LAST LOVE (SEQUEL)

AUTHOR              : Vidyoung

GENRE                  : Romance

LENGHT                : Oneshoot (maybe)

TWITER                 : @vidyafa21

CAST                      :

·         Yang Min Hyo (You)

·         Yang Yo Seob ‘Beast’ (dongsaeng you)

·         Jang Hyun Seung ‘Beast’

·         Lee Gi Kwang ‘Beast’

·         Lee Gi Joon

·         Han Ji Eun

·         And other cast

Anyyeong yeorobun!!!! Author come back nih!!!

Kali ni author bawa sequel dari FF “LAST LOVE” sesuai janji author.

Mian lama ya ._.v

Don’t bash! Don’t Copas! But RCL!

Happy reading readers!!!!

MINHYO POV

                2 bulan sudah sejak pernikahanku dengan Hyunseung yang dilaksanakan di Jepang, tepatnya di kota Yokohama. Saat ini kami tengah duduk di sofa di ruang keluarga sambil menonton TV.

                “emm.. yeobo.. aku ingin sekali ke Korea, selain karena rindu Korea, aku juga ingin bertemu orang tua dan dongsaengku.. emm..apa kau keberatan jika kita pergi kesana?” kataku ragu takut dia akan menolaknya.

                “Ne? Kau mau  ke Korea? Baiklah, lusa kita berangkat” jawabnya santai sambil tersenyum.

                “Jinjjayo??! Kau serius?? Kyaa! Gomawo!” reflek aku memeluknya erat saking senangnya.

                “Sepertinya kau sudah tidak segan lagi memelukku tiba-tiba seperti ini, chagi” katanya sambil terkekeh pelan.

“Mwo?!”Sontak, aku langsung melepaskan pelukanku dan membuang muka untuk menutupi wajahku yang sudah memerah.

“Kau manis sekali jika sedang malu seperti itu, chagi” katanya lagi.

“Yak! Jang Hyun seung! Berhenti menggodaku! menyebalkan!” kataku sambil melipat tangan di depan dada sambil mengerucutkan bibirku.

“Aisss, kau tampak sangat menggemaskan. Aku jadi ingin menciummu jika begini, Ny. Jang” ujarnya sambil tersenyum jahil. Mataku membulat mendengar kata-katanya yang terakhir. Mwo?? Apa katanya?? Aigoo.. Apa dia ingin aku mati ditempat?! ayolah, ini sangat tidak baik untuk kesehatan jantungku -_-

“Yak! dasar namja me-“ belum sempat aku menyelesaikan kata-kata ‘mesum’, dia sudah membungkam bibirku dengan bibirnya. Omo! Dia benar-benar menciumku! Aku membeku ditempat. Badanku rasanya lumpuh semua gara-gara tidak bisa digerakkan. Dia mulai menarik tengkuk-ku untuk memperdalam ciumannya sedangkan tangan kirinya sudah menyusup dibalik bajuku.. *yadong author kumat -_- | hyuk: yak! saeng! itu kurang hot! kan aku sudah mengajarimu |*pletak!* kyu: jangan nodai yeojachinguku dengan otak yadongmu itu, monyet! Ayo pulang!*narik author pergi dari hadapan eunhyuk* | hyuk: YYA! jangan pergi dulu saeng! ini belum dilanjutkan~! Dan kau Kyu! panggil aku hyung! | siwon: astagfiruallah, bertobatlah sebelum terlambat.. | author pasang tampang wajah tanpa dosa* -__-

                TingTong *ini suara bel raders, hehe*

                Terdengar bel rumah berbunyi. Sontak aku mendorong badan Hyuseung untuk melepas ciumannya. Syukurlah, aku tertolong dengan suara bel itu, jika tidak, entah apa yang akan Hyunseung lakukan selanjutnya padaku. Memikirkannya saja, aku sudah ngeri (?).

                “Siapa sih itu? Mengganggu saja!” kulihat Hyunseung menggurutu kesal. Haha! lihatlah wajahnya, seperti anak kecil yang permennya diambil.

                “Aku akan membukakan pintu dulu” kataku sambil merapikan baju dan rambutku yang sedikit berantakan akibat ulah Hyunseung tadi -_-a

CEKLEK! Pintu apartemenku sudah ku buka dan apa yang aku lihat, Eomma! Appa!. Astaga! kenapa Eomma-Appa Hyunseung bisa disini?.

                “Yya! kau tak membiarkan kami masuk, chagi?” ucap eomma. Sontak aku langsung tersadar dari lamunanku.

                “Eh, eomma, appa, kajja masuk” kataku akhirnya.

                “Chagi, siapa yang da-“ kata-kata Hyunseung langsung terputus. “Eomma?! Appa?!” katanya tak kalah terkejutnya denganku.

                “Hehe.. Kalian kaget ya? Kami hanya berkunjung saja. Mian mengganggu acara kalian” Kata Appa sambil cengar-cengir(?).

                “A-ani, kalian tidak mengganggu kok” ucapku sambil mempersilahkan duduk.

                “Benar! Appa dan Eomma mengganggu kami. Padahal sedikit lagi kami sudah-“ lagi-lagi kata-kata Hyunseung terpotong karena aku  menginjak kakinya sambil menetapnya tajam. “AWW!”

                “Ah iya, Eomma dan Appa mau minum apa? Aku akan buatkan kalian minum” kataku mengalihkan pembicaraan.

                “Ah, tidak usah repot-repot, kami kesini hanya melihat keadaan kalian saja” jawab eomma.

                “Gwenchana, sebentar akan aku buatkan minum dulu” kataku beranjak dari dudukku dan menuju dapur.

HYUNSEUNG POV

                “Benar! Appa-Emma mengganggu kami. Padahal sedikit lagi kami sudah-“ “AWW!” Aissshh, ada apa dengan yeoja ini? Kenapa dia menginjak kakiku. Dia sensitif sekali.

“Ah iya, Eomma dan Appa mau minum apa? Aku akan buatkan kalian minum” kata Min Hyo kemudian. Sepertinya ia mengalihkan pembicaraan. Segera saja ia beranjak menuju dapur.

“Jadi kami benar-benar mengganggu kalian ya?” tanya eomma setelah dirasa Min Hyo sudah sampai dapur.

“Bukankah Eomma-Appa ingin cepat-cepat memiliki cucu?? Aissh, seharusnya sekarang kami sudah melakukannya. * OMO! Sejak kapan Hyunseung oppa jadi yadong begini? -__-*

“Ini minumannya diminum eomma-Appa” tiba-tiba Min Hyo sudah disebelahku.

“Gomawo chagi, ah kami harus segera kembali. Ada urusan mendadak. Anyyeong” ucap eomma sambil menarik lengan appa. Appa sendiri bingung dengan apa yang dilakukan istrinya itu.

“Eh? urusan apa? Perasaan tid-“ kata-kata appa tidak dilanjutkan karena eomma sudah membekapnya dengan tangannya.

“sssstttt, diam dan turuti saja, yeobo” jawab eomma tapi masih terdengar olehku. Mereka pun hilang dibalik pintu. Dasar pasangan aneh.  Kulirik yeoja disebelahku, sepertinya dia juga bingung.

“ada apa dengan mereka?” tanyanya.

“Entahlah, mungkin mereka mau memberi kita waktu” kataku sambil tersenyum.

“ Eh? waktu untuk apa?” tanyanya lagi. Aishhh, dia itu pura-pura tidak tahu atau memang polos sih..

“Aisssh, sudahlah, bagaimana kalau kita lanjutkan yang tadi?” ujarku sambil Menampakkan evilsmirk-ku. *Kyu : Yak!! Evilsmirk hanya milikku seorang! | author: (nyeret kyu kembali ke kurungan) bagaimana oppa bisa lepas? ingat! bulan puasa gak boleh ada setan bebas! | PLETAK! PLETAK! PLETAK! (tiga buah jitakan mendarat mulus di kepala author) -__-*

“Melanjutkan yang ta- MWOYA??! YYAK!” ujarnya histeris setelah sadar apa yang kumaksud tadi.

@INCHEON AIRPORT, PK. 07.00 KST

AUTHOR POV

                Sepasang suami-istri muda itu baru saja turun dari pesawat yang membawanya dari Jepang.

                “wah, akhirnya sampai juga, kajja palliwa!” ujar sang istri sambil menarik tangan suaminya menuju taxi. Taxi mereka berhenti tepat didepan sebuah rumah bertextur korea-eropa(?) yang cukup besar. Setelah membayar taxi-nya, mereka segera masuk ke gerbang dan memencet(?) bel rumah itu.

TING TONG (anggap itu suara bel ya reader ._.v)

Ceklek! Pintu rumah terbuka, dan..

                “Noonaaa!!” ujar seorang namja dan langsung memeluk  yeoja tadi –MinHyo- dengan erat.

 “Yak! aisss, kau mau membunuhku Yang Yo Seob?” ujar MinHyo pura-pura marah.

                “Hehee, mian noona, bogoshipo~” ujar Yo Seob.

                “Ne` nado saengi” jawab Min Hyo.

                “Ehem . . Apakah kau tidak membiarkan kami masuk?” ujar suara di belakang Min Hyo. Ya, itu Hyunseung.

                “Ah ne,aku hampir lupa. Masuklah noona, hyung” Ujar Yoseob menepok jidatnya sendiri lalu ia mempersilahkan mereka masuk.

                “Eomma dan Appa kemana?” ujarku setelah menngistirahatkan tubuhku di sofa.

                “Sejak tadi pagi, mereka pergi, ada urusan katanya” jawab Yoseob sambil meletakkan 2 minuman dimeja.

                “Oya, rencananya aku akan tinggal di apartement milik Appa. Tempat itu sudah lama kosong kan? Apa kau tahu dimana kuncinya?” ujar Min Hyo lagi.

                “Ne, apartement itu masih kosong noona. Kuncinya ada padaku noona. Appa bilang aku atau noona bisa menempati apartement itu jika dibutuhkan. Sebentar, aku ambilkan.” jelas Yoseob.

                “Oh, ne” jawab Min Hyo.

                Setelah mendapat kuncinya, Minhyo dan HyunSeung segera menuju apartement itu.

MINHYO POV

                Aku dan Hyunseung berada disini, ya! di apartement miik appaku. Segera kubawa barang-barangku ke kamar. ‘Kenapa kopernya jadi berat seperti ini. Aissshh..’ ujarku dalam hati. Lihatlah dia malah enak-enakkan santai dikursi. Suami macam apa dia itu.

                Kulihat ia sedang menelpon seseorang. Dia lalu menghampiriku,

                “Chagi, aku akan bertemu temanku, aku pergi dulu ya” katanya buru-buru dan mengecup dahiku singkat. Apa katanya? bertemu teman? seenaknya saja pergi, padahal aku belum membolehkannya. Apakah lebih penting temannya itu daripada aku?  Chakkaman, kenapa aku jadi sewot begini?

                “Membosankan sekali disini sendirianah benar! kenapa tidak terpikir olehku.” gumamku. Aku segera mengambil mantel hangatku dan pergi ke suatu tempat dengan mengendarai taxi. Sebelumnya, aku mampir ke toko bunga untuk membeli sebucket Lily putih, lalu kulanjutkan perjalananku ke tempat itu.

                “Anyyeong gi kwang-ssi, bagaimana kabarmu?” ujarku setelah sampai di tempat itu. ya, tempat yang dimaksud ialah makam sahabatku Lee Gi Kwang. Ku letakkan Lily putih yang tadi kubeli di pusaranya. “Aku merindukanmu Gi kwang-ssi. Apa kau baik-baik saja disana? Mian, ini semua gara-gara aku..” ucapku . Air mataku sudah tak bisa kutahan lagi, Aku menangis saat ini. Setelah kurasa cukup lama, aku pun beranjak akan pulang. Kubalikkan badanku dan melangkah, baru dua langkah tiba-tiba aku membeku di tempat. Tepat dihadapanku seorang namja yang hampir mirip ah ani, tapi sangat mirip dengan Gi kwang.

                “Gi Kwang ssi~” ujarku lirih hampir tak terdengar. Namun sepertinya ia dapat mendengarnya.

                “Kau mengenal hyungku?” ujar namja itu. Eh? Hyung? Aku hanya membalasnya dengan anggukan saja karena shock.

                “Kau pasti kaget ya? kenalkan, Lee Gi Joon imnida. Aku saudara kembar Gi Kwang hyung” ujarnya sambil tersenyum. Mwo? saudara kembar? kenapa Gi Kwang tidak pernah cerita apapun padaku?

                “Siapa namamu? lalu, apa hubunganmu dengan hyungku? Apa kau yeojachingunya?” Tanyanya. Aku yang masih shock berusaha menjawab.

                “Yang Min Hyo imnida. A-ani, aku bukan yeojachingunya, aku sahabatnya” jawabku.

                “Min Hyo?? Hyung sering sekali bercerita tentangmu. Tak kusangka kita bertemu disini” ujarnya.

                “Ah, ne” kataku singkat.

                “Kau sudah makan?” tanyanya.

                “Ani, aku terburu-buru tadi, wae?” kataku sudah mulai berbicara biasa.

                “Kalau gitu kajja, aku traktir kau makan, sebagai salam perkenalan kita” ujarnya.

                “Baiklah” jawabku singkat. Kami menuju sebuah mobil spot yang ternyata adalah mobil Gi Joon. Sampailah kami di resto seafood di tengah kota.Sambil menunggu makanan yang dipesan kami datang, aku melihat sekeliling resto seafood ini. Tak sengaja mataku menangkap sosok namja dan yeoja sedang makan sambil suap-suapan(?). Itu…Bukankah itu… Hyunseung?!! Jadi teman yang dimaksud itu yeoja itu. Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana ya? OMO! dia itu mantan yeojachingu Hyunseung?! Jang Hyunseung~Awas kau nanti..!

                “Hyo-ah? Gwenchana? wajahmu tampak pucat,” ujar Gi Joon.

                “Ah nan gwenchana” Jawabku. Disaat itu juga, waitress yang membawa makanan pesanan kami datang. Aku makan dengan tidak tenang, sekali-sekali aku melirik tempat Hyunseung dan yeoja itu. Astaga, kenapa yeoja itu memegang tangannya? Dan kenapa Hyunseung tak menolak? Aisshh..

                “emm, Gi Joon-ssi, sepertinya aku harus pulang, sepertinya aku kurang enak badan” kataku pamit.

“Sebelum kau pergi, boleh aku minta nomer ponselmu?” ujarnya.

                “Oh ne” jawabku sambil memberi nomer ponselku.

                “Perlu kuantar?” tawarnya.

                “Ah tidak perlu, gomawo untuk hari ini. Anyyeong” kataku buru-buru pergi meninggalkan tempat itu dan menyetop taxi. Sesampainya di apartement, aku langsung masuk dikamar. Aku benar-benar kecewa padanya. Sebenarnya untuk apa Hyunseung menemui mantan yeojachingu-nya itu.

                “Sebelum kau pergi, boleh aku minta nomer ponselmu?” ujarnya.

                “Oh ne” jawabku sambil memberi nomer ponselku.

                “Arrggghhhh! Hyunseung pabo! pabo!” aku mengacak rambut kesal.

HYUNSEUNG POV

                Kami telah sampai di apartement aboji. Untuk sementara, aku dan Min Hyo tinggal disini.Ketika tengah sibuk memberaskan beberapa pakaian kami, ponsel berdering. ‘Nomor siapa ini?’ batinku.

                Kuangkat telfon itu dan suara yeoja terdengar di seberang sana. Dan ternyata itu Ji Eun, mantan yeojachingu-ku yang memintaku untuk bertemu. Akhirnya kusetujui. Kututup telfon selesai. Aigoo, bahkan aku sampai tidak membantu Min Hyo membereskan pakaian kami. Pasti dia kesal padaku. Kuhampiri dia dan pamit akan bertemu teman.

                Aku dan Ji Eun bertemu di resto seafood yang dipilihnya.

                “Oppa..” katanya.

                “Wae?” kataku singkat.

                “Tidak bisahkah kita kembali oppa?”

                “Maksudmu?” kataku.

                “Saranghae oppa. Dari dulu sampa isekarang tidak berubah. Ayo kita mulai dari awal lagi” jawabnya.

                “Mwo?? Mian, aku tidak bisa Ji Eun-ssi” jawabku.

                “emmm. ne ara. Tapi bisahkah kau temani aku seharian ini jalan-jalan untuk yang terakhir kalinya sebagai sepasang kekasih?” ujarnya lagi. Aku berpikir sejenak. ‘Ah, tidak ada salahnya. Lagipula ini terakhir kalinya’ batinku.

                “Baiklah” jawabku singkat.

                “Gomawo” ujarnya sambil menggenggam tanganku.

MALAMNYA~

                “Aku pulang” ‘loh kok sepi? Apa Minhyo sudah tidur?’ batinku. Aku menuju ke kamar dan mendapati Min Hyo tengah terbaring disana dengan seluruh tubuhnya ditutupi oleh selimut.

                Kuputuskan untuk tak membangunkannya. Segera ku mandi dan setelah itu ikut tidur disebelahnya. Belum sepenuhnya aku terlelap, aku mendengar isakan kecil di sebelahku. Omo! apakah Min Hyo tengah menangis?

                “Chagi-ah, kau kenapa?” kataku sambil menyentuh pundaknya yang membelakangiku. Dia tak menjawabku.

                “Min Hyo-ah, gwanchana? Waeyo?” ujarku sekali lagi. Dia bangkit dai balik selimutnya dan duduk, “ Tidak perlu pura-pura perhatian padaku” ujarnya dingin dan beranjak akan pergi, tapi kutahan tangannya.

                “Ada apa? Cerita padaku jika ada masalah. Apakah aku berbuat kesalahan?” tanyaku. Dia hanya diam tak meresponku. Ia beranjak sambil melepaskan genggamanku padanya dan keluar kamar. Tak lama, ponsel Min Hyo bergetar(?) menandakan ada pesan masuk. Ku beranikan membukanya,

From: +0105889xxxx

Anyyeong Min Hyo-ssi. Ini aku Gi Joon.

Apa kau sudah merasa baikan?

Sejak tadi aku khawatir padamu, kalau begitu tidurlah yang nyenyak.

Jaljayo~

Mataku terbelalak membaca pesan ini. Gi Joon?? Siapa dia? Sebenarnya apa yang terjadi? Aisshh..

Kulangkahkan kakiku untuk mencari Min Hyo dan meminta penjelasan padanya. Aku sama sekal menemukannya di mana-mana. Hanya kamar tamu yang belum ku periksa. Ternyata benar, Min Hyo tengah duduk di kursi balkon kamar sambil melipat kakinya di depan dadanya.

“Hyo-ah..” panggilku. Ia tersentak kaget karena kehadiranku yang tiba-tiba.

“Untuk apa kau kesini?” jawabnya ketus. Aigoo, ada apa dengannya?

“Siapa Gi Joon? Bagaimana ia bisa mengenalmu?” ujarku berusaha sedatar mungkin.

“Gi Joon? Siapa yang kau maksud?” ujarnya tampak berpikir. Kusodorkan ponselnya yang berisi pesan itu padanya. Ia membacanya dan..

“Omo! aku sampai lupa dengan Gi joon” ujarnya. Jemarinya yang lentik tengah asik membalas pesan itu.

“Kau belum membalas pertanyaanku, siapa dia?” ujarku sekali lagi.

“Wae? Kau marah?Kenapa kau tidak pergi saja sana dengan yeojachingumu itu” jawabnya ketus (lagi) seraya akan beranjak dari duduknya, namun segera kutahan tangannya,

“Apa maksudmu? yeojachinguku??” ujarku bingung. Ia mendengus kesal.

“Bukankah kau sejak tadi asik berkencan dengannya?” ujarnya datar.

“Mwo? maksudmu Ji Eun-ssi? Pabo! memang tadi aku bertemu dengannya. Aku hanya menuruti permintaan terakhirnya untuk bersamanya selama sehari karena tadi aku menolaknya saat dia memintaku kembali, kau puas?” kataku setelah menjelaskan semua.

“Tapi-“ ia tidak melanjutkan kata-katanya karena aku sudah membungkam bibirnya dengan bibirku,

“Sampai kapanpun dan selamanya, hanya kau yang ada di hatiku dan jangan pernah meragukanku, arasso?” ujarku setelah melepas ciumannya. Sekilas ia mengangguk dan tersenyum tipis.

“Well, Siapa itu Gi Joon?” tanyaku.

“Dia saudara kembar Gi Kwang-ssi. Kami bertemu di pemakaman Gi Kwang tadi” jawabnya.

“Jinjja? Kau ke makamnya? Kenapa tak hubungi aku, aku kanjuga ingin kesana” ujarku pura-pura cemberut.

“Kau ini sudah besar, kenapa masih saja suka merajuk Hyun Seung-ssi” jawabnya sambil terkekeh pelan.

“Mwo?? Kau panggil aku apa? Mulai saat ini, biasakan memanggilku oppa, ara?” ujarku.

“Shireo! Kita ini hanya terpaut 2 bulan saja, kenapa aku harus memanggilmu oppa?” ujarnya.

“Yak! Aku ini suamimu, jadi kau harus menuruti apa kataku, jika tidak..” jataku sambil sengaja menggantung kalimatku.

“Jika tidak apa?!” Katanya menantang. Aku mendekatkan wajahku pada wajahnya dan condong menuju telinganya dan berbisik,

“Aku akan menerkammu tiba-tiba lagi seperti waktu itu Ny. Jang Min Hyo” bisikku seduktif. Kurasakan tubuhnya menegang. Hahaha . . . Aku berhasil menggodanya.

“M-Mwo?? YAK!” ujarnya langsung berusaha mendorongtubuhku menjauh darinya, tapi sia-sia, karena kekuatanku jauh lebih besar darinya. Segera ku gendong tubuhnya ala bridal style menuju tempat tidur,

“Apa kau masih menolak untuk memanggilku oppa?” tanya sekali lagi.

“Tentu saja! Aneh sekali pangggilanku itu” jawabnya tetap keras kepala.

“Geurue, tapi jangan salahkan aku jika besok pagi kau akan kelelahan dan tidak bisa bangun” ujarnya sambil tersenyum evil.

“Kyaa! Andwaeeee!!” jeritnya. Ceklek! Kupadamkan lampu kamar ini dan melakukan apa yang seharusnya ku lakukan … XD

EPILOG

AUTHOR POV

                “Appa! Eomma! ileona!(ireona)” ujar namja kecil yang berusia 4 tahunan sambil naik di tempat tidur orang tuanya dan memposisikan dirinya di tengah-tengah.

                “Eughh” lenguh sang Appa yang tak lain dan tak bukan adalah Hyun Seung.

                “Aisshh, Hyun Min, ini masih pagi” ujar Hyunseung sambil memposisikan dirinya duduk bersandar di kepala ranjang.

                “Bukankah appa berjanjikan mengajakku ke pantai hari ini?” ujar Hyun Min lagi.

                “Omo! Appa lupa! Chagi-chagi, ireona. Kita akan akan ke pantai hari ini” jawab Hyun Seung sambil membangunkan Min Hyo yang masih tertidur pulas. Min Hyo mengerjapkan matanya menyesuaikan matanya dengan cahaya yang masuk. Ia mendapati suami dan anakknya tengah memandangnya.

                “Ah, ne” jawabnya sambil berusaha  bangun.

                “Kalau begitu, aku tunggu di bawah. Appa-eomma jangan lama-lama” kata Hyun Min sambil turun dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar.

                “Oppa, cepat mandi dulu sana!” ujar Min Hyo memdorong tubuh suaminya itu menuju kamar mandi.

                “Aku mau mandi tapi denganmu” jawab Hyunseung sambil mengeluarkan jurus puppy eyes-nya.

                “MWOOO??! Shireoo!”

END!

WKWKWKWKW, eotte? eotte? Berhasil tidak sequelnya?

Mian kalo feel-nya kurang dapet, namanya manusia kan tak luput dari kesalahan *modus* XD

Author terima kritik dan saran kok! jangan lupa coment ne?

PAI PAI * lambai-lambai bareng Gikwang*

5 thoughts on “LAST LOVE (SEQUEL)

  1. YYA Oppa dorawa!! *tarik eunhyuk pergi*
    Maaf piaraan saya sudah mengganggu kehidupan oppa,, *bow to kyuhyun*
    [dikeplak Eunhyuk, nangis di pelukan Siwon]

    Okesip, dapat semua 😀

Don't be a silent reader & leave your comment, please!