi?? Apa ini demi aku “

 

” Yakk kau ini pede sekali, aku bolos kuliah karena aku malas bertemu dengan dosen menyebalkan itu” jawabku berbohong padahal aku ingin sekali melewatkan sisa-sisa waktu detik demi detik hanya dengannya

 

” bagaimana kalau kita pergi main?? Aku sudah lama-tidak jalan-jalan denganmu oppa”

 

” baiklah, aku akan menemanimu sepanjang hari “ jawabku, membuatnya tersenyum dan melupakan sedikit rasa sakitnya adalah suatu kebahagiaan bagiku.

 

* * *

 

aku mengajaknya berjalan-jalan tentu saja atas persetujuan eommanya, karena kata dokter juga Hyuna boleh sekali-kali refresing.sepanjang jalan aku terus menggenggam erat tangannya seolah-olah dia tidak boleh pergi dariku

 

Saat melewati pertokoan, kami melewati sebuah toko binatang aku melihat Hyuna berhenti dan memandangi dari luar kelihatannya dia ingin sekali masuk, apa dia tertarik pada bintang yang ada didalam sana??

 

” ayooo!! “ kataku mengajaknya masuk kedalam toko tersebut

 

ternyata dia tertarik pada binatang aneh ini, kura-kura! Benar-benar yeoja aneh, dia terlihat antusias melihat kura-kura yang bagiku tidak ada lucu-lucunya, bagaimana bisa lucu bintang ini bahkan hanya bisa diam diam dan diam =,=”

 

” kau menyukainya?? Aku akan membelikannya untukmu “ kataku

 

 

“ anniya “ katanya menahan tanganku,

“aku memang menyukai kura-kura tapi aku tidak mungin bisa merawatnya” katanya lagi, dan ini aku tahu alasannya

 

” ….” Aku hanya diam mendengar dia berkata seperti itu, kulihat dia memandangi kura-kura yang ada di aquarium,

 

” oppa, aku iri dengan kura-kura ini “ katanya, lalu aku mendekat kerahnya tapi matanya masih menatap kepada aquarium didepannya

 

” wae??”

 

” kura-kura ini bisa berumur panjang, bahkan bisa ratusan tahun, aku ingin hidup seperti kura-kura ini berumur panjang” katanya lagi, aigoo kenapa tenggorokanku begitu sulit untuk menelan ludah, kata-katanya barusan sungguh mengingatkan aku bahwa dia hidup tidak akan lama.

 

” ya Na-ya kau lupa, kau juga akan berumur panjang kau akan berumur panjang dihatiku selama-lamanya arasseo!!” kataku mengacak rambutnya dia hanya tersenyum simpul padaku, aku tahu ini sedikit gombal tapi inilah caraku untuk meyakinkan dia kalau suatu saat dia sudah pergi dia akan tahu bahwa dia akan terpatri dihatiku selama-lamanya

 

aku sudah berada dirumahnya, mengantarnya pulang dan memastikan dia akan beristirahat. Aku menyelimutinya dan menatapnya lekat kenapa aku baru menyadari aku mencintainya saat ia akan pergi selama-lamanya kenapa tidak dulu saat dia pertama datang kerumahku.

 

” oppa, pulanglah sudah malam nanti kau dicari ahjumma” katanya

 

” ne, tidurlah lalu aku akan pulang “ kataku

 

“ anniya, kau pulang dulu baru aku akan tidur “

 

“ kau kenapa keras kepala sekali?? “ kataku mengacak rambutnya yang coklat

 

” oppa, aku hanya takut aku tidak bisa bangun lagi besok” kata-katanya benar benar membuatku sesak, tapi inilah kenyataannya.

 

” kata siapa, besok sebelum kau bangun aku sudah ada disini lagi, dan aku yakin besok kau sudah baikkan pecaya padaku Na-ya “ kataku lagi padanya untuk meyakinkan dia bahwa dia tidak perlu takut, akan ada aku yang selalu menemaninya

 

” oppa, mianhae aku tidak bisa membahagiakanmu, aku hanya merepotkanmu saja”

 

” ne, tepat sekali kau membuatku repot makanya kau cepat sembuh biar tidak merepotkanku arasseo” kataku tersenyum kepadanya tapi dalam hatiku aku ingin menangis dan memeluknya tapi tidak itu justru akan membuatnya semakin bersedih nanti.

 

— Flashback End –

 

 

Aku masih berada disampingnya sekarang, menemaninya dalam kesakitan yang dialaminya, bagaimanapun dia yang selalu mensuportku dimasa-masa sulit saat aku akan keluar dari traine dan enggan untuk menjadi penyanyi.dan dimana aku kehilangan arah dan juga aku sedang bimbang dia selalu ada disampingku walaupun dia didera penyakit yang tidak mungkin sembuh tapi semangat hidupnya bisa mengubah jalan pikiranku tentang makna hidup ini.

Dokter mengatakan padaku bahwa dia sangat hebat bisa bertahan melebihi target usia yang ditetapkan dokter, dia bisa melewati satu tahun lebih padahal seharusnya setahun yang lalu dia sudahh..ahh mengatakannya saja membuatku sesak tidak tidak boleh dia harus tetap hidup, Na-ya kau harus kuat!!

 

 

 

Hyuna POV

 

 

Aku membuka mataku perlahan-lahan , kenapa berat sekali kulihat semuanya disekelilingku, ternyata aku masih diberi kehidupan lagi. Lega rasanya tapi inilah yang kurasakan saat aku bangun tidur ataupun aku sehabis pingsan, merupakan kenikmatan tersendiri ketika aku masih bisa bernafas dan melihat orang-orang disekitarku.

 

” Na-ya kau sudah siuman” katanya, kenapa dia ada disini seharusnya dia kan berada didorm tempat dimana dia berada bersama teman-temannya Super Junior, yang aku tahu dia baru debut satu minggu yang lalu,

“ aku kenapa lagi “

 

” kau pingsan lagi kemarin, aku tahu juga dari eommaku “ katanya menatapku

 

” kau tidak perlu repot-repot kesini lagi kau harus focus pada karirmu oppa” kataku kepadanya, bisa kulihat kecemasan yang amat mendalam dari dirinya, aku tidak percaya bisa melihatnya dan memenuhi janjiku menunggunya hingga dia debut, sungguh ini adalah keajaiban Tuhan yang diberikan padaku, dan juga alasanku hidup adalah karena namja didepanku ini, bagaimana aku bisa sangat mencintainya sejak aku bertemu dengannya, aku kira aku hanya merasakan cinta monyet saat aku smp, tapi kurasa tidak bahkan sampai aku memasuki sma aku masih menyukainya ani mencintainya, walaupun banyak namja yang menyukaiku tapi mereka tidak seperti Kim Jongwoon. Aku tidak tahu kenapa aku sangat mencintainya yang aku tahu hanya hati dan diriku begitu menyatu terhadapnya, tidak bisa kelain hati.

 

” ne ara, tapi kesehatanmu kan juga penting Na-ya “ katanya

 

” apa kau sudah mempunyai banyak penggemar” tanyaku, kulihat dia menekukkan kepalanya kulihat dia agak sedih apa kata-kataku salah??

” oppa, apa kata-kataku salah?? “ kataku lagi, dia lalu tersenyum aneh sekali

 

” anniya, Na-ya penggemarku banyak sekali bahkan semua kalangan menyukaiku apalagi suaraku” katanya berbangga hati, tapi aku tahu dia sedang berbohong kurasa dia sedang ada masalah, beginilah sifatnya dia tidak selalu terbuka.aku berharap saat aku tidak ada nanti dia bisa merubah sifatnya yang ini, ah membayangkan aku tidak bisa melihatnya lagi membuatku ingin menangis,

 

” oppa apa kau akan melupakanku nanti saat kau terkenal??” tanyaku

 

” Yaa, kenapa kau bertanya seperti itu?? Aku tidak akan pernah melupakanmu”

 

“ jinja?? tapi aku mungkin akan melupakanmu nanti saat aku disurga nanti pasti banyak malaikat yang tampan yang akan menemaniku, jadi aku mungkin akan melupakanmu” kataku menggodanya, kulihat dia agak kesal dengan jawabanku

 

” aish~ kau masih bisa bercanda!! Baiklah kalau kau disurga nanti bilang sama Tuhan agar menambah ketampananku agar banyak yeoja yang tergila-gila padaku, “ katanya

aku tersenyum mendengarnya, aku hanya ingin kelak saat aku meninggalkannya dia tetap akan menjadi pribadi yang ceria dan humoris

 

“ aish jinja?? pasti mereka sangat bodoh mengejar-ngejarmu. Aku hanya bisa tertawa nanti saat aku diatas sana saat melihat yeoja-yeoja itu mengejarmu, pasti sangatlah lucu!!” kataku, langsung dia menatapku dengan memicingkan mata

 

” aigoo~ kau belum tahu betapa mempesonanya Kim Jongwoon saat menyanyi diatas panggung, yeoja manapun tidak dapat menolak pesonaku arasseo” katanya aku hanya tersenyum melihatnya seperti itu, beruntungnya mereka yang bisa melihat seorang Kim Jongwoon menyanyi, hanya aku saja mungkin yang belum bisa menyaksikannya menyanyi diatas panggung aku hanya bisa menyaksikannya dilayar televisi dan mungkin hanya sebentar saja lalu aku akan menyaksikannya dari surga.

aku senang dengan begitu, aku berharap kau akan menemukan yeoja yang bisa membahagiakanmu nanti Kim Jongwoon

 

“ ara!! dengan begitu kau pasti tidak akan kesepian, kau akan mempunyai banyak orang yang memperhatikanmu” kataku, lalu dia menatapku teduh

 

” ne, suatu saat nanti saat kau sudah berada disurga, jangan cemburu pada fans-fansku karena mereka akan selalu mengikutiku kemanapun aku pergi” katanya, aku tahu dia bercanda tapi itu semua memang benar, suatu saat entah besok atau lusa aku akan meninggalkannya selama-lamanya dan yang akan aku rindukan adalah senyum yang membuat mata sipitnya bertambah sipit, juga kekonyolan-kekonyolan yang dibuatnya, semua yang ada dirinya aku akan sangat merindukannya, ya Tuhan bila aku diijinkan berumur panjang walau jadi keringat atau jadi bayangan Kim Jongwoon pun aku mau, bila aku menjadi kekasihnya namun hanya akan membuatnya terluka dan harus berpisah.

 

* * *

 

Aku mencoba berjalan-jalan mengelilingi taman dirumah sakit ini, karena aku bosan terus-menerus didalam kamar, entahlah sampai kapan aku dirawat disini yang pasti keadaanku masih sama, kadang aku berada ditaman, lalu aku bangun sudah ada ditempat tidur, aku kadang putus asa kenapa Tuhan tidak ambil nyawaku saja aku sudah cukup sakit seperti ini, tapi dikala aku putus asa aku melihat eomma appa dan juga Jongwoon oppa aku ingin hidup lebih lama lagi memberi kebahagiaan kepada mereka, karena aku selama ini hanya menyusahkan mereka.

 

saat aku tengah duduk disebuah bangku aku melihat ada seorang yeoja, umurnya lebih muda dibanding aku, kelihatannya dia sedang terjatuh, aku berjalan kearahnya

 

” gwenchana??” tanyaku saat menolongnya, kulihat matanya, aigoo~ gadis ini buta kasian sekali padahal dia masih sangat muda

 

” nan gwenchana..gomawo aghashi~ “ katanya lalu aku papah dia dan duduk bersamaku kupandangi dia tidak ada guratan kesedihan dan kekecewaan dalam dirinya

 

” kamu sendirian, dongsaeng??” tanyaku, karena memang dia jauh lebih muda dariku alangkah beruntungnya aku masih bisa melihat indahnya dunia, aku sangat bersyukur pada Tuhan

 

” ne ?? aku boleh memanggilmu eonni “ tanyanya, aku menyibakkan rambutya yang coklat dan aku melihat matanya masih menatap kedepan mata yang sangat indah tapi Tuhan telah mengambilnya

 

” bolehh…umm ngomong-ngomong siapa namamu?” tanyaku

 

” choneun Yura imnida, Kim Yura “ katanya tersenyum aigoo senyumnya manis sekali

kemudian kami mengobrol, seperti sudah kenal sangat lama sekali

 

“ eonni, nanti jika aku sudah bisa melihat dan kembali ke korea akan sering mengunjungimu, karena aku akan ke Jepang untuk waktu yang lama” katanya

 

” wae?? Ke Jepang??”tanyaku

 

“ ne, aku menunggu pendonor kornea mata untukku dan untuk penyembuhan appa, eooni harus sembuh ya biar aku bisa melihat wajah cantik eonni “ katanya tersenyum

 

” ne Yura-ya, kemungkinan eonni hanya bisa melihatmu dari atas sana” kataku putus asa..lalu dia menoleh

” eonni kau harus tabah ya, tidak boleh putus asa arasseo!!”

 

” ne ara Yura-ya” kataku, aku begitu takjub dengannya,

 

” Na-ya ternyata kau disini “ itu suara Jongwoon oppa, aku menoleh padanya

 

” Jongwoon oppa, wae??” katanku, lalu dia mendekat dan melihat Yura…

 

” siapa dia??” tanyanya,

 

” eonni, dia pacarmu???” tanya yura saat mendengar suara Jongwoon, kenapa anak ini bisa tahu

” tidak menjawab berarti iya??” aish kenapa dia bisa membuatku malu

 

” Yuraaa!!!” teriakan suster yang berjalan kearahku membuat Yura mencari sumber datangnya suara,

 

” eonni, oppa aku pergi dulu, umm kalau aku masih disini aku akan sering ketaman ne!!annyeong “ katanya lalu pergi dengan suster yang memapahnya berjalan, kasian sekali dia

 

” Na-ya kau kenapa?? Lalu siapa anak itu??” tanya Jongwoon oppa

 

” aku hanya takjub padanya, dia begitu tegar menghadapi cobaan hidupnya, dia Kim Yura baru saja mengalamai kebutaan sebulan yang lalu “ kataku,

Beruntung aku bisa mengenal gadis yg sangat tegar, ibunya baru meninggal sebulan yang lalu karena kecelakaan dan juga merenggut penglihatannya, beruntung ayahnya bisa diselamatkan jadi dia masih mempunyai orang tua.

 

” aku membawakan bubur untukmu, eomma yang membuatkannya kajja kau makan” kata Jongwoon oppa,

” eomma kangen padamu Na-ya “ katanya lalu menyuapkan bubur kedalam mulutku

 

” Jinja?? aku juga merindukannya oppa!! Kapan-kapan ajak aku kerumahmu lagi ya” kataku, lalu dia menundukkan kepalanya

 

”aku takut tidak akan melihatnya lagi “ kataku

 

” ne aku akan membawa ibuku kesini, aku takut kau kecapekan jaga kesehatanmu jangan melakukan hal yang berat-berat arasseo” katanya aku tersenyum melihatnya seperti itu, perhatiannya padaku tidak berubah walaupun dia sudah menjadi seorang idol group.

 

* * *

 

Aku membuka mataku perlahan-lahan, apa ini masih didunia, Ternyata ini masih hidup, aku berusaha bangun namun tubuhku begitu lemah, dan juga kepalaku masih sedikit berat apa aku pingsan lagi, ya Tuhan kapan ini berakhir aku tidak mau melihat orang-orang yang kucintai sedih melihatku begini,

 

Kuedarkan pandanganku, eomma dia disampingku sedang tertidur pasti dia sangat lelah menjagaku kulihat juga appa dia tertidur disofa tunggu!! Kenapa ada Jongwoon oppa, bukannya dia sibuk promosi sejak kapan dia disini, sungguh keras kepala sekali dia, aku menyuruhnya jangan sering menemuiku kesini apa dia tidak capek, dia harus terbiasa hidup tanpa aku nanti. Bagaimana kalau dia terpuruk saat aku pergi nanti aku akan merasa sangat sedih nanti.

 

” Na-ya kau sudah bangun “ kata Jongwoon oppa, dia sensitive sekali baru aku bergerak sedikit dia sudah terbangun dari tidurnya

 

” ne?? apa aku pingsan lagi kemarin? “ Tanyaku, dia mendekat kearahku lalu duduk diranjangku, lalu mengangguk sudah kuduga keadaanku tidak bertambah baik walaupun dokter dan peralatannya disini juga sangat canggih tapi apa kehendak Tuhan kita juga tidak tahu.

 

” Na-ya kau siuman nak??” kata eomma, lalu dia memelukku, pelukan ini apakah aku besok masih bisa merasakannya?dan juga belaiannya yang sangat lembut apa aku juga masih bisa merasakannya

 

” ne, eomma aku ingin menghirup udara diluar boleh??” kataku memelas, dan inilah eomma dia tersenyum dan membelai wajahku

 

Aku duduk dikursi roda, ya keadaanku bertambah buruk untuk berjalan saja susah, kakiku seakan lemah dan tidak kuat untuk melangkah, Jongwoon oppa dia mendorong kursi roda ini dan membawaku ketempat yang dimana aku bisa menghirup udara bebas, seperti sekarang ini aku berada diluar area rumah sakit.

 

” Jongwoon oppa, ini sudah hampir pagi kau tidak ingin pulang kedorm biar aku bersama eomma”

 

” anniya jadwalku tidak sepadat yang kau bayangkan, jadi aku masih bisa menemanimu sampai sore nanti “ katanya, aku melihatnya dia masih tetap sama Jongwoon oppa yang kukenal dulu tidak berubah sama sekali

 

” ada apa memandangku terus, apa aku bertambah tampan??” katanya lalu duduk disebuah bangku didepanku,

 

” ne??apa nanti wajahmu, dan semuanya ikut berubah oppa” tanyaku padanya, dia agak bingung dengan pertanyaanku

” umm, maksudku disaat aku sudah tiada nanti apa ada yang berubah? Sayang sekali aku tidak bisa melihatnya nanti” kataku tersenyum padanya, tapi dapat kulihat kekecewaan diraut wajahnya

 

” katanya kau bisa melihatku diatas sana nanti saat kau berada disurga??” jawabnya lalu dia menggenggam erat tanganku

 

” ne!! tapi kan tidak setiap saat aku bisa melihatmu seperti sekarang” kataku lagi, kenapa aku sekarang sangat takut takut tidak bisa melihatnya menjadi pria dewasa, takut tidak bisa menyetuh dan bahkan mendengar suaranya, semua terekam dalam memori otakku, tidak akan melupakannya.

 

”oppa besok aku akan meminta dirawat dirumah, aku bosan dirumah sakit” kataku

 

” ne, tapi inikan demi kesehatanmu juga Na-ya”

 

” aku hanya ingin disisa umurku, aku menikmati suasana rumahku yang nanti aku akan tinggalkan!!” kulihat Jongwoon oppa menatapku sendu, aigoo mata nya memerah tolong!! Jangan menangisi aku, kumohon!!

 

” Ara, jika itu keinginanmu dan demi kebaikanmu !!” lalu dia memeluk tubuhku, mengusap pelan punggungku rasanya sangat nyaman, jika aku boleh mengatakannya aku ingin mati tapi adakah orang seperti dia kelak di surga??Omo aku meneteskan airmata.

 

 

* * *

 

Pagi ini seperti biasa, tubuhku ngilu akibat seringnya jarum suntik yang selalu disuntikkan ditubuhku, entah sampai kapan ini berakhir, aku mengedarkan pandanganku, kulihat kalender, aku tersenyum ternyata ini ulangtahunku. Ya Tuhan keajaiban apalagi yang kau berikan padaku ini, aku melewati target umur yang ditetapkan Dokter padaku.

aku ingin hidup lebih lama, itulah do’a yang ingin sekali terkabulkan olehMu, aku tidak ingin meminta yang aneh-aneh aku hanya ingin hidup dengan baik dan sehat.

 

” Hyuna-ya “ kata Jongwoon oppa mendekat padaku, kulihat dia memakai setelan jas rapi sekali memangnya dia akan kemana??apa dia ada show diluar kota

 

” Oppa, kau akan kemana, rapi sekali?!” tanyaku ,lalu dia tersenyum padaku omo!!kenapa hari ini dia sangat tampan

 

” kau lupa, inikan hari ulang tahunmu, jadi aku akan menuruti kemauanmu” katanya lalu duduk disebelahku, apa ulang tahun tahun depan aku masih bisa bersamanya, bersama Kim Jongwoon??

 

” Jinja?? jadi kau akan menemaniku kemana aku mau??” tanyaku,

 

” Hu’um kemanapun kau mau “

 

 

Author POV

 

 Walaupun Yesung sibuk promosi dengan groupnya Super Junior tapi dia masih menyempatkan waktu untuk Hyuna, ya Hyuna sekarang sedang ulang tahun, ini merupakan keajaiban Tuhan dia bisa merayakan ulang tahunnya lagi, walaupun kemungkinan tahun depan dia sudah tidak bisa merayakannya, tapi Yesung optimis Hyuna bisa hidup lebih lama dan berada disampingnya, egois memang karena yesungpun sebenarnya tahu betapa menderitanya yeoja ini karena menahan setiap sakit yang datang tiba-tiba dan juga puluhan keping obat dan jarum suntik menghiasai hari-harinya, tapi dalam hatinya ia ingin Hyuna mengakhiri penderitaanya.

 

Hari ini Hyuna meminta Yesung menemaninya ketempat dimana mereka pertama kali bertemu, ditempat Hyuna pertama kali melihat seorang Kim Jongwoon

mereka berdua memasuki pelataran sekolah yang sepi yak arena hari ini hari minggu jadi tidak ada siswa yang beraktifitas disekolah ini.

 

” Na-ya untuk apa kita kesini, inikan smpmu dulu “ kata yesung, tapi Hyuna tidak menanggapinya dia sibuk melihat-lihat sekeliling area sekolah tapi tentu saja dia dalam keadaan duduk karena dia duduk dikursi roda,

 

” Jongwoon oppa, kamu tidak ingat? Ini aku pertama kali melihatmu disini??” kata Hyuna,

 

” ahh, aku ingat saat itu kau bersama Jongjinkan sedang bertengkar, lalu aku dipanggil untuk menjemput Jongjin” kata Yesung

” yeoja macam apa, bertengkar dengan namja “ kata Yesung mencibir, lalu Hyuna menatapnya

 

” Ya Jongwoon, adikmu memang nakal dia mendorongku saat aku ditepi kolam, makanya aku mengejar lalu menjambak rambutnya” kata Hyuna, lalu Yesung tertawa mendengar cerita Hyuna,

 

” kau tahu aku mengira dulu kamu sangat urakan, yeoja apa yang berani menyerang namja, mana masih smp aku dulu ilfill sekali padamu “ kata Jongwoon menggoda Hyuna,

 

” Yaa!! Lalu untuk apa kau memgejarku waktu itu untuk menjadikan aku yeojachingumu!! “ kata Hyuna mengercutkan bibirnya, Yesung lalu tertawa puas membuat kekasihnya itu kesal,

 

” setelah diberitau Jongjin bahwa kau menyukaiku, aku langsung berubah pikiran!! Aku kira dulu kau menyukai Jongjin hingga setiap ada tugas kau selalu mengunjungi rumah kami ternyata dibalik semua itu, kau menyukaiku!! Dasar yeoja licikk!!” kata Yesung mencibir, hingga cubitan mendarat dipinggangnya

 

” awww appo” kata Yesung sambil memeganggi pinggangnya

” kau masih kuat untuk menganiayaku, akan aku balas nanti “ kata Yesung menyeringai, sedang Hyuna hanya tertawa melihat kekasihnya itu kesakitan

 

” oppa kalau aku sudah tiada, kau jangan melupakan tempat ini arasseo” kata Hyuna, sedang Yesung hanya memandang kearah lain berusaha tegar dan siap suatu saat Hyuna akan pergi selama-lamanya

 

” ne ara!! aku tidak akan pernah lupa” kata Yesung berusaha tersenyum sebenarnya ia pura-pura tegar saat Hyuna mengatakan ia akan pergi selama-lamanya padahal Yesung mati-matian menahan sesak didadanya, ia ingin menjerit dan menangis.

” Justru aku yang seharusnya bertanya, kau jangan melupakan tempat ini, mungkin disana nanti akan ada tempat indah jadi kau mungkin saja melupakan tempat ini!” kata yesung

 

” tidak mungkin, aku akan mengingat terus walaupun aku sudah ada tiada” kata Hyuna, ini sakit memang keduanya terlihat sangat tegar menghadapi keadaan ini, tapi dibalik semua itu sebenarnya baik Yesung ataupun Hyuna sama-sama sakit dan tidak ingin terpisah.

Kini keduanya menuju Taman kota, tempat dimana Yesung mengajak Hyuna pertama kali mereka berkencan menjadi sepasang kekasih.

 

” oppa, kenapa kau mengajakku kesini aku kan tadi ingin ke Sungai Han” kata Hyuna..sementara Yesung hanya tersenyum sambil mendorong Hyuna yang duduk dalam kursi rodanya

 

” kau tidak ingat, inikan tempat kenangan kita” kata Yesung, lalu mereka memilih tempat yang teduh dan nyaman

 

” apa jangan-jangan kau melupakan tempat ini, aigoo malang betul nasibku!!” kata Yesung frustasi, sedang Hyuna hanya tersenyum dia ingat betul bagaimana dia bisa lupa akan taman ini, ini adalah kenangan yang akan dibawanya sampai mati, ya ditempat ini mereka pertama kali berkencan menjadi sepasang kekasih saat itu ada pengalaman lucu dimana yesung akan mencium hyuna tiba-tiba ada petugas taman yang memergoki mereka,

 

” hey kau kenapa tertawa sendiri, ada yang lucu” tanya Yesung saat mengetahui Hyuna tertawa sendiri, Yesung tidak tahu Hyuna tertawa karena apa, Hyuna membayangkan saat-saat ia akan berciuman dengan Yesung,

 

” anniya aku hanya teringat saat pertama, oppa menciumku “ kata Hyuna tersenyum sedang Yesung tampak malu sekali, kejadian itu diluar kehendaknya

 

” Yaaya kau puas membuatku malu, itu juga salahmu Na-ya” sahut Yesung

 

” Mwo?? Aku, kenapa bisa salahku? kau sendiri yang terlalu lama menciumku” jawab Hyuna dan itu membuat Yesung malu seketika, begitupun Hyuna dia juga malu

 

” ahh, sudahh jangan membahasnya lagi, tapi waktu itu kau juga sukakan! Apa kau mau aku ulangi lagi kejadian yang lalu hum??” goda Yesung,

 

” Sirheo, apa kau lupa sekarang kau bukan orang biasa kau adalah Yesung Super Junior, bukan Kim Jongwoon “ kata Hyuna, sedang Yesung hanya menghela nafasnya

 

” na-ya aku akan menjadi Kim Jongwoon bagimu tidak akan berubah, jangan pernah menganggap aku sebagai idol seperti saat kita bertemu arasseo!!” kata Yesung meyakinkan Hyuna,

 

 

* * *

 

Hari sudah menjelang sore, Yesung dan Hyuna sedang menikmati indahnya sungai Han dan juga sinar matahari yang mulai meredup, pantulan sinarnya mengenai aliran sungai membuat keindahan tersendiri dari sunghai yang menghiasai kota Seoul disore hari

 

” apakah tahun depan dan seterusnya aku masih bisa merayakan ulang tahun denganmu oppa??” kata Hyuna tapi matanya masih menatap kedepan memandang katahari yang mulai terbenam

yesung lalu menoleh kearah Hyuna, ia melihat kesedihan diwajah cantik tapi kini terlihat pucat itu, angin yang semilir meniup anak rambut Hyuna yang semakin membuatnya semakin cantik dimata Yesung

Yesung tidak tahu akan menjawab apa, seakan lidahnya kelu untuk mengatakannya, dan juga tenggorokkannya seakan tercekat menelan ludah pun sulit.

 

” oppa, aku tahu tahun depan mungkin aku tidak akan merayakan ulang tahun ini lagi, dan mungkin ini yang terakhir tapi aku sangat senang semua keinginanku terkabul “

 

” Mwo?? Na-ya jangan berbicara seperti itu lagi jebal” kata Yesung yang sudah sangat sering mendengar Hyuna berkata seperti itu tapi, apa boleh buat inilah kenyataan yang sebenarnya yang harus mereka hadapi

 

”lambat laun, kau harus bisa hidup tanpa aku “ kata Hyuna

tak terasa air matanya jatuh perlahan dipipinya, dia coba menahan agar tidak menangis tapi air mata ini keluar dengan sendirinya, yesung yang mengetahuinya lalu berjongkok dan menghapus airmata Hyuna dan merengkuh tubuh Hyuna kedalam pelukannya, tanpa ada kata-kata yang keluar dari mulut Yesung

 

” Na-ya uljima” kata Yesung sambil mengusap punggung Hyuna,

” kau harus tahu kau akan tetap hidup dihatiku Hyuna” kata Yesung dengan nada bergetar menahan air mata yang akan jatuh tapi ia masih bisa menahan

 

” andwee!! “ Hyuna melepas pelukan Yesung, “ aku ingin kau juga mempunyai penggantiku oppa, jangan sampai kau terus terikat denganku, kau juga berhak hidup bahagia kelak dengan wanita yang akan mendampingimu sepanjang usiamu” kata Hyuna yang tengah menatap Yesung, Hyuna melihat wajah Yesung matanya kini memerah seakan menahan airmata, ia tahu yesung akan menangis, ia buru-buru menghapus airnmatanya lagi

 

” oppa, aku ingin berjalan sendiri, aku ingin mengitari tepi sungai” kata Hyuna mengalihkan pandangannya, lalu dia berdiri dan berusaha berjalan

 

” gwenchanayo” tanya yesung, Hyuna tersenyum lalu mengangguk dan berjalan perlahan lahan, yesung lalu mengikuti Hyuna yang berjalan disampingnya tiba-tiba kaki Hyuna agak terpeleset yesung dengan sigap menahan tubuh Hyuna dengan merangkul pinggang ramping Hyuna,

 

” Na-ya gwenchanayo??” tanya yesung khawatir, kini posisinya tangan Yesung masih merangkul pinggang Hyuna

 

” ne, nan gwenchana” kata Hyuna berusaha lepas dari pelukan Yesung, tapi tangan Yesung masih kuat menahannya, sedang tangan Yesung yang satunya kini beralih ketengkuk Hyuna, Yesung mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan Hyuna hanya diam dan jantungnya pun berdetak lebih kencang dari biasanya demikian juga Yesung, pelan tapi pasti bibir yesung sudah menempel dibibir Hyuna, lalu melumatnya pelan, Hyuna yang terbawa suasana hanya bisa memejamkan mata, Yesung semakin memperdalam ciumannya agar Hyuna juga membalasnya, lambat laun Hyuna juga membalas ciuman dari kekasihnya itu, tangan Hyunapun beralih keleher Yesung untuk memperdalam ciumannya, ia sempat berpikir apakah ini ciuman terakhirnya dengan seorang Kim Jongwoon?? Entahlah tapi ia hanya menikmati sensasi ciuman yang menggila yang diberikan Yesung untuknya.

 

 

 

* * *

 

 

 

Yesung mengantarakan Hyuna sampai dirumah, hingga memastikan Hyuna benar-benar istirahat dan juga meminum obat yang diberikan dokter untuknya,

” oppa, kau tidak pulang?” kata Hyuna, yang menatap wajah kekasihnya sedikit kucel karena seharian menemaninya kemanapun ia pergi, lalu Yesung berbalik menghadap jendela yang ada dikara Hyuna, matanya menerawang keluar hyuna tampak bingung terhadap sikap Yesung??

 

“ oppa??kau kenapa ??” kata Hyuna lalu mendekat ke tempat Yesung berdiri, Yesung masih belum berbalik, ia masih menatap keluar

 

“ sebaiknya oppa istirahat pasti besok kau akan sibuk, aku tidak ingin kau sakit gara-gara mengantarkan kemanapun aku mau!!” kata Hyuna, Yesung hanya tidak kuasa kini ia tidak kuat lagi menahan semuanya, ia ingin menangis ia tidak ingin kehilangan Hyuna, selama ini ia berusaha tegar menghadapinya, tapi kali ini yesung merasa ia akan kehilangan Hyuna selama-lamanya, kehilangan seorang gadis yang dicintainya, gadis yang selalu memberinya energi disaat dia kehilangan semangat hidup.

 

” oppa…kau lihat bintang, ya??” tanya Hyuna, tapi Yesung tetap diam bukan ia tak mau menjawab tapi kini ia tak tahu harus berbuat apa untuk Hyuna agar dia sembuh dari sakitnya

” Kau tahu katanya orang yang meninggal kelak akan menjadi bintang, jadi kalau aku sudah tiada nanti kau lihatlah bintang-bintang dilangit, diantara bintang-bintang itu ada aku “ kata Hyuna lagi,

 

Yesung berbalik, kini ia menatap Hyuna, Hyuna terkejut ternyata Yesung menahan airmata bisa dilihat kini matanya memerah, Hyuna merasa bersalah karena membuat Yesung bersedih

” Na-ya aku takut kehilanganmu” kata Yesung lalu memeluk tubuh kekasihnya itu mendekap erat sekali, sebenarnya Yesung tak ingin menangis tapi kali ini ia tak dapat menahan airmata yang keluar dari pelupuk matanya yang sipit itu.

 

Hyuna POV

 

Aigoo~ aku telah membuatnya seperti ini, Kim Jongwoonku kini dia menangis, apa aku terlalu menyakitkannya, kenapa semuanya seprti ini?? Ya Tuhan jika aku meninggal nanti aku ingin dia tidak menangis lagi aku hanya ingin dia hidup normal layaknya namja, idol yang tidak terikat dengan pesakitan yeojanya.

 

” Oppa, katanya kau tidak ingin menangis uljima!!” kataku berusaha tegar, tapi rasanya mataku kini juga panas, airmataku berontak ingin keluar dan menetes.

Jongwoon oppa melepas pelukannya, kini aku dapat melihat wajahnya yang berlinang airmata,

 

” Na-ya aku harus berbuat apa agar kau sembuh “ katanya menatapku sendu, aku tak kuasa melihatnya seperti ini, kurasa dia sudah tak kuasa menahan gejolak dari dirinya, dia berusaha menahan airmata selama ini..tapi kini dia tak kuasa menahannya airmatanya.

aku menggeleng pelan,

” selama ini aku terlalu munafik Na-ya, berusaha mati-matian menahan airmata agar tidak menangis didepanmu padahal aku ingin sekali menangis saat melihat kau kesakitan, aku pura-pura tabah dan sabar saat melihat dirimu terbaring lemah sebenarnya itu bukan aku, dan inilah aku sebenarnya, aku tidak ingin kau pergi, aku takut kehilangan dirimu, bagaimana nanti aku hidup tanpamu nanti Na-ya“ katanya dan air mata terus mengalir dari matanya, aku juga tidak kuasa menahan airmataku, melihatnya seperti ini membuat airmataku jatuh menetes dan membasahi pipiku

 

” Oppa kau tidak perlu seperti ini, aku yakin oppa pasti bisa tanpa aku!! Berjanjilah kau harus membuka hati untuk yeoja, aku tidak mau kau hidup dalam kesendirian arasseo!! Aku yakin oppa pasti bisa” kataku memegang tangannya, menguatkannya yang takut akan kenyataan yang akan kami hadapi, ya berpisah untuk selama-lamanya.

tiba-tiba aku merasakan sakit dikepalaku, sakit yang biasa aku alami saat penyakitku mulai menyerang, tapi kali ini lebih sakit aku memandang Jongwoon oppa rasanya sudah buram..apa aku akan pingsan, ataukah ini akhir dari segalanya??

tiba-tiba kakiku lemas, saat akan jatuh Jongwoon oppa masih bisa menahanku

 

” Na-ya gwenchanayo??” katanya,

” Hyuna-ya!!!” tapi aku masih memegang kepalaku rasanya sangat sakit, aku tidak kuat lagi..semuanya tampak gelap hanya suara Jongwoon oppa saja yang aku dengar tapi lama-kelamaan suara itu memudar seiring aku tidak bisa merasakan sakit dikepalaku

 

 

* * *

 

Aku mendengar suara yang sangat aku kenali, eomma!! Ya suara eomma apa aku sudah ada dialam lain, aku berusaha membuka mataku tapi rasanya sangat berat, tapi perlahan aku bisa melihat putih, ya semua tampak putih, tapi ini rumah sakit!! Aku bisa diselamatkan lagi, yang pertama aku lihat wajah eomma, aigoo~ mata eomma terlihat sembab apa eomma habis menangis??

 

” eomma “ kataku,

 

” ne chagi~ kau sudah siuman?? Apa masih sakit, mana yang sakit??” kata eomma dia lalu memelukku, aku melihat appa dia tampak kusam, aku tahu appa sibuk bekerja juga sibuk mengurusiku,

” Na-ya “ kata appa kepadaku, kenapa semua ada, aku merasa ada yang aneh saat melihat kedua orang tuaku apa ini aku akan meninggalkannya selama-lamanya

 

” Jongwoon oppa “ kataku saat melihat dia ada disampingku, kenapa dia ada disini apa dari kemarin dia tidak kedorm Super Junior?? Aku merasa sangat bersalah membuat dia seperti ini, tapi ini semua akan berakhir aku akan meninggalkan kalian semua, diam-diam aku kemarin lusa mendengar Dokter berbicara dengan eomma dan juga Jongwoon oppa serta appaku, bahwa umurku hanya menghitung hari saja, sungguh hebat aku bisa hidup lebih dari umur yang ditetapkan dokter waktu itu, tapi kali ini memang sudah tidak bisa lagi, appa juga berusaha mengobatkan aku keluar negeri tapi hasilnya percuma hasilnya sama saja, mungkin ini adalah takdirku.

 

” Na-ya kau sudah baikkan??” kata Jongwoon oppa

aku mengangguk dan berusaha tersenyum , tapi kenapa rasanya hidupku hanya untuk hari ini,

 

” eomma uljima “ kataku saat melihat eomma menangis lalu memelukku, aku masih terbaring lemah aku tak kuasa untuk bangun dari tempatku, aku ingin bertemu Yura, ya gadis itu dimana?? Aku harus bertemu dengannya sebelum aku benar-benar pergi!

Tapi aku takut membuat Yura sedih sebaiknya tidak usah.

 

” appa” kataku lalu appa berjalan kearahku aku tahu, appa orang yang tegar tapi kali ini aku dapat melihat airmatanya keluar begitu deras, aku anak satu-satunya mereka akan bersama siapa nanti jika aku tiada??siapa yang akan menemani eomma saat appa sibuk bekerja, siapa yang akan menemani appa saat dia merasa bosan dan jenuh, tidak akan ada lagi yang memijit appa, tidak ada lagi omelan untukku dari mulut eomma.

 

” Hyuna-ya appa sangat menyayangimu “ kata appa mencium keningku

 

” eomma, appa aku berterima kasih telah dilahirkan menjadi anakmu, jeongmal gamshamnida, aku tidak bisa membalas semua kasih sayangmu” kataku kulihat eomma menangis hebat dan juga appa, Jongwoon oppa dia sesekali mengelap air matanya,

 

” Na-ya sudahlah kau istirahat nak, biar eomma panggil dokter “ kata eomma khawatir tapi inilah waktunya aku akan meninggalkan mereka orang yang aku cintai

 

” jangan eomma!! Aku baik-baik saja, aku hanya ingin kalian tetap disampingku sampai aku….” Kataku terputus ketika Jongwoon oppa memelukku tiba-tiba

 

” oppa?? “

 

” Na-ya aku akan selalu disampingmu” katanya lalu dia menatapku,

 

” oppa kau juga harus berjanji “ tangannya menggenggam tanganku erat, aku pasti akan merindukannya nanti, merindukan senyumnya candaan dan juga segala yang ada didirinya,

 

” Mwo” katanya masih disampingku

 

” kau harus hidup dengan baik, tidak usah memikirkan aku lagi pikirkan karirmu dan semoga kau menemukan yeoja yang kau cintai kelak untuk menjadi pendampingmu arasseo!! “ kataku panjang lebar dan juga berlinang airmata, kulihat Jongwoon oppa hanya menggeleng pelan

 

” oppa, uljima” aku melihat dia mulai menangis aku tahu dari tadi dia berusaha menahan tangis, dia lalu memeluk tubuhku yang masih terbaring aku mendengar suara tangisnya tepat ditelingaku

 

” Na…Na-ya jebal jangan pergi” katanya masih memelukku, aku tidak bisa berkata apa-apa lagi yang aku ingin katakan padanya adalah melepaskanku selama-lamannya

dia melepas pelukanku,

 

” oppa, kau bisa melepasku~jebal aku ingin kau hidup dengan baik arasseo!! Kalau kau tidak berjanji aku disana pasti tidak akan tenang disana ??” kataku kali ini kulihat dia agak tenang

 

” ne aku janji padamu, “ katanya dengan nada bergetar

 

” appa, eomma jeongmal mianhae aku selalu menyusahkan kalian, aku bukan anak yang baik bukan?? Nanti jika aku sudah tiada kalian jangan bertengkar lagi, appa jaga eomma dia sebenarnya sangat merindukanmu saat appa keluar negeri” kataku, kulihat appa menangis memeluk eomma yang ada disampingku, aku melihat ada dua orang, mereka sangat tampan apakah ini malaikat???

 

” Jongwoon oppa, aku bahagia denganmu, jeongmal gomawo atas semua yang kau lakukan untukku aku senang bisa mengenalmu,” kataku menatap Jongwoon oppa, aku melihat dia begitu teduh ya Tuhan semoga dia baik-baik saja saat aku meninggalkannya

” aku akan melihatmu menyanyi percayalah, awas saja kalau menyanyimu jelek sekali”

tapi kelihatannya pandanganku sudah buram semuanya hanya samara-samar dimataku, apakah ini waktunya aku pergi??

 

 

Yesung POV

 

 

Ya Tuhan Hyuna, apakah dia akan benar-benar pergi untuk selama-lamanya?? Aku belum siap kehilangannya, dia begitu berarti untukku bagaimana aku bisa hidup tanpa dia, Hyuna bagai udara yang aku hirup setiap hari,andwee andwee!!!

aku masih menggenggam erat tangannya, aku memang sudah mendapat ijin dari leeteuk hyung dan juga manager, untuk tidak ikut perform hari ini karena mereka juga tahu posisiku,

 

“ oppa kenapa semuanya tampak putih” kata Hyuna, tenggorokanku seperti tercekat aku tidak bisa berkata apa-apa lagi, aku tahu ini saatnya dia pergi

 

” eomma, appa saranghae “ kata Hyuna, sedang eommanya hanya menangis sambil mengelus-elus pipi anak satu-satunya itu, aku tidak tahu apa yang terjadi ketika Hyuna meninggalkan mereka, mereka hanya mempunyai Hyuna didunia ini, tapi kini hyuna akan…..

 

” Na-ya “ kata Nyonya Park yang terus menangis

 

“ Jongwoon oppa saranghae…..” katanya lemah..tiba-tiba gengganmanku ditanganya juga ikut melemah, aku melihatnya dia menutup mata pelan-pelan, ya Tuhan Hyuna!!

 

” Na-ya…Na-ya “ kataku frustasi, tiba-tiba suara dari alat pendetak jantung berbunyi, andwee andwee

 

“ Hyuna-ya jebal jangan tinggalkan eomma…” kulihat nyonya Park sangat terpukul begitupun juga Tuan Park..dan selkelompok Dokter perawat juga mulai berdatangan dikamar ini, aku masih tidak percaya semua ini akan terjadi, dia benar-benar pergi meninggalkanku selama-lamanya, aku tidak tahu apa aku sanggup memenuhi janjiku untuknya yaitu menemukan yeoja yang tepat rasanya seluruh cintaku hanya untuknya seorang Hyuna.

 

 

Aku hanya bisa melihat Dokter berusaha menyelamatkan Hyuna, tapi hasilnya sia-sia Hyuna dia telah pergi untuk selama-lamanya. Kulihat Nyonya Park menangis begitu hebat, dan juga Tuan Park dia begitu sedih bagaimana tidak Hyuna adalah anak satu-satunya yang dimiliki mereka,

Na-ya selamat tinggal semoga kau tenang disana, aku akan selalu mengingatmu disepanjang usiaku.

Saranghae…..jeongmal saranghae

 

Epilog

6 November 2011

 

 

Hari ini aku sengaja kemakam Hyuna bukan hari ini saja aku selalu kesini saat ulang tahun dan juga saat aku rindu padanya aku menyempatkan kesini. Tapi aku akhir-akhir ini sibuk jadi aku baru bisa kesini aku ingin berbagi kebahagian dengannya, pasti dia sangat suka !!

 

Ditanganku sudah siap dengan sebuket mawar putih bunga kesukaannya dan juga aku memakai topi dan kacamata hitam agar aku tidak dikenali, sekarang aku tidak seperti dulu, siapa yang tidak tahu Super Junior?? Anak kecilpun tahu hanya orang yang sangat primitive atau baru keluar dari semedi ribuan tahun yang tidak tahu Super Junior, apalagi aku Yesung, lead Vokal yang sangat Tampan.

 

saat aku memasuki area pemakaman, aku berjalan agak menunduk sambil aku mencium bunga mawar putih. Entah aku suka sekali mencium bunga ini mengingatkanku pada Hyuna, sepertinya tidak bisa hitung

Tiba-tiba dari arah berlawanan,

Bukkkkk

seseorang menabrakku, ani seorang yeoja dia terjatuh!! Salah sendiri berjalan begitu cepat tidak melihat apa yang ada didepannya

 

” Aww!!! “ katanya saat tersungkur ketanah, dasar yeoja ceroboh, lihat bungaku juga agak sedikit berantakan akibat ulahnya

” Ahjusshi kau tidak lihat-lihat kalau berjalan ???” katanya, aish apa katanya

 

” Nona gwenchanayo” kataku berbaik hati, tidak lucu nanti dia menuntutku nanti karena penganiayaan

 

” aish ~ kau tidak lihat aku terjatuh, “ katanya lalu berdiri,

” ne, “ aku berusaha membantunya tapi tangannya menepisku, apa dia belum tahu aku Yesung Super Junior??? Mwo!!!! Ahh kurasa karena aku memakai topi dan memakai kacamata jadi dia tidak tahu, aku bisa memaklumi

 

” tidak perlu !!” katanya lalu pergi, dan dia agak setengah berlari seperti buru-buru, ahh dasar yeoja aneh, tapi kelihatannya aku pernah melihatnya, tapi dimana??

 

Lebih baik aku segera kemakam Na-ya, dari pada mengurusi hal yang tidak penting. Aku sudah ada didepan makamnya, tapi tunggu ada bunga?? Aku mendekat mawar putih?? Orang ini juga tahu bunga kesukaan Hyuna, apa orang tua Hyuna, anniyo!!

Bunga ini masih segar, dan ini masih baru apakah ada orang lain kesini sebelum aku?? Tiba-tiba pikiranku tertuju pada yeoja yang tadi menabrakku, tapi siapa dia Hyuna, aku bahkan hafal saudar-saudaranya. Aku berlari mengejar gadis itu, tapi kuedarkan pandanganku yeoja itu sudah tidak ada!!apakah dia yeoja yang mendapat donor kornea dari Hyuna? Ya Hyuna memang mendonorkan korneanya pada seorang Yeoja tapi yeoja itu aku tidak tahu!!

 

The End

 

Kyaaaaa~ endingnya gag enak banget #author gigit kkoming

pingin buat penasaran aja siapakah Yeoja yang menabrak atau yang bertabrakan dengan Yesung dimakan tadi, apakah saya authornya *plakkkk

 

Wookie, yang sudah baca harap meninggalkan jejaknya, bagaimana FF ini mau buat FF yang bikin nangis tapi kayaknya ini Gagallllll  

akankah ada After Story???

5 thoughts on “[FF Freelance] Our Love (Oneshot)

  1. Saya thor.. Saya yang nangis *tunjuk tangan*. 5 lmbr tissue hbs gra” bca ni ff. Pgn banget punya namjachingu kyk Jongwoon oppa.. Di tunggu karya-karya selanjutnya

Don't be a silent reader & leave your comment, please!