Me Plus You (Sequel)

 

 

Judul FF        : Me plus You (Sequel)

Nama author : Kang Haneul

Rating FF      : PG-13

Genre           : Romance (?)

Main Cast      : Baek Su Min as Kang Haneul

Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun

Disclaimer     : huahahha akhirnya untuk para reader yang udah baca me plus you sebelumnya dan minta sequel, ini dia jadinya.. huahh minta kritik sama sarannya banget hehe sama mampir ya ke bluehankang.wordpress.com 😛

Di fanfic ini, jangan terlalu berharap Kyuhyun akan mengeluarkan evil andalannya tapi aku sengaja buat Kyuhyun jadi manis banget. Siap-siap muntah *inilebay

-<>-

Kyuhyun mendesis kesal ketika sambungan teleponnya dengan Haneul terputus begitu saja, tanpa sapaan atau ucapan yang biasa gadis itu katakan ketika mengakhiri sambungannya. Tunggu sebentar, apa yang gadis itu katakan tadi? Pergi jalan-jalan? Dengan Kim Jung Mo? Siapa pula Kim Jung Mo itu?

Kyuhyun mencoba mengingat-ingat kembali apakah Haneul pernah mengatakan padanya kalau gadis itu memiliki teman pria sebegitu dekat selain Kyuhyun sendiri. Tapi, semakin ia berpikir, semakin ia menyadari kalau hanya dirinya, pria yang bisa berlama-lama dengan gadis itu. Kang Haneul memang bukan tipe wanita yang manja melainkan ia lebih suka menyendiri, membaca buku, membeli buku dan menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk berkutat dengan ratusan koleksi bukunya. Awalnya, Kyuhyun berpikir gadis itu sangat ketinggalan jaman. Tetapi saat ia mendengar Haneul berbicara, ia bisa melihat  betapa berwawasannya gadis itu.

“Jino Hyung, apa aku pernah bercerita kalau Haneul memiliki teman pria selain diriku?” tanya Kyuhyun kepada Jino, Managernya yang sedang asik dengan note kecil dan bolpoint yang ada ditangannya. Jino terlihat mendongak menatap Kyuhyun lalu mengerutkan keningnya.

“Kang Haneul? Aku rasa kau tidak pernah bercerita,” jawab Jino disertai dengan gelengan kepalanya.

Kyuhyun mengaduh mengiyakan. Benar, kan? Gadis itu tidak memiliki teman pria selain dirinya dan tentu saja ia tidak terima kalau gadis itu berdekat-dekatan dengan pria lain. Lagipula, mereka kan sudah berkencan. Ups, tunggu.Berkencan? Kyuhyun bahkan belum menjawab perasaan gadis itu terhadapnya.

Ah, aku akan pergi sebentar. Aku janji akan kembali sebelum acara music ini di mulai, ya?” Kyuhyun menepuk pundak managernya itu lalu pergi berlalu, bahkan sebelum Jino mengeluarkan suaranya.

“Aish! Awas kau, Haneul!” geram Kyuhyun tertahan. Matanya menyipit, menyiratkan ia benar-benar kesal dengan gadis itu.

+++

Kyuhyun berdiri tidak jauh dari gerbang apartemen Kang Haneul.Ia baru saja dari apartemen gadis itu dan tidak menemukannya disana. Gadis itu tidak menjawab panggilan telepon apartemennya dan tidak membuka pintu, sepertinya gadis itu sedang tidak ada di dalam apartemen. Ia berdiri sambil menyembunyikan wajahnya, berharap tidak ada seseorang atau fansnya yang melihatnya berada di tempat ini. Tiba-tiba mata Kyuhyun membulat ketika melihat seorang gadis yang ia yakini adalah Haneul sedang berjalan menuju gerbang apartemen dengan seorang pria. Oh, baiklah, gadis itu benar-benar membuat emosi dirinya yang terpendam kembali bergelora. Saat pria yang bersama Haneul berlalu, Kyuhyun langsung saja menghampiri Haneul dan menarik lengan gadis itu.

“Ya tuhan! Cho Kyuhyun! Apa yang sedang kau lakukan? Aish, kalau fansmu melihat, Bagaimana? Cepat masuk ke apartemenku,” ujar Haneul dengan nada kesal.Kyuhyun hanya tersenyum ketika melihat Haneul menggandeng tangannya dan membawanya masuk ke dalam apartemen gadis itu.

Ketika mereka sudah memasuki apartemen Haneul, Kyuhyun  langsung saja menghempaskan tubuhnya ke sofa yang berada di dekat tempat tidur. Ia yakin sekali, dirinya sudah lama tidak datang ke tempat ini.

“Cepat katakan apa yang ingin kau katakan.Aku sibuk,” gadis itu membuka sebuah kantung plastik dan mengeluarkan buku-bukunya lalu menatanya rapi di meja.

“Kau baru membeli buku?” tanya Kyuhyun penasaran. Gadis itu hanya mengangguk lalu menatap Kyuhyun sekilas.

“Tentu saja. Aku pergi dengan Kim Jung Mo.” Ditelinga Kyuhyun terdengar jelas kalau gadis itu menekankan nada bicaranya saat menyebutkan nama Kim Jung Mo. Kyuhyun memutar bolanya tidak peduli.

“Jangan pergi dengan orang lain lagi. Kalau kau ingin membeli buku, kau bisa menelponku, kan?”

“Aku sudah menelpon managermu dan katanya kau sibuk sekali.”

Ya! Harusnya kau menelponku bukan managerku,” Kyuhyun sangat geram saat Haneul tidak merespon ucapannya lagi. Gadis itu malah asik menata segala macam bukunya.

“Kau masih menganggapku jahat karena kau mengira aku menganggapmu main-main. Tentang kemarin, kau ingat?” tanya Kyuhyun dengan senyuman jahilnya. Ia bisa melihat Haneul mendelik ke arahnya lalu mencibir.

“Lupakan saja.”

“Benarkah? Kau mau aku melupakan di bagian mana? Bagian kau menyatakan—-” mulut Kyuhyun tiba-tiba saja terdekap oleh telapak tangan Haneul. Sementara itu, Kyuhyun tidak bisa menyembunyikan senyumannya lagi, meskipun, gadis itu sudah mendekap mulutnya dengan kedua telapak tangan.

“Jangan bicara lagi,” kata Haneul ketus.

Kyuhyun mengabaikan ucapan Haneul ketika melihat sebuah kalung terpasang di leher gadis itu. Tidak, ia tidak pernah melihat Haneul mengenakan kalung atau perhiasaan semacam itu dan ini aneh. Oh, ia tidak mau berpikir kalau kalung itu dari pria yang baru saja mengantarnya tadi.

“Dari mana kalung itu? Aku belum pernah melihatnya,” kata Kyuhyun dengan nada datar sambil menunjuk leher Haneul. Gadis itu terenyum singkat lalu mengenggam kalungnya.

“Ini dari Jung Mo. Ia membawakannya khusus dari Thailand.”

Kyuhyun langsung saja menarik kalung itu dari leher Haneul lalu membuangnya keluar melalui jendela kecil di dekatnya. Haneul membulatkan matanya lalu berlari menuju jendela. Ia mengeluarkan kepalanya dari jendela, menebak dimana kalung itu terjatuh. Tetapi, nihil. Kalung itu tidak terlihat dimanapun. Hanuel memutar tubuhnya, menatap Kyuhyun dengan wajah marah. Ia berlari menuju Kyuhyun dan bersiap untuk memukulnya, namun ternyata Haneul lebih memilih menjatuhkan tubuhnya di ranjang yang empuk dan menangis dengan suara yang keras.

Hei hei, Ya! Haneul! Aku tidak sengaja, sungguh.” Kyuhyun mendekat ke arah Haneul untuk menyentuh pundak gadis itu tetapi dengan cepat Haneul menepis tangan Kyuhyun dan tetap menangis seperti anak kecil yang sedang kehilangan mainannya.

“Kau jelas-jelas sengaja membuangnya. Jung Mo mengatakan kalau itu hanya ada satu di dunia.”

Ya! Aku bisa membelikanmu lebih indah dari kalung itu,” seru Kyuhyun tertahan.Ia sedikit khawatir melihat gadis itu menangis. Ia bahkan baru pertama kali ini melihat gadis itu menangis seperti anak kecil.

“Aku tidak mau. Aku mau kalung dari Jung Mo! Kau harus memaksa Jung Mo membelikannya untukku.”

Ya! Aku bahkan tidak mengenal Jung Mo-mu. Aish! Yasudah, Aku minta maaf,” rajuk Kyuhyun sembari mencoba merangkul pundak gadis itu. Lagi-lagi Haneul menepis tangan Kyuhyun lalu membuang mukanya.

“Tidak perlu. Pulang saja kau!”

“Kau boleh meminta apapun,” tawar Kyuhyun yakin. Selanjutnya, ia bisa melihat gadis itu tersenyum lebar lalu melirik ke arahnya. Oh, tunggu, sepertinya tawaran ini benar-benar salah.

“Yakin? Aku boleh meminta apapun?”

“Apa?”

“Aku ingin jalan-jalan lalu membeli buku.”

Benarkan? Tawaran itu benar-benar salah. Aish, ia bisa bangkrut kalau membelikan buku yang gadis itu inginkan.

“Tentu saja dengan nominal yang aku batasi,” tawar Kyuhyun lagi.Gadis itu langsung mendengus kesal dan mendorong Kyuhyun menjauh darinya.

“Lupakan saja,” kata gadis itu lirih.

“Baiklah. Ayo kita pergi sekarang karena aku ada acara music nanti malam.”

Bibir gadis itu tersungging lebar kemudian ia menganggukkan kepalanya. Haneul langsung saja membuka lemarinya, mengambil beberapa potong baju dan masuk kedalam kamar mandi. Melihat itu, Kyuhyun hanya bisa merutuki dirinya sendiri. Ia benar-benar harus merogoh kantongnya untuk membeli buku yang gadis itu inginkan dan tentu saja tidak murah. Sialnya lagi, saat mengingat gadis itu tersenyum kepadanya tadi, ia merasa membeli buku untuk gadis itu benar-benar menguntungkan.

+++

“Kau sudah membawa kameramu? Nanti, kalau tertinggal pasti repot sekali,” kata Kyuhyun mengingatkan ketika mereka baru saja keluar dari apartemen Haneul.Gadis itu mengangguk lalu mengacungkan kameranya ke arah Kyuhyun. Ya, Haneul memang sangat menyukai photographi tapi ini hanya untuk memuaskan hobinya saja bukan untuk hal serius.

Satu lagi nilai plus dari Haneul adalah gadis itu tidak pernah repot-repot dengan tampilannya. Kini, ia hanya memakai celana pendeknya, kaos tidak berlengan dan jaket. Bahkan Haneul hanya memakai sandal biasa.

“Kau yakin kau tidak sibuk?” tanya Haneul dengan nada sedikit curiga.

“Tentu saja aku sibuk. Kau pikir penyanyi terkenal seperti aku ini tidak ada jadwal?”

Ish! Percuma saja aku bertanya baik-baik,” Haneul terlihat mendelik ke arah Kyuhyun kemudian mulai memainkan kameranya. Memotret dengan asal.

“Jangan memotret aku,” kata Kyuhyun sambil mengambil kamera dari tangan Haneul.

“Percaya diri sekali kau.Kembalikan!”

Kyuhyun menggeleng lalu mulai melihat isi foto di kamera itu. Ia mendegus kesal ketika menyadari kalau gadis itu memang memotret dirinya sendiri.

 

“Biar aku yang bawa kamera ini.Tenang saja, aku akan selalu memotretmu, Haneul ssi,” kata Kyuhyun dengan nada suara hormat yang terlalu dibuat-buat.

“Baiklah, Kyuhyun ssi. Memotretlah layaknya photographi professional.”

+++

Haneul dan Kyuhyun memang tidak pergi terlalu jauh.  Mereka hanya berjalan-jalan di sekitar Seoul di dekat apartemen haneul. Cuaca sedang baik dan mereka tidak perlu berjalan terlalu jauh untuk menikmati cuaca ini. Sebelum mereka pergi ke toko buku, Haneul dan Kyuhyun menyempatkan dirinya pergi ke taman untuk sekedar beristirahat. Di taman tersebut, terdapat pohon-pohon yang besar dengan dinding berbatu yang terukir. Kyuhyun langsung menarik Haneul yang sedang membuka jaketnya kesebuah tempat dengan latar pepohonan yang rindang. Gadis itu berdiri ditengahnya, lalu dengan cepat Kyuhyun memotret gadis itu. Bahkan gadis itu belum sempat merencanakan gaya apa yang harus ia lakukan saat berfoto dan membuat gadis itu terlihat sedang memajukan bibirnya ketika mereka melihat hasil foto Kyuhyun.

“Ya! Aku masih belum tersenyum! lihat! Memalukan sekali!”

 

Kyuhyun hanya bisa terkekeh lalu menyuruh gadis itu memakai jaketnya kembali. Haneul mendengus kesal dan menuruti perintah Kyuhyun. Setelah itu, Haneul langsung menarik Kyuhyun dan mengajaknya menuju sebuah dinding yang terukir dengan ukiran yang indah. Haneul menatap ukiran itu dengan kagum.Gadis itu memajukan wajahnya mendekat ke arah dinding, seksama meniti lengkungan ukiran itu. Kyuhyun hanya tertawa melihatnya lalu menepuk kepala Haneul pelan sampai membuat Haneul mendelik kesal ke arahnya.

“Aish! Aku lelah. Kau tahu tidak?” tanya Kyuhyun dengan nada kesal. Sementara itu, Haneul hanya mengendikkan bahunya lalu berjalan menuju sebuah tangga tak jauh darinya.Ia duduk di tangga itu sambil meluruskan kakinya kemudian menatap Kyuhyun dengan wajah datar.

“Katanya kau lelah.Cepat duduk disini,” Haneul menepuk bagian sebelah kiri tempat duduknya, seperti menyuruh agar Kyuhyun juga duduk disampingnya. Bukannya menuruti kemauan gadis itu, Kyuhyun malah memotret Haneul yang sedang meluruskan kakinya dan terlihat sedang menatap ke arah lain.

 

Mendengar suara blitz dari kamera itu, Haneul langsung saja bangkit berdiri kemudian memukul lengan Kyuhyun sampai membuat pria itu meringis pelan.

“Rasakan! Aku mau ke toko buku sekarang. Bukankah, kau sibuk sekali, Kyuhyun ssi?

+++

Kyuhyun benar-benar merasakan dirinya bodoh sekali ketika membayar buku yang Haneul pilih. Oke, ucapan Haneul tentang ia tidak akan membeli banyak buku memang benar tapi gadis itu tidak mengatakan kalau buku yang ia inginkan benar-benar mahal. Kyuhyun melirik ke arah Haneul yang sedang berjalan disampingnya sambil membawa paperbag berisi bukunya itu. Haneul bersenandung riang sambil sesekali melirik ke arah Kyuhyun. Baiklah, asalkan gadis itu senang, Kyuhyun juga akan senang.

“Huahh, aku baru tahu kau baik sekali,” ujar Haneul dengan senyumannya. Kyuhyun lagi-lagi hanya mencibir mendengarnya. Ia sudah mengenal kebiasaan Haneul. Gadis itu akan memuji seseorang ketika mendapatkan apa yang ia inginkan.

“Baru tahu? Sudah berapa lama kita bersahabat dan kau baru tahu?”

“Begitu saja marah. Yasudah, bagaimana kalau kita kembali ke apartemenku dan kau bisa kembali ke jadwalmu yang sibuk itu.”

“Tidak secepat ini Haneul ssi. Aku masih ingin berjalan-jalan.”

+++

Haneul mendegus kesal ketika Kyuhyun mengajaknya ke sebuah taman dengan pasir yang melapisi tanahnya. Dengan semena-mena pula, Kyuhyun menyuruh gadis itu berdiri disamping pohon besar dan memotret gadis itu disana. Haneul sama sekali tidak tersenyum ketika Kyuhyun memotretnya.

 

Sungguh, Haneul benci dengan pasir. Ini membuat kakinya gatal. Sialnya, pria itu malah terus-terus menyiramkan pasir itu keatas kakinya yang hanya memakai sandal, membuat begitu banyak pasir menempel di kakinya. Ia ingin memarahi pria itu tapi ketika melihat pria itu tertawa, kemarahannya seperti sirna. Ia benci ini. Ia benci menyadari kalau apa yang pria itu lakukan hampir tidak pernah membuatnya marah. Bahkan ketika ia mengungkapkan perasaannya kemarin di depan pria itu dan Kyuhyun sama sekali tidak menjawabnya, Haneul tidak merasakan sakit sedikitpun. Entah mengapa, Haneul selalu merasa yakin bahwa pria itu akan selalu bersamanya, selalu membutuhkannya dan selalu kembali kepadanya. Bukankah, itu pemikiran yang sangat gila?

Haneul bahkan merasa ia tidak perlu menjadi orang lain saat bersama pria itu. Ia tidak perlu mempertahankan gengsinya di depan pria itu dan ia selalu bisa mengekspresikan semua perasaannya. Apakah ini bertanda kalau ia benar-benar mencintai dan mempercayai Kyuhyun?

Ya! Cho Kyuhyun! Berhenti menyiram pasir ke kakiku! Lihat, semua pasirnya menempel!” seru Haneul geram. Sebelum ia sempat berbicara lagi, pria itu sepertinya sudah memotret Haneul, terdengar suara blizt dari kamera itu.

“Lihat! Kau jelek sekali!” kata Kyuhyun sambil tertawa.

 

Haneul melihat fotonya di dalam kamera yang sedang Kyuhyun pegang lalu mendegus kesal.

Ish! Karena aku sudah kesal! kau harus membelikan aku sesuatu! Aku mau susu coklat panas!! Yeay!” seru Haneul bersemangat. Ia langsung saja menarik tangan Kyuhyun dan membawanya ke tempat lain, ke sebuah cafe yang menjual susu coklat panas kesukaannya.

+++

“Ini namanya perampokan! Kau tidak hanya membeli susu coklat tapi kau membeli banyak cemilan. Apa-apan ini? jadi aku yang membawa paperbag bukumu,” keluh Kyuhyun sambil membenarkan posisi paperbag yang Haneul berikan begitu saja kepadanya. Pria itu juga harus memegang kamera Haneul dengan sangat hati-hati agar tidak terjatuh, mencegahnya agar tidak mengalami perampokan yang lebih banyak.

“Salahmu sendiri! Kau sudah membuatku kesal, itu pertama. Kedua, karena kau sering memotretku sembarangan.”

“Percaya diri sekali kau Haneul ssi.”

“Tentu saja. Kau tidak tahu aku gadis yang terlalu percaya diri? Sudah berapa lama kita bersahabat Kyuhyun ssi? Dan kau baru tahu?” tanya Haneul meniru pertanyaan Kyuhyun sebelumnya.

Benar-benar gadis ini! tentu saja Kyuhyun tidak mengatakannya secara lantang. Ia hanya melihat ke arah Haneul yang sedang kerepotan membawa kantong belanjaannya dan menggenggam cup berisi susu coklatnya. Astaga! Ia baru menyadari kalau hari ini adalah pertama kalinya mereka pergi bersama setelah satu tahun bersahabat. Apakah ini bisa disebut dengan berkencan?

 

Ketika Kyuhyun masih sibuk dengan segala pemikirannya, ia tiba-tiba merasakan Haneul sudah tidak ada disampingnya. Kyuhyun menoleh ke belakang dan sangat lega ketika Haneul sedang berjalan dibelakangnya. Haneul mengeluh kalau Kyuhyun berjalan dengan sangat cepat dan membuatnya kelelahan, jadi gadis itu hanya diam di tempat dan menunggu sampai Kyuhyun menyadari kalau Haneul tidak ada.

Pria itu hanya tersenyum mendengar keluhan Haneul. Kemudian, saat gadis itu sedang lengah, Kyuhyun langsung saja memposisikan kameranya untuk memotret Haneul. Ia memotret Haneul sampai dua kali dan gadis itu sepertinya tidak menyadarinya. Ya, Kyuhyun memang menyadari, selain membaca buku, Haneul sama sekali tidak mau di ganggu saat menikmati susu coklat panasnya. Benar-benar seperti anak kecil.

 

“Wah! Lihat! Disana jual parfum dan baju untuk anak-anak. Ayo kita kesana!” dengan tiba-tiba, Haneul menunjuk salah satu toko di seberang jalan dan lagi, Kyuhyun tidak bisa menolak ketika gadis itu menarik lengannya.

“Hari ini aku bangkrut dan semua karena dirimu.”

“Wah! Asik!” Balas Haneul ketika mendengar ucapan Kyuhyun, terlihat ia benar-benar tidak peduli dengan keluhan pria itu.

+++

Saat memasuki toko itu, Haneul mempercepat langkahnya menuju stand yang berisi parfum dengan botol berbentuk animasi. Ia mengambilnya dari rak, mencoba mengendus wangi dari parfum itu lalu menaruhnya kembali. Haneul melakukannya seperti itu hampir disemua stand yang ada. Kyuhyun melipat kedua tangannya didepan dada ketika melihat gadis itu tidak juga memilih parfum yang ingin ia beli.

“Haneul~ah, cepat pilih parfum yang kau inginkan sehabis itu kita pulang. Aku ada acara music jam sembilan nanti malam,” kata Kyuhyun dengan suara pelan, mencoba tidak terlalu menganggu keasikan Haenul.

“Kenapa tidak mengatakannya dari tadi? ini sudah hampir jam enam sore,” keluh Haneul pelan.

Gadis itu memutar tubuhnya kearah Kyuhyun dan ia terlalu terkejut ketika Kyuhyun benar-benar berada disampingnya. Cup berisi susu coklat itu membentur tubuh Kyuhyun dan malah menumpahkannya ke baju dan jaket Haneul. Gadis itu menggerang kesal lalu menyipitkan matanya, mencoba meminta pertanggungjawaban kepada pria itu.

“Kau yang salah! Jangan salahkan aku!” tukas Kyuhyun ketika melihat tatapan menyeramkan dari Haneul.

Ya! Bajuku basah semua! Ayo kita cari baju di toko ini!”

Kyuhyun dan Haneul langsung menuju bagian baju-baju yang dijual di toko ini. Haneul sangat bersyukur ketika ia menemukan sebuah kaos polos berwarna putih dengan ukuran yang paling besar dan ternyata baju itu hampir sama dengan ukuran bajunya. Ya, setidaknya tidak terlalu ketat dan kekecilan.

“Jadi, apa lagi yang kau inginkan? Jadi membeli parfumnya?” tanya Kyuhyun ketika melihat Haneul sudah berganti baju dan sedang asyik melihat syal berwarna-warni di toko itu.

“Tentu saja. Aku ingin membeli parfum ini dan syal ini,” jawab Haneul sambil mengacungkan barang yang di maksud. Haneul bisa mendengar helaan nafas Kyuhyun yang panjang dan gadis itu hanya bisa tertawa. Saat Kyuhyun membayar semua belanjaannya dan mereka hendak keluar dari toko, Haneul menyelipkan tangannya diantara lengan dan tubuh Kyuhyun. Haneul menyadari kalau Kyuhyun menatapnya dengan wajah bingung. Tetapi, ia tidak mempedulikannya dan kembali menarik pria itu menuju badut berbentuk elmo dan micky mouse yang tak jauh darinya.

“Cepat foto aku!” seru Haneul dengan nada gembira. Gadis itu mendekat ke arah badut berbentuk elmo lalu berfoto bersamanya.

“Kau mau aku fotokan?” tanya Haneul ketika Kyuhyun menyodorkan kameranya ke arah Haneul agar gadis itu bisa melihat hasil potretnya.

Kyuhyun menjawab pertanyaan Haneul dengan gelengan kepala lalu menarik gadis itu mendekat ke arahnya.

 

“Ayo cepat pulang, Haneul ssi,” bisik Kyuhyun dengan nada datar. Haneul mendengus kesal lalu berdecak kecil.

 

“Tidak seru!”

 

+++

 

Haneul memeluk dirinya sendiri ketika dirinya dan Kyuhyun sedang berjalan menuju apartemen. Ia merasa sedikit kedinginan mengingat ia hanya memakai kaos polos dan syal warna-warni yang ia alungkan di lehernya. Tiba-tiba saja, Haneul merasakan sebuah jaket tersampir di pundaknya dan ketika ia menoleh, ia melihat Kyuhyun sedang melotot kearahnya. Seperti mengisyaratkan Haneul agar memakai jaket itu. Haneul hanya tersenyum lalu memakainya.

 

“Lihat! Kalau kau memakai jaketku, kau terlihat lebih bagus,” puji Kyuhyun lebih dengan nada suara bangga.

 

“Apa maksudmu dengan bagus?”

 

Tanpa menjawab pertanyaan Haneul, Kyuhyun langsung saja memotret gadis itu dan memperlihatkannya pada Haneul.


“Lihat ini. Apa kau tidak sadar? Kau terlihat lebih berwibawa kalau memakai pakaianku.”

Haneul melongo ke kamera lalu mendelik ke arah Kyuhyun dengan tatapan tajam. Oke, rasanya saat ini Haneul benar-benar ingin memukul Kyuhyun dan membuangnya ke sungai Han. Astaga, ternyata pria ini benar-benar sangat percaya diri.

“Ya, ya. Terserahmu saja,” kata Haneul sambil memutar bola matanya.

Ketika mereka sudah sampai di depan pintu gerbang apertemen Haneul, Kyuhyun langsung saja mrangkul pundak gadis itu erat.

“Dengarkan aku baik-baik karena aku hanya mengucapkannya sekali saja.”

Bisikan yang Kyuhyun berikan tepat di telinga Haneul membuat gadis itu merinding. Anehnya, saat berdekatan seperti ini, Haneul merasa sentuhan pria itu membuatnya candu.

“Aku juga mencintaimu.”

Ucapan itu berhasil membuat Haneul langsung menoleh ke arah Kyuhyun. Sialnya, jarak wajah mereka sangat berdekatan dan ketika Haneul menoleh, bibir mereka bersentuhan beberapa detik. Haneul langsung saja mendorong Kyuhyun menjauh lalu menginjak kaki pria itu.

Ya! Aish! Kang Haneul! Kakiku sakit!” teriak Kyuhyun sambil memegang kakinya yang sengaja diinjak Haneul. Sementara gadis itu hanya terkekeh dan mengumpulkan segenap kekuatannya agar tidak terlihat gugup di depan pria itu.

“Kau harus menjawab pernyataanku tadi,” perintah Kyuhyun galak. Haneul mencibir dan semakin mendorong Kyuhyun pergi menjauh.

“Baiklah. Aku berterima kasih karena kau telah mengajakku berjalan-jalan dan membelikan aku buku. Dan ini, aku ganti.”

Haneul menyerahkan beberapa lembar uang ke arah Kyuhyun. Pria itu terlihat mengerutkan keningnya tidak mengerti.

“Ini untuk mengganti semua belanjaanku, terkecuali pembelian buku,” kata Haneul seperti bisa membaca pertanyaan yang Kyuhyun berikan hanya dengan tatapannya saja.

“Tidak perlu. Kau hanya harus membayar dengan pernyataan yang aku katakana tadi.”

“Yang mana?”

“Jangan berpura-pura bodoh, Haneul ssi.

“Aku mencintaimu,” kata Haneul lirih. Kyuhyun harus sampai memaksa gadis itu mengulangnya lagi. Tapi, Haneul yakin Kyuhyun sudah mendengar ucapannya, terlihat jelas di senyuman jahil yang pria itu berikan saat ini.

“Aku tahu kau mendengarnya! Sudah sana pergi, aku akan masuk.”

Haneul benar-benar meninggalkan Kyuhyun di depan pintu gerbang kemudian masuk ke dalam wilayah apartemen. Tapi, ia menyempatkan diri untuk menoleh ke belakang dan mendapati Kyuhyun sedang berjalan pergi menjauh sambil menggaruk-garuk kepalanya. Haneul tertawa kecil. Ia ingat jelas kalau Kyuhyun sudah menggaruk-garuk kepalanya berarti pria itu sedang gusar.

“Kau yang bodoh! Aku jelas-jelas juga mencintaimu,” Gumam Haneul sambil melangkahkan kakinya masuk kedalam apartemen.

The End.

huahhhh maaf banget kalo jelek. saran dan kritik di tunggu bangetttt 🙂

 

 

 

 

21 thoughts on “Me Plus You (Sequel)

    • hahaha enhyuk kan lagi nabung buat masa depan keluarganya onnie. dia kan abis beli rumah jadi bangkrut dikit hahahahaha 😛
      makasih ya onnie udah baca 🙂

    • huahahaha aku juga pas bikin ngebayangin jadi Haneulnya 😛 makasih ya udah baca
      iya ini sequel dari ficlet dengan judul yang sama. padahal ngga mau dibikin sequelnya tapi banyak yang saranin bikin sequel jadi aku bikin deh…

    • iyaaa emang kebetulan bangetttt ketemu foto ituuuu. Aku dapet dari website forum thailanddd, tapi lupa apa nama webnya. Itu ulzzang namanya baek su min z 😛 makasih ya udah bacaaa

  1. keren keren keren hehehe…..
    author daebak!
    jadi senyum” sendiri bacanya, gambarnya jupa pas bgt lagi hehe

    keep writing ^^

  2. Kyuhyuuuuuuuuuuuuuuunnnnnnnnnnn…
    aku mauuuuuuuuu…..
    #dilemparsandalkyuhyun

    Loh??
    kok ini sequel?

  3. jadi di sequel ini mereka blm pacaran ya ??
    baru saling bilang cinta ??
    aaaaaa sequel lagi yaa author,hehe

    bdw siapa tuh Kim Jung Mo ?
    haha kyu cemburunya lucu ;p

  4. ff@ keren thor..XD
    *ciom kyuhyun ~LOH?’?

    Bru X ne bca ff yg da pic@..
    Uda gtu pic@ sesuai lg sma certa@..
    Jlan certa@ jg nyante kayak dpante..

    Pokok@ daebak deh lo thor
    *kiss kyu again
    #plaak

  5. Sebagai Pusat Grosir Baju Pakaian Busana Fashion Terlengkap & Termurah
    Di Indonesia kancingbaju Menyediakan Baju, Baju Anak, Baju Wanita, Baju Pesta,
    Baju Pengantin, Baju Kerja, Baju Kantor, Baju Hamil, Baju Balita, Busana, Fashion, Baju Rajut, Hijab, Hijab Murah, Hijab Modis Termurah Untuk Semua Reseller Di Seluruh Indonesia.

Don't be a silent reader & leave your comment, please!